Kebakaran merupakan salah satu bencana yang dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Salah satu langkah preventif yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi kebakaran adalah dengan menyediakan dan mengetahui cara penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
APAR adalah alat pemadam kebakaran portabel yang berfungsi untuk memadamkan api kecil atau mencegah kebakaran menyebar hingga menjadi lebih besar. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu APAR, jenis-jenis APAR yang umum digunakan, dan cara penggunaan APAR yang benar.
Definisi APAR, Tujuan, dan Lokasi Penggunaan
APAR atau Alat Pemadam Api Ringan adalah alat pemadam api yang mudah dibawa dan digunakan oleh siapapun tanpa memerlukan pelatihan khusus. Alat ini berbentuk tabung dan diisi dengan bahan pemadam seperti serbuk kimia kering, gas, atau foam (busa). Fungsi utama APAR adalah untuk memadamkan api dalam skala kecil sebelum menyebar dan menjadi lebih besar.
Tujuan utama APAR adalah sebagai pertolongan pertama untuk memadamkan api pada tahap awal kebakaran. Kebakaran kecil yang berhasil dipadamkan dengan APAR akan mencegah kerugian yang lebih besar, baik dari segi kerusakan properti maupun keselamatan jiwa. APAR biasanya diletakkan di tempat-tempat strategis seperti dekat pintu keluar, lorong gedung, atau area dengan risiko kebakaran yang tinggi, seperti dapur atau bengkel.
APAR harus selalu tersedia di lokasi-lokasi yang berisiko tinggi terjadinya kebakaran. Peraturan di Indonesia mewajibkan setiap bangunan, baik perkantoran, komersial, industri, maupun rumah tangga, untuk memiliki APAR yang mudah diakses oleh penghuni dan petugas pemadam kebakaran.
Lokasi Penggunaan APAR di Indonesia
Di Indonesia, APAR biasanya ditempatkan di lokasi-lokasi umum seperti:
- Perkantoran: Gedung perkantoran harus menyediakan APAR di setiap lantai, terutama di area-area strategis seperti dekat tangga darurat dan pintu keluar.
- Ruang Publik: Mal, stasiun kereta, terminal bus, dan bandara juga diwajibkan memiliki APAR di lokasi-lokasi yang mudah diakses.
- Industri: Pabrik, gudang, dan area industri harus memiliki APAR dengan kapasitas yang memadai untuk mengantisipasi kebakaran pada bahan kimia atau peralatan listrik.
Prinsip dan Cara Kerja APAR
Prinsip dasar APAR adalah memutus salah satu elemen dalam segitiga api (bahan bakar, oksigen, dan panas). Ketika salah satu elemen ini dihilangkan, api akan padam. Berikut langkah-langkah penggunaan APAR yang benar, sering dikenal dengan teknik PASS:
- Pull (Tarik): Tarik pin pengaman yang terdapat pada gagang APAR. Langkah ini mencegah APAR aktif secara tidak sengaja.
- Aim (Arahkan): Arahkan nozzle atau selang APAR ke bagian dasar api. Jangan langsung menyemprotkan ke lidah api karena ini tidak efektif untuk memadamkannya.
- Squeeze (Tekan): Tekan tuas APAR untuk mulai mengeluarkan bahan pemadam. Pastikan untuk menekan secara penuh agar bahan pemadam keluar dengan optimal.
- Sweep (Sapukan): Sapukan nozzle dari satu sisi ke sisi lainnya, memastikan seluruh bagian api terselimuti oleh bahan pemadam hingga api benar-benar padam.
Penggunaan teknik PASS memastikan bahwa APAR digunakan secara efisien dan efektif untuk memadamkan api pada kebakaran skala kecil.
Jenis-jenis APAR
APAR terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan bahan pemadam yang digunakan. Setiap jenis APAR memiliki keunggulannya sendiri dalam menangani kebakaran tertentu, tergantung dari jenis material yang terbakar. Berikut adalah jenis-jenis APAR yang paling umum digunakan di Indonesia:
1. APAR Serbuk Kimia (Powder)
APAR jenis ini menggunakan serbuk kimia yang bekerja dengan cara mengisolasi oksigen dan memutus rantai reaksi kimia pada kebakaran. Serbuk kimia kering ini efektif untuk kebakaran kelas A (benda padat seperti kayu dan kertas), B (cairan seperti minyak), dan C (kebakaran listrik).
