Archives Juli 2025

5 Manfaat Energi Matahari yang Tak Dimiliki Energi Fosil

manfaat energi matahari

Energi matahari atau surya menjadi salah satu alternatif gratis yang berpotensi menggantikan bahan bakar fosil sebagai pemasok kebutuhan energi.

Terlebih lagi penggunaan energi surya ini tidak menghasilkan emisi dan polutan yang merugikan lingkungan, sehingga bisa menjadi solusi energi bersih di masa depan.

Beralih ke energi matahari akan memberikan manfaat yang selama ini tidak pernah ditawarkan oleh energi fosil. Simak lebih lanjut untuk menemukan ulasan selengkapnya.

5 Manfaat Energi Matahari yang Tak Dimiliki Energi Fosil

Sebagai sumber energi alternatif yang tak terbatas, energi matahari memiliki 5 manfaat yang tak dimiliki oleh energi fosil, antara lain:

1. Energi yang Ramah Lingkungan

Energi matahari merupakan sumber energi bersih yang tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca saat digunakan.

Berbeda dengan pembakaran batu bara atau minyak bumi yang melepaskan karbon dioksida (CO₂) dan zat berbahaya lainnya ke atmosfer yang kemudian meningkatkan emisi gas rumah kaca.

Penggunaan energi matahari justru berkontribusi langsung dalam mengurangi jejak karbon dan membantu memperlambat laju perubahan iklim.

Baca Juga: Apakah Biogas Termasuk Energi yang Ramah Lingkungan?

2. Sumber Energi Tidak Terbatas

Semakin sering digunakan, ketersediaan energi fosil akan semakin menipis seiring waktu. Namun, berbeda dengan energi matahari yang tersedia secara alami dan tak terbatas sehingga dapat dimanfaatkan kapan saja selama ada sinar matahari.

Inilah keunggulan dari energi matahari, karena mampu menjamin pasokan energi yang berkelanjutan tanpa bergantung pada sumber daya yang bisa menipis.

3. Sumber Energi yang Bebas Polusi

Dalam pengolahan energi fosil seperti minyak bumi dan batu bara akan menghasilkan polutan. Sementara itu, proses konversi sinar matahari menjadi listrik melalui panel surya tidak menghasilkan polusi udara, air, maupun tanah.

Karena tidak menghasilkan polutan, penggunaan energi matahari mampu melindungi sumber air dan tidak memiliki risiko terhadap munculnya masalah pencemaran udara.

Baca Juga: Energi Terbaik Pengganti Bahan Bakar Fosil, Apakah Itu LNG?

4. Desentralisasi Energi

Panel surya dapat dipasang di berbagai lokasi, termasuk di daerah terpencil. Ini memberikan akses bagi masyarakat yang selama ini belum tersentuh jaringan infrastruktur listrik. 

Keunggulan energi matahari adalah fleksibilitas penggunaannya. Berbeda dengan energi fosil membutuhkan infrastruktur distribusi yang kompleks seperti jaringan pipa atau pembangkit besar. Hal ini membuatnya sulit diakses oleh wilayah-wilayah pedalaman.

5. Biaya Operasional Jangka Panjang Lebih Murah

Meski biaya awal instalasi panel surya masih tergolong tinggi, biaya operasional energi matahari dalam jangka panjang jauh lebih murah dibandingkan energi fosil.

Panel surya tidak memerlukan bahan bakar untuk beroperasi dan hanya membutuhkan perawatan minimal. Setelah terpasang, biaya listrik dapat ditekan secara signifikan atau bahkan gratis dalam jangka panjang.

Sebaliknya, pembangkit listrik berbasis energi fosil terus-menerus membutuhkan pasokan bahan bakar yang harus dibeli. Tak hanya itu saja, biaya pemeliharaan infrastruktur dan dampak lingkungan yang ditimbulkan juga menjadi beban tersendiri.

Baca Juga: Potensi LNG Sebagai Bahan Bakar Kereta Api, Makin Efisien!

Apa Tantangan Pemanfaatan Energi Matahari?

Meskipun energi matahari memiliki banyak keunggulan, ada sejumlah tantangan yang masih harus dihadapi dalam penerapannya.

Tantangan utamanya adalah ketergantungan pada kondisi cuaca dan waktu. Energi matahari hanya dapat dihasilkan saat matahari bersinar, sehingga produksinya berkurang saat cuaca mendung atau hujan, serta tidak tersedia sama sekali pada malam hari.

