Efektivitas Antara Cost Saving vs. Cost Reduction Bagi Perusahaan

Setiap perusahaan pasti menginginkan keuntungan dalam setiap bisnisnya. Untuk itu perusahaan perlu cerdik dalam mengelola keuangan. Jika tidak, bukan tidak mungkin kondisi finansial perusahaan akan berdampak. Salah satu solusinya adalah cost saving atau cost reduction.

Untuk itu ada baiknya kita mengetahui apa pengertian dari cost saving dan cost reduction berikut dan apakah perbedaan. Apakah cost saving dan cost reduction ini dapat diterapkan dalam mengelola keuangan perusahaan dan akan memberikan keuntungan atau tidak.

Pengertian Cost Saving

Cost saving adalah penghematan biaya yang dilakukan oleh sebuah bisnis untuk menekan biaya dan meningkatkan laba. Menerapkan penghematan biaya adalah elemen penting untuk meningkatkan keberlanjutan dan profitabilitas bisnis apa pun.

Semakin sedikit mengeluarkan uang untuk memproduksi barang, memasarkan produk, dan mempertahankan staf, semakin banyak keuntungan yang perusahaan peroleh dari setiap penjualan.

Khususnya selama masa sulit ekonomi dan pertumbuhan pasar yang lambat, tim keuangan perlu memiliki rencana pengurangan biaya yang jelas. Selama periode ekonomi yang blooming, perusahaan mungkin mampu mengeluarkan lebih banyak uang untuk mendapatkan pelanggan dan membangun nama merek perusahaan. Namun ketika masa sulit, investor dan eksekutif mengharapkan kita melindungi arus kas perusahaan.

Berikut adalah contoh dari cost saving:

1. Negosiasi dengan penyedia layanan

Para profesional pengadaan dan CFO yang hebat menggunakan tolak ukur industri untuk mendapatkan harga yang lebih baik dari penyedia layanan mereka. Hal ini sering kali merupakan bagian yang sulit dan lambat dalam mencapai penghematan biaya. Namun jika Anda memiliki biaya yang besar, termasuk sewa, server, dan utilitas, waktu dan usaha tersebut mungkin akan membuahkan hasil dalam jangka panjang.

2. Kurangi perjalanan bisnis

Pertimbangkan kembali perjalanan bisnis mana saja yang penting dan mana yang tidak. Batasi pengeluaran atau hilangkan sama sekali perjalanan bisnis yang dianggap tidak signifikan bagi perusahaan.

3. Pembaruan perangkat lunak

Banyak perusahaan tidak tahu berapa banyak lisensi perangkat lunak yang mereka miliki, atau jumlah total yang dibelanjakan. Dan banyak di antaranya yang sama sekali tidak diperlukan.  Audit komprehensif dan rasionalisasi langganan ini setiap tahun dapat menghasilkan biaya yang jauh lebih rendah. Cek penggunaan dan perbaiki fasilitas. Memperbaiki fasilitas yang boros di kantor menjadi fasilitas yang hemat energi juga dapat berdampak pada penghematan biaya bulanan.

4. Evaluasi kendaraan operasional

Jika perusahaan menggunakan kendaraan operasional, cari cara bagaimana membuat kegunaannya lebih efisien. Contohnya, dengan cara berinvestasi pada kendaraan yang irit energi seperti mobil/motor elektrik atau hybrid.

Pengertian Cost Reduction

Cost reduction adalah proses penurunan pengeluaran perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan. Hal ini melibatkan identifikasi dan penghapusan pengeluaran yang tidak memberikan nilai tambah kepada pelanggan sekaligus mengoptimalkan proses untuk meningkatkan efisiensi. Pengurangan biaya biasanya berfokus pada menghasilkan penghematan jangka pendek. Melakukan evaluasi cost reduction secara berkala dapat membuat operasi perusahaan lebih efisien dan untuk meningkatkan keuntungan.

Cost reduction dapat membantu perusahaan mencegah kebocoran anggaran. Cost reduction bertujuan untuk mengurangi pemborosan (waste) dan meningkatkan produktivitas bisnis agar hasil yang diperoleh bisa lebih maksimal. Hal ini kemudian membuat perusahaan bisa mengalokasikan kembali anggaran yang ada ke sumber daya yang strategis.

Perbedaan Cost Saving dan Cost Reduction

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya cost saving menghemat atau menekan biaya untuk meningkatkan keuntungan sedangkan cost reduction sendiri adalah proses pengurangan biaya yang tidak terlalu memberikan keuntungan yang signifikan terhadap sebuah bisnis.

