Mengenal Bio LNG: Pengertian, Kelebihan, Manfaat, dan Cara Pembuatan

Bumi, tempat manusia hidup, tidaklah selamanya sehat. Sejumlah kegiatan manusia sangat mungkin berkontribusi pada degradasi kesehatan Bumi, salah satunya pemakaian bahan bakar fosil.

Disebutkan dalam Dampak Lingkungan Pusat Listrik Tenaga Fosil dan Prospek PLTN sebagai Sumber Energi Listrik Nasional karya Harjanto (2008) menyebutkan, penggunaan energi fosil memiliki dampak serius pada kerusakan lingkungan, seperti pemanasan global, hujan asam, habisnya cadangan sumber daya, dan dampak turunan lainnya.

Dalam upaya mengurangi jejak karbon sekaligus ketergantungan pada sumber daya fosil, bio LNG muncul sebagai alternatif yang menjanjikan. Dalam tulisan ini, Anda akan mengenal lebih dekat dengan bio LNG, mulai dari pengertian, kelebihan, manfaat, hingga cara pembuatannya. Berikut informasi selengkapnya.

Pengertian Bio LNG dan Kelebihannya

a. Apa Itu Bio LNG?

Beberapa dari Anda mungkin kurang familier dengan istilah LNG. Adapun LNG adalah singkatan dari liquefied natural gas atau gas alam cair. Pada umumnya, gas alam sengaja diubah wujudnya menjadi cair untuk memudahkan proses distribusi.

Adapun bio LNG adalah biogas yang dicairkan. Spesifiknya, bio LNG merupakan biofuel atau bahan bakar hayati yang berasal dari limbah organik, seperti limbah rumah tangga, limbah industri organik, ataupun pupuk kandang.

Bagaimana bisa limbah organik atau pupuk kandang berubah menjadi bio LNG? Limbah organik dapat mengalami pencernaan anaerobik (tanpa udara) yang dilakukan oleh bakteri metana. Dari proses anaerobik tersebut, lantas dihasilkan biogas, yang komponen utamanya tersusun atas gas metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2).

Perlu Anda ketahui pula, bio LNG memiliki sebutan lain, yakni liquefied biomethane (LBM) atau ‘biometana cair’ dan liquefied biogas (LBG) atau ‘biogas cair’.

b. Kelebihan Bio LNG

Bio LNG memiliki sejumlah kelebihan, antara lain sebagai berikut:

  • Mengurangi emisi karbon dioksida hingga 100 persen
  • Suara mesin menjadi lebih pelan
  • Emisi nitrogen oksida lebih rendah
  • Emisi materi partikulat jauh lebih sedikit
  • Komposisi campuran Bio-LNG/LNG tidak terbatas
  • Berkontribusi pada ekonomi sirkular
  • Menciptakan nilai dari limbah

c. Perbedaan LNG dan Bio LNG

Meskipun sama-sama mengandung kata LNG, bio LNG dan LNG berbeda satu sama lain. Adapun bio LNG terbuat dari biogas, sedangkan LNG berasal dari gas alam. Kendati demikian, keduanya sama-sama baik dijadikan sebagai bahan bakar alternatif.

Ini karena, baik LNG maupun bio LNG, keduanya merupakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dengan pembakaran bersih dan emisi gas karbon lebih rendah. Di samping itu, LNG dan bio LNG lebih mudah dan aman untuk disimpan serta ditransportasikan.

Manfaat dari Bio LNG

Seperti yang disebutkan pada bagian sebelumnya, manfaat utama dari bio LNG adalah mampu mengurangi jejak karbon. Mengapa begitu?

Apabila bahan bakar fosil dipanaskan, maka ia akan melepaskan karbon yang telah berjuta-juta tahun tertimbun dalam tanah. Ketika dilepaskan, maka akan semakin menambah jumlah gas karbon di udara yang berkontribusi besar pada pemanasan global.

Hal ini tidak berlaku bagi bio LNG. Gas karbon yang dilepaskan oleh bahan bakar hayati ini merupakan bagian dari proses siklus karbon. Dengan kata lain, CO2 yang dilepaskan dari pembakaran bio LNG tetap mampu diserap oleh tumbuhan untuk kebutuhan proses fotosintesis.

Di samping itu, produksi bio LNG juga dapat menjadi solusi pengolahan limbah yang lebih baik. Hal ini karena mengubah sampah-sampah rumah tangga atau limbah organik lainnya menjadi biogas mampu mengurangi produksi gas rumah kaca metana.

Itu dari sisi lingkungan. Jika dilihat dari segi infrastruktur, bio LNG merupakan bahan bakar hayati berenergi tinggi yang dapat dicampur dengan rasio berapa pun dengan LNG fosil. Oleh karena itu, bio LNG dapat memanfaatkan infrastruktur bahan bakar LNG yang ada saat ini.

Cara Pembuatan Bio LNG

Proses produksi bio LNG melibatkan beberapa tahapan yang kompleks. Berikut adalah tahapan utama dalam pembuatan bio LNG:

  1. Gas metana yang didapat dari proses pencernaan anaerobik limbah organik menjalani proses pemurnian terlebih dahulu. Ini perlu dilakukan guna memisahkan metana dari karbon dioksida dan menghilangkan zat pengotor, seperti amonia (NH3), uap air (H2O), komponen organik, karbon monoksida (CO), dan hidrokarbon. 
  2. Gas yang telah dimurnikan kemudian dicairkan dengan menggunakan penukar panas, yang bertindak sebagai unit pendingin untuk menyerap panas dari gas hingga mencapai suhu -150 derajat Celsius.
  3. Bio LNG disimpan dalam wadah terisolasi hingga diangkut oleh kapal tanker dengan tangki yang dikontrol suhunya.

Di antara ketiga tahapan tadi, tahap pemurnian atau pengolahan gas merupakan bagian terpenting dalam proses pembuatan bio LNG. Pasalnya, biofuel satu ini sangat rentan akan zat polutan.

Alasan di balik penghilangan bahan pengotor, seperti amonia, karbon monoksida, ataupun hidrokarbon, adalah karena zat-zat tersebut dapat menimbulkan masalah operasional, khususnya korosi.

Di samping itu, jika tidak dimurnikan, polutan dari biogas juga dapat memicu masalah kesehatan dan lingkungan.

Bio LNG sebagai bahan bakar hayati yang berasal dari sumber daya yang dapat diperbaharui menawarkan serangkaian keuntungan, mulai dari membantu mengurangi jejak karbon hingga mendorong pengolahan limbah organik.

Bukan hanya Bio LNG, LNG yang terbuat dari gas alam juga tentunya dapat menjadi alternatif bahan bakar yang lebih eco-friendly. Gas bumi cair dapat menjadi solusi untuk mengurangi emisi karbon sekaligus meningkatkan efisiensi, dan menghemat biaya operasional.

Jangan ragu untuk menghubungi kontak PGN LNG yang tersedia di situs web untuk informasi lebih lanjut tentang bagaimana Anda dapat berperan dalam menjaga lingkungan dan energi yang lebih bersih.