Archives September 2024

Sifat, Fungsi, dan Penggunaan Parafin dalam Industri

sifat-dan-fungsi-parafin

Parafin adalah salah satu senyawa kimia yang banyak digunakan dalam berbagai industri karena sifatnya yang serbaguna dan fleksibel. Biasanya berbentuk lilin atau cairan, tergantung pada komposisi dan suhu lingkungannya, parafin dihasilkan dari proses distilasi minyak bumi. Parafin sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik secara langsung maupun sebagai komponen dalam berbagai produk industri. Dari lilin hingga kosmetik, parafin memainkan peran penting dalam berbagai sektor.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai sifat-sifat parafin, fungsinya, serta berbagai penggunaan parafin dalam industri, yang membuatnya menjadi salah satu bahan kimia yang sangat penting.

Sifat Parafin

Parafin adalah hidrokarbon yang termasuk dalam kelompok alkana dengan rumus kimia umum CnH2n+2C_nH_{2n+2}Cn​H2n+2​, di mana n bisa bervariasi tergantung dari jenis parafin tersebut. Parafin umumnya berbentuk padat atau cair pada suhu ruang, tergantung pada panjang rantai karbonnya. Parafin cair biasanya terdiri dari molekul dengan rantai karbon pendek, sedangkan parafin padat memiliki rantai karbon yang lebih panjang.

Berikut adalah beberapa sifat utama dari parafin:

1. Tidak Berwarna dan Tidak Berbau

Parafin padat umumnya berwarna putih dan tidak berbau, menjadikannya bahan yang ideal untuk produk-produk yang tidak membutuhkan karakteristik tambahan seperti aroma atau warna. Sifat ini juga membuatnya cocok untuk digunakan dalam berbagai aplikasi kosmetik dan medis yang memerlukan bahan dasar yang netral.

2. Titik Leleh Rendah

Parafin padat memiliki titik leleh yang relatif rendah, yaitu sekitar 46°C hingga 68°C, tergantung pada jenis dan komposisi parafin. Titik leleh yang rendah ini menjadikannya ideal untuk diaplikasikan dalam industri lilin dan pelapis, karena mudah dilelehkan dan dibentuk sesuai kebutuhan.

3. Tidak Larut dalam Air

Parafin adalah senyawa yang bersifat hidrofobik, yang berarti tidak larut dalam air. Sifat ini memberikan kelebihan dalam penggunaannya sebagai bahan pelapis yang tahan air dalam produk kertas dan kemasan makanan. Selain itu, ketidaklarutannya dalam air juga membantu mencegah kerusakan atau reaksi yang tidak diinginkan dalam produk.

4. Sifat Isolator yang Baik

Parafin memiliki kemampuan untuk mengisolasi panas dan listrik, sehingga sering digunakan dalam aplikasi industri yang memerlukan isolator. Ini menjadikannya bahan yang ideal untuk pelapisan kabel listrik dan beberapa komponen elektronik, di mana isolasi yang baik diperlukan untuk mencegah gangguan listrik.

5. Sifat Kimia yang Stabil

Parafin memiliki stabilitas kimia yang tinggi, yang berarti tidak mudah bereaksi dengan zat-zat lain. Hal ini membuatnya menjadi pilihan ideal untuk digunakan dalam berbagai aplikasi industri, termasuk produk makanan, kosmetik, dan farmasi, di mana sifat stabil dan aman sangat dibutuhkan.

Fungsi Parafin

Parafin memiliki berbagai fungsi penting di banyak industri. Fungsi parafin bervariasi berdasarkan bentuk dan penggunaannya, tetapi beberapa fungsi utamanya meliputi:

1. Bahan Pembuat Lilin

Parafin padat adalah bahan utama dalam pembuatan lilin. Sifatnya yang mudah dilelehkan dan dibentuk menjadikannya pilihan populer dalam pembuatan lilin. Lilin yang terbuat dari parafin juga dikenal memiliki nyala yang stabil dan mampu bertahan lebih lama.

2. Bahan Pelapis dan Pengawet

Parafin sering digunakan sebagai bahan pelapis pada berbagai produk, termasuk makanan. Sebagai contoh, parafin dapat digunakan untuk melapisi buah-buahan seperti apel agar tetap segar dan mencegah hilangnya kelembapan. Selain itu, kertas lilin yang digunakan dalam kemasan makanan juga menggunakan parafin untuk menjaga agar makanan tetap kering dan terlindung dari kelembapan.