Hal ini membuat energi matahari kurang stabil dan tidak selalu dapat diandalkan sebagai satu-satunya sumber listrik, terutama di wilayah dengan intensitas sinar matahari rendah atau pola cuaca yang tidak menentu.

Selain itu, biaya awal instalasi panel surya relatif tinggi selaras dengan kebutuhan lahan yang cukup luas untuk pembangunan berskala besar. Efisiensi konversi energi matahari menjadi listrik oleh panel surya juga masih terbatas, sehingga dibutuhkan teknologi yang terus berkembang untuk memaksimalkan potensi energi ini

Baca Juga: Dari Sampah Jadi Tenaga: 7 Jenis Limbah Organik Penghasil Energi

Peran LNG sebagai Transisi Menuju Energi Terbarukan

Transisi dari energi fosil menuju energi surya membutuhkan strategi yang matang dan bertahap. Dalam proses ini, LNG (Liquefied Natural Gas) memiliki peran penting sebagai sumber energi transisi yang lebih bersih dan fleksibel.

Dibandingkan dengan batu bara atau minyak bumi, LNG menghasilkan emisi karbon yang jauh lebih rendah, menjadikannya solusi jangka menengah yang lebih ramah lingkungan dalam memenuhi kebutuhan energi global.

LNG dapat dimanfaatkan dalam berbagai sektor, seperti pembangkit listrik, transportasi, hingga industri.

Fleksibilitas penggunaan dan besarnya potensi LNG membuat gas dingin menjadi pilihan yang realistis, utamanya bagi negara berkembang yang tengah berupaya meningkatkan akses energi ke seluruh penjuru negeri.

LNG dapat menjadi solusi jangka menengah untuk mempercepat pemerataan energi dengan biaya infrastruktur yang lebih rendah dibandingkan energi terbarukan, sembari tetap mendukung transisi menuju sistem energi yang lebih bersih di masa depan.

Referensi:

  • ESDM. Diakses tahun 2025. Solar Cell, Sumber Energi Terbarukan Masa Depan
  • ESDM. Diakses tahun 2025. Tantangan Pengembangan “Wind and Solar Energy” di Kawasan Asia
  • IEA. Diakses tahun 2025. Integrating Solar and Wind

Murah tapi Berisiko! Ini Kelebihan dan Kekurangan Batu Bara sebagai Energi

kelebihan-kekurangan-batu-bara

Kebutuhan batu bara global sebenarnya sempat menurun di tahun 2020, saat pandemi COVID-19. Namun, laporan terbaru menyebutkan bahwa permintaan global kembali meningkat seiring pemulihan ekonomi pasca-COVID dan konflik Rusia-Ukraina.

Menurut laporan Global Energy Review 2025 dari International Energy Agency (IEA), permintaan batu bara global meningkat 1,2% pada 2024. Negara yang paling membutuhkan batu bara ini adalah negara di kawasan Asia, seperti China, India, dan Indonesia.

Meski batu bara punya peran penting, kita tetap perlu memperhatikan dampak penggunaannya. Karena di balik manfaatnya, tersimpan risiko besar bagi lingkungan.

Ingin tahu apa saja kelebihan dan kekurangan batu bara sebagai sumber energi? Simak ulasannya di artikel ini!

Apa Kelebihan Batu Bara sebagai Sumber Energi?

Sebagai sumber energi, batu bara digunakan sebagai bahan bakar agar bisa mencukupi kebutuhan konsumsi listrik demi bisa mendorong pembangunan ekonomi dan populasi yang tumbuh lebih cepat.

Berikut kelebihan batu bara sebagai sumber energi yang harus Anda tahu! 

Ketersediaan Melimpah

Batu bara masih tersedia dalam jumlah besar dan tersebar di banyak wilayah dunia. Cadangan globalnya diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan energi selama beberapa dekade ke depan.

Ketersediaan ini menjadikan batu bara sebagai sumber energi yang andal, terutama untuk jangka menengah.

Biaya Produksi dan Distribusi Rendah

Dibandingkan dengan sumber energi alternatif, batu bara memiliki biaya produksi yang relatif rendah.

Infrastruktur pendukung, seperti tambang, jalur distribusi, dan pembangkit listrik, sudah mapan sehingga biaya pengoperasian tetap efisien.

Sumber Energi Skala Besar

Batu bara dapat menghasilkan energi dalam jumlah besar, baik untuk listrik maupun kebutuhan industri.