Pengaplikasiannya biasanya igunakan di berbagai lokasi seperti rumah, perkantoran, gudang, serta kendaraan.
2. APAR Foam (Busa)
APAR foam sangat efektif untuk kebakaran kelas A dan B, terutama kebakaran yang melibatkan cairan seperti minyak atau bensin. Foam bekerja dengan membentuk lapisan pelindung yang memisahkan bahan bakar dari oksigen di udara, sehingga api akan padam.
APAR jenis ini cocok digunakan di area industri yang banyak menggunakan cairan mudah terbakar, seperti pabrik kimia atau pompa bensin/
3. APAR CO2 (Karbon Dioksida)
APAR ini menggunakan gas karbon dioksida (CO2) yang sangat cocok untuk memadamkan kebakaran kelas B dan C. CO2 bekerja dengan menggantikan oksigen di sekitar api dan mendinginkan area kebakaran, sehingga api padam tanpa meninggalkan residu.
APAR ini ideal digunakan untuk kebakaran di area peralatan listrik dan elektronik seperti ruang server, panel listrik, atau laboratorium.
4. APAR Liquid Gas (Gas Cair)
APAR ini menggunakan gas cair yang dikompresi sebagai media pemadam. Gas ini bekerja dengan cara mendinginkan api serta menggantikan oksigen di sekitar titik kebakaran.
Aplikasi: Digunakan di area yang membutuhkan respon cepat terhadap kebakaran, seperti laboratorium dan dapur komersial, karena tidak meninggalkan residu dan aman untuk digunakan.
Manfaat Penggunaan APAR
Penggunaan APAR memiliki berbagai manfaat yang sangat penting dalam penanganan kebakaran, terutama sebagai tindakan pencegahan. Beberapa manfaatnya adalah:
1. Mencegah Penyebaran Kebakaran
APAR membantu mencegah penyebaran kebakaran pada tahap awal, memungkinkan waktu yang cukup bagi evakuasi atau bantuan dari pemadam kebakaran untuk tiba.
2. Melindungi Properti dan Peralatan Penting
Dengan menggunakan APAR yang sesuai, kerusakan pada properti atau peralatan penting seperti komputer, server, dan peralatan listrik lainnya dapat diminimalisir. Terutama pada penggunaan APAR CO2, yang tidak meninggalkan residu.
3. Mudah Digunakan oleh Siapapun
APAR dirancang agar bisa digunakan oleh siapapun, bahkan tanpa pelatihan khusus. Dengan mengikuti instruksi PASS, setiap orang bisa berkontribusi dalam memadamkan api sebelum menjadi lebih besar.
4. Efisiensi Biaya
Meskipun investasi awal untuk pengadaan APAR mungkin terkesan mahal, jika dibandingkan dengan potensi kerugian yang ditimbulkan oleh kebakaran besar, biaya tersebut sangat kecil. APAR adalah investasi penting untuk melindungi keselamatan dan aset.
5. Ramah Lingkungan (tergantung jenis APAR)
Jenis APAR seperti CO2 dan liquid gas tidak meninggalkan residu berbahaya setelah digunakan. Hal ini menjadikannya pilihan yang ramah lingkungan untuk lokasi yang sensitif.
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah peralatan vital yang harus dimiliki di setiap lokasi yang berisiko kebakaran. Mengetahui jenis-jenis APAR dan cara penggunaannya sangat penting agar kita bisa merespons dengan cepat dan tepat jika terjadi kebakaran. Dengan menggunakan APAR, risiko kebakaran besar dapat diminimalisir, kerugian material dapat dihindari, dan yang terpenting, keselamatan jiwa dapat terjaga.
Sebagai perusahaan yang berfokus pada penyediaan energi bersih, PGN LNG Indonesia turut mendukung upaya pencegahan kebakaran dengan mengurangi risiko dari penggunaan energi fosil yang berbahaya. Energi bersih dan aman dari PGN LNG Indonesia merupakan langkah penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan terbebas dari risiko kebakaran yang disebabkan oleh penggunaan bahan bakar tradisional.