3. Bahan Pelembap dalam Kosmetik

Parafin cair sering ditemukan dalam produk kosmetik dan perawatan kulit sebagai bahan pelembap. Parafin membentuk lapisan pelindung pada kulit yang menjaga kelembapan dan melindungi dari iritasi. Selain itu, parafin juga digunakan dalam produk seperti lotion, krim pelembap, dan lip balm.

4. Isolator dalam Industri Elektronik

Karena sifatnya yang mengisolasi panas dan listrik, parafin sering digunakan sebagai bahan pelapis pada kabel listrik, transformator, dan komponen elektronik lainnya. Ini membantu mencegah terjadinya gangguan listrik dan menjaga keamanan komponen elektronik.

5. Bahan Bakar Alternatif

Parafin cair kadang-kadang digunakan sebagai bahan bakar alternatif dalam bentuk lampu minyak, terutama di daerah-daerah yang belum memiliki akses listrik yang memadai. Lampu parafin dikenal karena memberikan pencahayaan yang stabil dan tahan lama.

6. Aditif dalam Industri Farmasi

Dalam dunia farmasi, parafin sering digunakan sebagai bahan tambahan dalam salep atau krim topikal. Parafin membantu dalam menjaga kelembapan pada luka atau kulit iritasi, sehingga mempercepat proses penyembuhan. Selain itu, parafin juga digunakan dalam beberapa jenis kapsul obat sebagai bahan pengisi.

Penggunaan Parafin dalam Industri

Penggunaan parafin sangat luas dalam berbagai sektor industri, mulai dari produk konsumen hingga aplikasi teknis yang lebih kompleks. Berikut adalah beberapa contoh penggunaannya dalam industri:

1. Industri Lilin

Salah satu penggunaan terbesar parafin adalah dalam industri pembuatan lilin. Parafin digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan lilin karena sifatnya yang mudah dilelehkan dan dibentuk. Lilin parafin juga menghasilkan cahaya yang stabil dan tahan lama, menjadikannya pilihan populer di berbagai jenis lilin dekoratif, relijius, dan utilitas​(

2. Industri Kosmetik

Parafin cair adalah bahan dasar yang umum dalam banyak produk perawatan kulit, seperti lotion, krim pelembap, dan lip balm. Parafin memberikan sifat pelembap yang baik, terutama untuk kulit yang kering atau rusak. Parafin juga digunakan dalam perawatan spa, seperti terapi lilin parafin untuk melembutkan kulit dan meredakan nyeri otot​(

3. Industri Makanan

Parafin food grade digunakan dalam berbagai aplikasi makanan, termasuk sebagai pelapis buah-buahan untuk mencegah kehilangan kelembapan dan memperpanjang umur simpan. Selain itu, parafin juga digunakan dalam pembuatan kertas lilin yang digunakan untuk membungkus produk makanan, menjaga agar produk tetap kering dan terlindungi​(

4. Industri Farmasi

Dalam farmasi, parafin digunakan dalam pembuatan berbagai produk medis, seperti salep dan krim topikal. Parafin juga sering digunakan sebagai pelumas dalam beberapa jenis obat kapsul dan pil. Penggunaan parafin di industri farmasi didasarkan pada sifatnya yang tidak beracun, aman, dan stabil secara kimia​(

5. Industri Kertas dan Kemasan

Parafin sering digunakan sebagai bahan pelapis pada kertas dan karton untuk membuatnya tahan air. Produk ini digunakan dalam kemasan makanan untuk memastikan bahwa produk tetap segar dan terlindungi dari kelembapan. Selain itu, parafin juga digunakan dalam pembuatan kertas lilin yang sering digunakan dalam dapur untuk keperluan penyimpanan makanan​(

6. Industri Konstruksi

Parafin juga digunakan dalam industri konstruksi untuk melapisi bahan-bahan bangunan tertentu, seperti batu bata dan kayu, agar lebih tahan terhadap kelembapan. Pelapisan parafin membantu memperpanjang usia bahan bangunan tersebut, sekaligus melindunginya dari kerusakan akibat cuaca.