Pembangkit listrik tenaga batu bara mampu memasok kebutuhan energi nasional dengan daya tahan tinggi dan efisiensi operasional.

Penting untuk Industri Berat

Selain sebagai sumber listrik, batu bara juga digunakan di berbagai sektor industri, seperti produksi baja, semen, dan kimia.

Jenis batu bara tertentu (seperti coking coal) sangat penting dalam proses metalurgi dan sulit digantikan oleh sumber energi lain.

Baca Juga: Ini Faktanya! Kelebihan dari Energi Alternatif Dibanding Fosil

Apa Kekurangan Batu Bara yang Merugikan?

Di balik peran batu bara yang vital, ada beberapa hal perlu diwaspadai karena dampak buruknya untuk lingkungan.

Setidaknya, ada 3 kekurangan batu bara yang bisa menjadi perhatian untuk kita semua, antara lain:

Meningkatkan Emisi Rumah Kaca

Proses pembakaran batu bara turut menjadi penyumbang emisi gas rumah kaca yang cukup besar di sektor energi, yaitu sekitar 40% emisi CO₂ global dari pembakaran bahan bakar fosil.

Peningkatan emisi gas rumah kaca inilah yang kemudian akan memicu kenaikan suhu bumi, mencairnya es di kutub, dan perubahan cuaca esktrem.

Menciptakan Polusi Udara

Pembakaran batu bara tidak hanya menghasilkan gas CO₂, tetapi juga melepaskan berbagai polutan berbahaya ke atmosfer yang kemudian dapat memicu terbentuknya hujan asam.

Hujan asam berkontribusi besar terhadap polusi udara dan penurunan kualitas udara secara keseluruhan. Tak hanya itu, kabut asap juga akan muncul dan jika terhirup dapat membahayakan kesehatan.

Merusak Ekosistem

Aktivitas penambangan batu bara, khususnya yang menggunakan metode tambang terbuka, dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius.

Habitat alami flora dan fauna di sekitar lokasi tambang sering kali hancur, mengganggu keseimbangan ekosistem.

Selain itu, penambangan juga memicu erosi dan sedimentasi di sungai-sungai terdekat. Akibatnya, logam berat dan zat beracun dapat mencemari air tanah. Kondisi ini berpotensi mengancam kelangsungan hidup.

Baca Juga: Alternatif Energi sebagai Pengganti Batu Bara

LNG sebagai Alternatif Pengganti Batu Bara

Meningkatnya kebutuhan energi global, terutama yang bersumber dari batu bara, menjadi salah satu kontributor utama emisi karbon dan pemanasan global.

Untuk menekan dampak pemanasan global yang semakin mengancam, dunia membutuhkan sumber energi alternatif yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Liquefied Natural Gas (LNG) hadir sebagai solusi yang relatif ramah lingkungan dan andal. Dibandingkan dengan batu bara, LNG menghasilkan emisi karbon 40% lebih sedikit karbon dioksida (CO2).

Dan dibanding minyak bumi, LNG menghasilkan emisi 30% lebih sedikit. Tak hanya itu saja, proses pengolahan LNG tidak meninggalkan limbah padat seperti abu.

Selain itu, efisiensi energi LNG yang lebih tinggi menjadikannya pilihan yang lebih baik dalam mendukung transisi energi bersih.

Bagi negara-negara yang selama ini bergantung pada batu bara, kehadiran LNG membuka jalan menuju sistem energi yang lebih hijau tanpa mengorbankan keandalan pasokan.

Referensi:

  • IEA. Diakses tahun 2025. Coal – Global Energy Review 2025
  • Britannica. Diakses tahun 2025. Coal
  • World Resources Institute. Accessed 2025. Where Do Emissions Come From? 4 Charts Explain Greenhouse Gas Emissions by Sector
  • National Grid. Accessed 2025. What is Liquified Natural Gas

Fakta Mengejutkan di Balik Biogas: Ramah Lingkungan atau Bumerang Baru?

biogas-ramah-lingkungan

Biogas dan bahan bakar fosil sama-sama mengandung gas metana. Kita tahu, gas inilah sumber pemicu perubahan iklim esktrem dan sumber kerusakan bumi saat ini.

Namun, kenapa banyak anggapan kalau biogas adalah energi alternatif terbarukan yang lebih menarik dibanding fosil?