Dalam hal cost reduction, tujuan utamanya adalah mengurangi pengeluaran yang tidak diperlukan dengan mengubah cakupan dan mengurangi frekuensi layanan pemeliharaan tanpa berdampak negatif pada hasil akhirnya. Misalnya, toko ritel dapat meninjau layanan pembersihan lantai bulanan di fasilitasnya dan mengurangi frekuensinya menjadi jadwal triwulanan selama bulan-bulan di luar musim sibuknya.

Cost saving terlihat berbeda. Daripada memotong layanan bulanan tersebut, toko ritel yang berfokus pada penghematan biaya akan menemukan cara untuk menekan biaya layanan sambil tetap memenuhi tujuan yang sama. Salah satu cara untuk melakukan hal ini adalah dengan memanfaatkan jaringan penyedia layanan bersama dengan pendekatan total biaya untuk pemeliharaan fasilitas.

Cara Menerapkan Cost Saving Pada Perusahaan

Ada berbagai cara mudah untuk menerapkan cost saving di perusahaan, yang pertama optimalisasi sumber daya manusia. Mengoptimalisasi sumber daya manusia (SDM) yang ada untuk meningkatkan hasil produksi, sehingga produktivitas perusahaan jadi meningkat. Perusahaan juga bisa mengadakan pelatihan internal untuk mendukung kapasitas karyawan harus dilakukan dari waktu ke waktu. Pilih beberapa orang karyawan yang telah mengikuti pelatihan dan berikan kesempatan kepada mereka untuk membagikan ilmunya. 

Sebuah bisnis juga perlu melakukan riset mendalam mengenai proses mana saja pada bisnis yang perlu efisiensi.

Cara Menerapkan Cost Reduction Pada Perusahaan

Selain menerapkan cost saving di perusahaan, manajemen cost reduction juga bisa menjadi pilihan untuk diimplementasikan di perusahaan, seperti:

  1. Mengotomatisasi pekerjaan dengan menggunakan teknologi informasi, mesin dan robot.
  2. Meningkatkan produktivitas pekerja, seperti penggunaan decision support tools yang memungkinkan pekerja untuk membuat keputusan yang lebih baik dengan lebih cepat.
  3. Meningkatkan efisiensi peralatan dan proses. Misalnya, mengganti komputer yang lambat dengan model yang lebih cepat yang menggunakan daya lebih kecil.
  4. Fokus pada kompetensi inti dan melakukan pengalihdayaan (outsourcing) untuk hal-hal di bidang tertentu di mana Anda tidak produktif. Misalnya, bisnis manufaktur kecil dapat menyerahkan pekerjaan tax preparation kepada perusahaan akuntansi.
  5. Menghilangkan waste dalam proses seperti transportasi yang tidak perlu, inventori yang menumpuk, kegiatan tak berguna atau waktu tunggu. 
  6. Identifikasi masalah kualitas sedini mungkin untuk mengurangi biaya kualitas yang buruk. Misalnya, mengidentifikasi masalah kualitas pada jalur produksi lebih murah daripada mengirimkan produk bermasalah kepada pelanggan dan membuat mereka mengeluh dan mengembalikan produk tersebut dengan kecewa.

Lebih Efektif Cost Saving atau Cost Reduction?

Setiap perusahaan pasti punya caranya sendiri untuk mendapatkan keuntungan, namun mana yang lebih efektif? Cost saving atau cost reduction? Sebenarnya, semuanya kembali kepada bisnis dan anggaran yang ada miliki. Mungkin keduanya dapat diterapkan, salah satunya caranya adalah dengan susun kalkulasi biaya secara menyeluruh terlebih dahulu. Tentukan anggaran di setiap lini bisnis demi memastikan perhitungannya sesuai. Ukur efektivitas aset yang kita miliki agar perusahaan bisa menentukan skema mana yang cocok untuk bisnis. 

Di luar menghemat biaya dan mengurangi pemborosan, hal lain yang tidak bisa luput adalah pengelolaan biaya yang baik sekaligus optimisasi biaya perusahaan atau cost optimization. Dengan pengelolaan biaya yang baik dan optimisasi biaya perusahaan, kita dapat mulai melihat manfaatnya dalam jangka pendek. Tidak hanya dapat meningkatkan penjualan, pada akhirnya perusahaan akan dapat mengoptimisasi seluruh biaya untuk menghemat uang dan mendapatkan profit yang lebih tinggi.