Parafin adalah senyawa kimia yang sangat penting dan digunakan dalam berbagai sektor industri karena sifat-sifatnya yang serbaguna, seperti tidak berbau, tidak berwarna, tahan air, serta mampu mengisolasi panas dan listrik. Dalam industri, parafin digunakan mulai dari pembuatan lilin, kosmetik, farmasi, hingga pelapisan makanan dan kemasan. Parafin telah menjadi bahan esensial dalam berbagai aplikasi sehari-hari dan industri.

Sebagai penyedia energi bersih dan berkelanjutan, PGN LNG Indonesia memahami pentingnya bahan-bahan industri seperti parafin dalam mendukung berbagai aktivitas ekonomi. Dengan terus berinovasi dalam penyediaan energi bersih, PGN LNG Indonesia berkomitmen untuk mendukung industri dalam menghasilkan produk yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Baca juga: Memahami Sifat Gas Metana dan Signifikansinya

Contoh Energi Tak Terbarukan yang Penting untuk Diketahui

contoh-energi-tak-terbarukan

Energi merupakan salah satu elemen penting yang menggerakkan hampir seluruh aktivitas manusia. Di dunia modern ini, energi sangat dibutuhkan untuk mendukung berbagai sektor, termasuk industri, transportasi, teknologi, dan kebutuhan rumah tangga. Energi secara umum terbagi menjadi dua jenis: energi terbarukan dan energi tak terbarukan. Energi terbarukan berasal dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui, seperti angin, matahari, dan air. Sementara itu, energi tak terbarukan diambil dari sumber daya alam yang terbatas, seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai contoh-contoh energi tak terbarukan yang penting untuk diketahui, bagaimana proses terbentuknya, serta bagaimana energi ini memengaruhi kehidupan kita sehari-hari.

Apa Itu Energi Tak Terbarukan?

Energi tak terbarukan adalah jenis energi yang dihasilkan dari sumber daya alam yang terbatas dan tidak dapat diperbaharui dalam jangka waktu yang singkat. Ini berarti bahwa begitu sumber daya ini habis, akan sangat sulit atau bahkan tidak mungkin untuk mendapatkannya kembali dalam skala waktu manusia. Sumber energi tak terbarukan biasanya membutuhkan waktu jutaan tahun untuk terbentuk melalui proses geologi dan kimiawi yang kompleks.

Penggunaan energi tak terbarukan memberikan banyak keuntungan dalam hal efisiensi dan ketersediaan energi, namun juga membawa dampak negatif terhadap lingkungan, seperti pencemaran udara, kerusakan ekosistem, dan perubahan iklim.

1. Minyak Bumi

Minyak bumi adalah salah satu contoh utama energi tak terbarukan yang paling penting dan paling banyak digunakan di seluruh dunia. Minyak bumi, juga dikenal sebagai minyak mentah, terbentuk dari sisa-sisa organisme laut yang hidup jutaan tahun lalu. Ketika organisme-organisme ini mati, mereka tenggelam ke dasar laut dan terperangkap dalam lapisan sedimen. Di bawah tekanan dan suhu tinggi, bahan organik ini kemudian berubah menjadi minyak mentah melalui proses geologis selama jutaan tahun.

Proses Produksi dan Penggunaannya

Minyak bumi diekstraksi dari bawah permukaan bumi melalui pengeboran. Setelah diekstraksi, minyak mentah diproses di kilang minyak untuk menghasilkan berbagai produk seperti gasoline (bensin), diesel, avtur, aspal, dan produk lainnya. Minyak bumi adalah bahan bakar utama untuk transportasi global, termasuk mobil, pesawat, kapal, dan truk. Selain itu, minyak bumi juga digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan plastik, bahan kimia, dan banyak produk manufaktur lainnya.

Dampak terhadap Lingkungan:
Meskipun sangat efisien sebagai sumber energi, penggunaan minyak bumi memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan. Pembakaran minyak bumi menghasilkan emisi karbon dioksida (CO2), yang berkontribusi besar terhadap pemanasan global dan perubahan iklim. Selain itu, tumpahan minyak yang terjadi selama proses ekstraksi atau transportasi dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah, merusak ekosistem laut dan darat.

2. Batu Bara

Batu bara adalah sumber energi tak terbarukan yang banyak digunakan dalam industri pembangkit listrik. Batu bara terbentuk dari sisa-sisa tanaman yang terperangkap dalam lapisan sedimen dan kemudian mengalami tekanan tinggi serta panas selama jutaan tahun. Hasilnya adalah bahan bakar padat yang kaya akan karbon dan menghasilkan energi besar saat dibakar.

