Masa Depan yang Lebih Baik Dimulai Dengan Menggunakan LNG

Dengan memilih LNG sebagai sumber energi, anda dapat mengurangi emisi sekaligus biaya bahan bakar

LNG UNTUK SARANA TRANSPORTASI

Terlepas dari inovasi teknologi transportasi di seluruh dunia, sektor transportasi adalah konsumen energi dan penghasil gas rumah kaca yang tumbuh paling cepat dan diperkirakanakan akan berlanjut di tahun-tahun mendatang. Liquefied Natural Gas (LNG) adalah solusi hemat biaya untuk menjawab tantangan emisi dalam transportasi saat ini dan seterusnya.

LNG UNTUK BUNKERING

Penggunaan bahan bakar gas pada bidang perkapalan merupakan suatu keuntungan karena dapat menghemat biaya operasi dan mengurangi emisi gas buang. LNG Bunkering merupakan inisiatif untuk penyimpanan dan penyaluran LNG sebagai bahan bakar kapal dengan menggunakan skema tranfer Direct Berthing dan Ship to Ship Transfer. Penggunaan LNG sebagai bahan bakar kapal ini menjadi bagian dari program konversi Bahan Bakar Gas untuk sektor maritim yang tertuang dalam Grand Strategi Energi Nasional (GSEN). Beberapa lokasi Terminal LNG yang akan menjadi sumber pasokan PGN LNG pada kegiatan LNG untuk bunkering ini akan berasal dari Kilang LNG Bontang, Kalimantan Timur, Indonesia dan/atau FSRU Lampung, Indonesia serta lokasi-lokasi lain yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Realisasi dari LNG Bunkering ini ditargetkan untuk mulai beroperasi pada tahun 2026.

LNG UNTUK KERETA API

Meningkatnya kesadaran untuk menggunakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dari angkutan umum mengarah pada inovasi kemungkinan aplikasi jenis penggerak dan bahan bakar baru atau yang masih jarang digunakan. Saat ini banyak yang membicarakan penggerak hibrida, hidrogen, CNG, bahan bakar bio, namun setiap jenis alternatif memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Misalnya adalah CNG, serta kendaraan listrik yang jangkauannya relatif kecil yang cukup digunakan di angkutan umum di perkotaan tetai untuk transportasi jarak jauh seperti kereta api itu tidak memadai. Bayangkan harus berapa besar baterai yang akan di pasang dan berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengisi daya baterai kembali. LNG (gas alam cair) dibandingkan dengan CNG memungkinkan jangkauan hingga 3,5 kali lebih lama. Oleh karena itu, kemungkinan penggunaan LNG dalam transportasi kereta api terbukti menjadi solusi yang menarik.

LNG merupakan gas alam yang dicairkan dengan cara mendinginkan gas pada suhu sekitar -162oC. Temperatur yang rendah ini disebut dengan cairan kriogenik dan butuh penanganan khusus untuk menyimpannya. Suhu kriogenik ini dapat berfungsi untuk mendinginkan suhu mesin dan suhu mesin dapat membantu LNG menguap ke bentuk gasnya kembali. Untuk menjaga agar LNG tetap cair juga dibutuhkan wadah khusus, dapat digunakan isotank ataupun tabung-tabung VGL (Vertical Gas Liquid) yang membuat penyimpanan LNG lebih praktis. Proses pendinginan LNG ini juga membuat volumenya menjadi lebih kecil 600 kali lipat sehingga memudahkan pendistribusiannya.

Telah dilakukan uji statis dan dinamis pada penggunaan moda transportasi umum kereta api milik PT Kereta Api Indonesia Persero (KAI). Uji ini menggunakan sistem DDF (Diesel Dual Fuel) yang menggabungkan bahan bakar eksisting dengan LNG. Hasil dari uji statis dan dinamis menunjukkan adanya efisiensi kinerja mesin yang lebih baik jika dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar solar. Selain itu penggunaan bahan bakar LNG pada kereta api memiliki sejumlah manfaat. Mulai dari efisiensi biaya bahan bakar, biaya pemeliharaan mesin gas lebih rendah, serta untuk pemanfaatan energi ramah lingkungan atau green energy.

LNG UNTUK MARITIM

Dengan peraturan pembatasan SOx (sulfur oksida) IMO yang diperkenalkan pada 1 Januari 2020, sebagian besar kapal laut sekarang menggunakan low-sulfur heavy oil. Namun, penggunaan low-sulfur heavy oil tidak mengubah emisi CO2, jelas bahwa bahan bakar ini tidak memadai dalam mencapai tujuan IMO untuk mengurangi emisi CO2 lebih dari 40% pada tahun 2030 dibandingkan dengan tahun 2008.

Oleh karena itu, pengenalan kapal berbahan bakar LNG yang tidak menggunakan Heavy Fuel Oil menarik perhatian dalam jangka panjang. LNG dikatakan memiliki dampak lingkungan yang rendah karena menghilangkan belerang dalam proses pra-pencairan, sehingga hampir tidak mengeluarkan Sulfur Oksida (SOx) atau Particulate Matter (PM) saat dibakar dan menghasilkan lebih sedikit NOx (nitrogen oksida) dan CO2 daripada bahan bakar yang lain. LNG juga relatif aman karena berat jenisnya lebih ringan daripada udara dan mudah menyebar, sehingga risiko ledakan lebih kecil. Selain itu, cadangan terbukti melebihi minyak dan kemampuannya untuk menyediakan pasokan jangka panjang yang stabil selama lebih dari 50 tahun dapat menjadi pertimbangan yang menguntungkan.

LNG UNTUK ENERGI

LNG adalah salah satu bahan yang di manfaatkan pada sektor energi terutama kelistrikan. Kebutuhan listrik pada kapal ketika Waiting Time ( Anchorage Area) atau Berthing Time tetap dibutuhkan, oleh karena itu untuk memudahkan dan mengurangi emisi genset kapal dapat disuplai melalui koneksi yang berada LNG Shore Connection di dermaga ataupun dari koneksi LNG Power Barge yang dilakukan di laut menggunakan tug boat. Dengan menggunakan LNG Power Barge akan menghemat 10% – 15% daripada menggunakan HSD sedangkan jika menggunakan LNG Shore Connection sebagai suplai listrik di kapal akan menghemat 25% – 30 % daripada menggunakan HSD.

TETAP BERSAMA KAMI

Mempunyai hal yang perlu ditanyakan? Jangan ragu untuk menghubungi kami. Silahkan isi data dan pertanyaan Anda di kolom yang tersedia, dan kami akan menjawabnya.