Mau tahu jawabannya? Yuk, simak ulasannya di artikel ini.

Apa Itu Biogas?

Biogas merupakan salah satu bentuk energi terbarukan yang dihasilkan melalui proses dekomposisi bahan organik oleh mikroorganisme dalam kondisi tanpa oksigen (anaerob). Proses ini dikenal sebagai fermentasi anaerobik.

Bahan-bahan organik yang dapat diolah menjadi biogas meliputi:

  • Limbah pertanian
  • Limbah rumah tangga
  • Limbah industri berbasis organik
  • Kotoran ternak

Dalam proses fermentasi ini, mikroorganisme anaerob menguraikan bahan organik menjadi senyawa yang lebih sederhana, seperti asam lemak, yang kemudian menghasilkan gas metana sebagai produk utamanya.

Gas metana inilah yang menjadi komponen utama biogas. Adanya gas tersebut membuat biogas dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif.

Baca Juga: Mengapa Biogas Dapat Menghemat Energi? Ternyata ini Faktanya!

Mengapa Biogas Ramah Lingkungan?

Dibanding dengan bahan bakar fosil, biogas jauh lebih ramah lingkungan. Kita tahu, pembakaran energi fosil menghasilkan gas metana. Gas ini punya peran penting dalam pemanasan global.

Menurut laman Climate and Clean Air Coalition (CCAC), penggunaan biogas dapat membantu mengurangi emisi metana sekaligus menekan polusi udara. Ini karena biogas mampu menangkap metana yang seharusnya lepas ke atmosfer, lalu mengubahnya menjadi sumber energi yang bermanfaat.

Biogas tidak hanya berkontribusi dalam memperlambat laju perubahan iklim, tetapi juga memiliki dampak positif terhadap kesehatan masyarakat secara global.

Selain itu, ada beberapa alasan mengapa biogas menjadi sumber energi yang ramah lingkungan.

Biogas Berasal dari Kotoran Hewan

Biogas dapat diproduksi dari kotoran hewan yang mengandung senyawa organik dan anorganik.

Selain menghasilkan energi, sisa olahan biogas juga bermanfaat sebagai pupuk alami yang baik untuk tanaman.

Biogas Tidak Mencemari Lingkungan

Mengolah kotoran hewan menjadi biogas berarti mengurangi jumlah limbah yang berpotensi mencemari lingkungan.

Hal ini mencegah pertumbuhan bakteri patogen dan penyakit yang dapat membahayakan kesehatan manusia.

Biogas Menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca

Kotoran ternak yang dibiarkan menumpuk akan melepaskan gas metana secara langsung ke atmosfer.

Dengan mengubahnya menjadi biogas, emisi metana dapat ditekan secara signifikan, sehingga membantu menekan laju perubahan iklim.

Baca Juga: Ini Faktanya! Kelebihan dari Energi Alternatif Dibanding Fosil

Apa Bedanya Biogas dan BioLNG?

Biogas dan BioLNG sama-sama berasal dari limbah organik, tetapi berbeda dalam proses pengolahannya.

Biogas dihasilkan melalui fermentasi anaerob limbah organik dan mengandung sekitar 50–70% metana. Proses ini relatif sederhana, cukup dengan menempatkan limbah dalam reaktor tertutup dan membiarkannya terurai tanpa oksigen.

BioLNG adalah hasil dari pemurnian dan pencairan biogas. Dalam proses ini, biogas dimurnikan terlebih dahulu untuk menghilangkan karbon dioksida, air, dan senyawa pengotor lainnya, sehingga menghasilkan biometana murni.

Selanjutnya, gas ini dicairkan pada suhu sangat rendah, sekitar -160°C, sehingga menjadi BioLNG.

BioLNG memiliki sejumlah keunggulan:

  • Kandungan energi lebih tinggi dan bentuk cairnya memungkinkan 
  • Bisa menekan emisi karbon dioksida lebih baik
  • Emisi partikulat jauh lebih sedikit, sehingga lebih baik bagi kualitas udara
  • Mudah didistribusikan

Dengan keunggulan ini, BioLNG berpotensi menjadi solusi energi masa depan yang lebih bersih, berkelanjutan, dan aman untuk lingkungan.

Referensi:

  • CCAC. Diakses tahun 2025. Biogas, a Climate and Clean Air Solution with Many Benefits
  • U.S. Department of Energy. Diakses tahun 2025. Renewable Natural Gas Production