Proses Penggunaan dalam Industri

Batu bara terutama digunakan untuk menghasilkan listrik melalui pembangkit listrik tenaga uap. Di pembangkit listrik, batu bara dibakar untuk menghasilkan panas, yang kemudian digunakan untuk mendidihkan air. Uap yang dihasilkan dari air mendidih ini digunakan untuk menggerakkan turbin, yang pada akhirnya menghasilkan listrik. Batu bara juga digunakan dalam industri baja dan semen, serta beberapa proses manufaktur lainnya.

Dampak Lingkungan:
Penggunaan batu bara memiliki dampak lingkungan yang serius. Pembakaran batu bara menghasilkan emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2) dan sulfur dioksida (SO2), yang berkontribusi terhadap pemanasan global dan hujan asam. Selain itu, penambangan batu bara dapat merusak ekosistem, mencemari air, dan menyebabkan hilangnya habitat alami.

3. Gas Alam

Gas alam adalah bahan bakar fosil lain yang terbentuk dari sisa-sisa organisme laut yang terperangkap di bawah tanah selama jutaan tahun. Gas alam terutama terdiri dari metana (CH4) dan merupakan sumber energi yang relatif lebih bersih dibandingkan minyak bumi dan batu bara. Gas alam biasanya ditemukan bersama dengan cadangan minyak bumi, tetapi bisa juga ditemukan secara independen di bawah tanah.

Proses Penggunaan dan Manfaatnya

Gas alam banyak digunakan untuk pembangkit listrik, pemanas rumah tangga, dan sebagai bahan bakar kendaraan dalam bentuk gas alam terkompresi (CNG) atau gas alam cair (LNG). Industri juga menggunakan gas alam dalam berbagai proses produksi, termasuk pembuatan pupuk, plastik, dan bahan kimia.

Dampak Lingkungan:
Gas alam dianggap sebagai sumber energi fosil yang lebih bersih karena menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan minyak bumi dan batu bara. Namun, pembakaran gas alam tetap menghasilkan karbon dioksida, dan kebocoran metana selama ekstraksi dan distribusi dapat memiliki dampak yang lebih besar terhadap perubahan iklim karena metana adalah gas rumah kaca yang lebih kuat daripada CO2. Selain itu, proses ekstraksi gas alam, terutama metode fracking, dapat merusak ekosistem dan mencemari sumber air bawah tanah.

4. Nuklir

Energi nuklir termasuk dalam kategori energi tak terbarukan karena bahan baku yang digunakan, seperti uranium dan plutonium, merupakan sumber daya yang terbatas. Uranium yang digunakan dalam reaktor nuklir harus diproses dari bentuk mentahnya, dan hanya sebagian kecil dari uranium yang dapat digunakan dalam reaktor.

Proses Produksi Energi Nuklir

Energi nuklir dihasilkan melalui proses fisi nuklir, yaitu pemecahan inti atom uranium. Ketika inti uranium terbelah, energi yang sangat besar dilepaskan dalam bentuk panas. Panas ini digunakan untuk menghasilkan uap, yang kemudian menggerakkan turbin untuk menghasilkan listrik. Energi nuklir dikenal sebagai sumber listrik yang sangat efisien dan tidak menghasilkan emisi karbon langsung.

Dampak Lingkungan dan Risiko:
Meskipun energi nuklir tidak menghasilkan emisi karbon, ada risiko besar terkait limbah nuklir dan potensi kecelakaan reaktor. Limbah radioaktif yang dihasilkan dari proses ini sangat berbahaya dan membutuhkan penanganan khusus untuk disimpan selama ribuan tahun. Selain itu, insiden seperti kecelakaan reaktor di Chernobyl dan Fukushima menunjukkan potensi kerusakan besar yang bisa ditimbulkan oleh kecelakaan nuklir.

5. Shale Oil

Shale oil, atau minyak serpih, adalah bentuk lain dari minyak bumi yang diperoleh dari bebatuan serpih yang mengandung kerogen, zat organik yang dapat diubah menjadi minyak melalui pemanasan. Ekstraksi minyak serpih lebih rumit dan mahal dibandingkan minyak bumi konvensional, tetapi telah menjadi alternatif yang semakin menarik ketika harga minyak dunia naik.

Dampak Lingkungan:
Proses ekstraksi shale oil dapat merusak lingkungan, terutama karena teknik yang digunakan, seperti fracking, dapat mencemari sumber air dan menyebabkan kerusakan ekosistem di sekitar lokasi pengeboran.

Energi tak terbarukan seperti minyak bumi, batu bara, gas alam, energi nuklir, dan shale oil memiliki peran besar dalam mendukung kebutuhan energi global saat ini. Namun, keberlanjutan penggunaan energi-energi ini menjadi tantangan besar karena sumber daya ini terbatas dan penggunaannya berdampak negatif terhadap lingkungan. Meskipun saat ini energi tak terbarukan masih mendominasi pasokan energi dunia, penting untuk mempercepat transisi menuju energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Sebagai perusahaan yang berfokus pada penyediaan energi bersih, PGN LNG Indonesia memainkan peran penting dalam mendukung transisi energi ini melalui penyediaan gas alam cair (LNG) yang lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil lainnya. Dengan berfokus pada energi yang lebih bersih, PGN LNG Indonesia berkomitmen untuk menciptakan masa depan energi yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Baca juga:

Pelabuhan Terkenal di Surabaya: Daftar Pelabuhan dan Perannya dalam Perdagangan

pelabuhan-terkenal-di-surabaya

Surabaya, sebagai kota terbesar kedua di Indonesia dan ibukota Provinsi Jawa Timur, telah lama dikenal sebagai salah satu pusat perdagangan yang penting. Dengan lokasinya yang strategis di tepi laut Jawa, Surabaya menjadi pintu gerbang utama untuk perdagangan maritim di Indonesia bagian timur. Keberadaan berbagai pelabuhan terkenal di Surabaya semakin memperkuat peran kota ini dalam perdagangan domestik dan internasional. Pelabuhan-pelabuhan tersebut menjadi penghubung utama antara Indonesia dan negara-negara tetangga, serta memfasilitasi arus keluar-masuk barang ke dan dari berbagai wilayah di dalam negeri.

Artikel ini akan membahas pelabuhan-pelabuhan terkenal di Surabaya serta peran penting yang mereka mainkan dalam mendukung ekonomi dan perdagangan nasional.

Pelabuhan Terkenal di Surabaya

1. Pelabuhan Tanjung Perak

Pelabuhan Tanjung Perak adalah pelabuhan terbesar dan paling terkenal di Surabaya. Sebagai salah satu pelabuhan utama di Indonesia, Pelabuhan Tanjung Perak berfungsi sebagai pusat distribusi barang untuk Indonesia bagian timur. Keberadaan pelabuhan ini sangat vital dalam menghubungkan rute perdagangan antara pulau Jawa dan pulau-pulau lain di Indonesia, terutama di kawasan timur seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

Dikenal sebagai salah satu pelabuhan tersibuk di Indonesia, Pelabuhan Tanjung Perak melayani ribuan kapal setiap tahunnya, baik untuk kepentingan domestik maupun internasional. Pelabuhan ini memiliki infrastruktur yang lengkap, termasuk terminal peti kemas modern yang mampu menampung jutaan TEUs (Twenty-foot Equivalent Units) setiap tahun. Selain itu, Tanjung Perak juga menjadi pusat logistik dengan berbagai layanan pelabuhan seperti bongkar muat barang, terminal penumpang, serta fasilitas kapal penumpang.

Sebagai pintu gerbang maritim terbesar di Jawa Timur, Pelabuhan Tanjung Perak memainkan peran penting dalam meningkatkan arus perdagangan barang di Indonesia. Ekspor dan impor barang dari dan ke wilayah Indonesia Timur sebagian besar melalui pelabuhan ini, membuatnya menjadi pusat logistik nasional yang krusial. Selain itu, posisinya yang dekat dengan pusat industri Surabaya mempercepat distribusi barang dari pelabuhan ke kawasan industri.

2. Pelabuhan Teluk Lamong

Pelabuhan Teluk Lamong adalah pelabuhan ramah lingkungan yang dibangun untuk mengurangi kepadatan di Pelabuhan Tanjung Perak. Teluk Lamong mulai beroperasi pada 2014 dan dirancang dengan teknologi hijau, termasuk penggunaan alat-alat berbasis listrik yang mengurangi emisi karbon. Pelabuhan ini dilengkapi dengan fasilitas modern yang mampu menangani berbagai jenis kapal dan barang, termasuk terminal peti kemas dan curah kering.

Teluk Lamong berperan sebagai perpanjangan dari Pelabuhan Tanjung Perak dalam mendukung aktivitas perdagangan dan logistik. Pembangunan pelabuhan ini juga bertujuan untuk mengatasi masalah kemacetan di Tanjung Perak dan mendukung pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan efisiensi distribusi barang.

Pelabuhan Teluk Lamong berfokus pada efisiensi dan keberlanjutan, dengan fasilitas yang mendukung operasi ramah lingkungan. Pelabuhan ini tidak hanya mendukung peningkatan volume perdagangan yang lebih besar di Surabaya, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui pengurangan emisi.

3. Pelabuhan Gresik

Berlokasi di sebelah barat Surabaya, Pelabuhan Gresik juga memainkan peran penting dalam perdagangan di kawasan ini. Meskipun tidak sebesar Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Gresik memiliki peran strategis dalam melayani kebutuhan industri di sekitarnya, termasuk industri semen, pupuk, dan petrokimia. Dengan akses langsung ke kawasan industri Gresik, pelabuhan ini mendukung distribusi barang-barang industri dari dan ke Jawa Timur.

Sebagai pelabuhan yang melayani kebutuhan industri di sekitarnya, Pelabuhan Gresik mendukung pertumbuhan sektor manufaktur dan industri di Jawa Timur. Pelabuhan ini memfasilitasi pengiriman bahan baku dan produk jadi ke berbagai wilayah di Indonesia dan mancanegara, menjadikannya sebagai salah satu pelabuhan penting di kawasan ini.

4. Pelabuhan Ujung

Pelabuhan Ujung terletak di ujung timur Surabaya dan dikenal sebagai pelabuhan penumpang. Meski tidak sebesar Pelabuhan Tanjung Perak atau Teluk Lamong, Pelabuhan Ujung melayani penumpang yang bepergian antara pulau-pulau di Indonesia, khususnya rute Surabaya ke Madura dan Bali. Pelabuhan ini menyediakan akses cepat dan efisien bagi penumpang dan barang di wilayah-wilayah tersebut.

Meskipun Pelabuhan Ujung lebih berfokus pada transportasi penumpang, pelabuhan ini juga memainkan peran dalam pengiriman barang melalui kapal penumpang. Ini memungkinkan arus perdagangan kecil-kecilan antara Surabaya dan pulau-pulau terdekat.

5. Pelabuhan Kalimas

Pelabuhan Kalimas adalah pelabuhan tradisional di Surabaya yang digunakan untuk pengiriman barang dengan kapal-kapal kayu tradisional, seperti phinisi. Meskipun aktivitasnya tidak sebesar pelabuhan-pelabuhan modern lainnya, Pelabuhan Kalimas tetap menjadi bagian penting dari sejarah dan budaya maritim Surabaya.

Pelabuhan Kalimas melayani perdagangan tradisional antar pulau dengan kapal-kapal kecil yang mengangkut berbagai komoditas dari daerah terpencil. Pelabuhan ini memfasilitasi perdagangan komoditas seperti hasil pertanian dan barang-barang dari daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh kapal besar.

Surabaya memiliki beberapa pelabuhan terkenal yang memainkan peran penting dalam mendukung perdagangan domestik dan internasional. Mulai dari Pelabuhan Tanjung Perak yang menjadi pusat distribusi utama di Indonesia Timur, hingga Pelabuhan Teluk Lamong yang ramah lingkungan dan efisien. Pelabuhan-pelabuhan ini mendukung kelancaran arus barang di wilayah Jawa Timur dan sekitarnya, sekaligus berperan besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Sebagai perusahaan yang berkomitmen pada penyediaan energi yang bersih dan berkelanjutan, PGN LNG Indonesia juga terlibat dalam memastikan pasokan energi yang dibutuhkan untuk mendukung aktivitas logistik dan perdagangan maritim. Dengan solusi energi yang ramah lingkungan, PGN LNG Indonesia turut serta dalam menjaga efisiensi dan keberlanjutan sumber energi di Indonesia.

Baca juga: Apa Itu Dock Kapal atau Galangan? Ini Pengertian hingga Jenisnya