Bangunan adalah salah satu kebutuhan pokok manusia, yakni papan, yang harus dipenuhi. Hanya saja, baru sedikit yang menyadari bahwa kebutuhan primer satu itu mampu berkontribusi dalam kerusakan lingkungan.
Mendirikan kompleks bangunan kerap mengurangi ruang terbuka hijau yang ada. Desain dan bahan bangunan yang tidak eco-friendly juga punya andil terhadap kerusakan lingkungan.
Solusi dari permasalahan ini bisa diatasi dengan membangun green building. Dengan adanya green building, kerusakan lingkungan sekitar dapat ditekan, salah satunya karena konsep bangunan ini mampu mengurangi jejak karbon.
Kali ini, kami akan mengajak Anda untuk berkenalan dengan konsep green building sembari melihat manfaatnya terhadap lingkungan dan beberapa contoh green building di Indonesia.
Apa Itu Green Building?
Jika diterjemahkan secara harfiah, green building dalam bahasa Indonesia berarti ‘bangunan hijau’. Menurut Achmadi dan Okita (2022) dalam Penerapan Bangunan Gedung Hijau (Green Building) di DKI Jakarta, ada perbedaan pemaknaan bangunan hijau di Indonesia dan negara Barat.
Di Eropa maupun Amerika, green building dilihat sebagai sustainable building atau bangunan berkelanjutan. Sementara itu, green building di Indonesia dimaknai sebagai bangunan ramah lingkungan harus dapat mengurangi dampak buruk terhadap sekitarnya.
Terlepas dari itu, menurut Environmental Protection Agency (EPA) dari Amerika Serikat, konsep green building adalah “sebuah perencanaan dan perancangan bangunan melalui sebuah proses yang memperhatikan lingkungan dan menggunakan sumber daya secara efisien pada seluruh siklus pembangunan, penghunian, pemeliharaan, renovasi, dan perubuhan bangunan”.
Masih dari Achmadi dan Okita (2022), dasar hukum tentang implementasi bangunan hijau dapat dilihat pada sejumlah undang-undang, antara lain
- Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung,
- Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan
- Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Kriteria dan Sertifikasi Bangunan Ramah Lingkungan.
Manfaat dari Green Building
Green building bukanlah sekadar konsep. Berdasarkan Achmadi dan Okita (2022), tujuan dari pembangunan green building adalah untuk memitigasi dampak yang timbul dari pendirian hingga penggunaan sebuah bangunan.
Di samping itu, konsep green building juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan, kesehatan, hingga ekonomi dari pengguna bangunan.
Selengkapnya, di bawah ini merupakan penjelasan tentang manfaat green building seperti dirujuk dari buku Menelusur Jejak Implementasi Konsep Bangunan Hijau dan Pintar di Kampus Biru oleh Utami (2017) dan sumber lainnya:
1. Penghematan Energi dan Air
Salah satu manfaat paling terlihat dari green building adalah penghematan energi. Dengan penggunaan sistem yang efisien dan sumber energi terbarukan, bangunan hijau dapat mengurangi konsumsi energi secara signifikan.
Green building juga menghasilkan penghematan air yang signifikan melalui teknologi seperti toilet dengan sistem vakum. Jika dibandingkan dengan toilet biasa yang membutuhkan sekitar 6 liter, toilet sistem vakum hanya memerlukan 0,5-1,5 liter air untuk sekali penggunaan.
2. Mengurangi Emisi Karbon
Berdasarkan laporan EPA, setidaknya bangunan menyumbang sebanyak 30 persen dari emisi karbon dunia. Namun, konsep green building dapat meminimalisasi dampak tersebut dengan menyisakan tempat untuk ruang hijau.
Ketika sebuah bangunan memiliki ruang hijau, hal tersebut setidaknya mampu membantu untuk mengurangi polusi dan emisi karbon di udara. Ketika emisi gas CO2 berhasil ditekan, maka masalah global warming pun dapat terselesaikan.
3. Awet dan Dapat Dipakai hingga Lama
Manfaat green building berikutnya adalah tahan lama. Material green building yang berkualitas tentu menyebabkan usia bangunan yang panjang. Sejumlah green building ada yang seperti rumah tumbuh agar tetap bisa terus berkembang.
4. Biaya Operasional yang Rendah
Bangunan yang menerapkan konsep green building sangat mungkin untuk memasang panel surya. Keberadaan panel surya dapat mengurangi penggunaan daya listrik hingga 10 persen tiap harinya.
Di samping itu, bangunan hijau juga mampu menekan biaya operasional karena hemat dalam urusan penggunaan air.
Sebagai tambahan, Widyawati dalam Achmadi dan Okita (2022) juga menguraikan berbagai manfaat green building dari segi lingkungan, ekonomi, dan sosial. Berikut poin-poinnya:
1. Manfaat Green Building dari Segi Lingkungan
- Mengurangi kerusakan lingkungan
- Meminimalkan emisi karbon
- Mengatasi krisis energi yang muncul akibat pesatnya industrialisasi
- Membantu penggunaan energi, air, dan sumber daya lainnya secara lebih efisien
- Memperbaiki kualitas udara, kualitas air, hingga mengurangi produksi limbah
2. Manfaat Green Building dari Segi Sosial
- Meningkatkan kesehatan dan kenyamanan penghuni bangunan
- Mengurangi masalah dengan infrastruktur lokal
- Membantu mempercantik penampilan kota
3. Manfaat Green Building dari Segi Ekonomi
- Mengurangi biaya operasional
- Meningkatkan produktivitas penghuni bangunan
- Mengoptimalkan kinerja daur hidup ekonomi
- Menciptakan dan memperluas pasar bagi produk dan jasa hijau
Beberapa Contoh Green Building di Indonesia
Dari catatan Green Building Council Indonesia (GBCI), terhitung baru ada 60 gedung di Indonesia yang mendapatkan sertifikat bangunan hijau hingga 2022. Dari jumlah tersebut, ada 22 gedung yang menerima rating platinum. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Menara BCA
Tahukah Anda? Menara BCA ternyata termasuk salah satu green building di Indonesia yang memiliki rating platinum. Gedung yang berlokasi di di MH Thamrin, Jakarta Pusat, tersebut berhasil menyabet sertifikasi bangunan hijau terbaik setelah mampu menerapkan konsep efisien penggunaan energi listrik dan air.
2. Pacific Place Mall
Tak jauh beda dengan menara BCA, Pacific Place Mall juga berhasil menerima sertifikasi GBCI karena memiliki sistem daur ulang air yang baik. Selain itu, pusat perbelanjaan yang berlokasi di Jakarta Selatan ini menggunakan lampu LED dan sensor lampu untuk penghematan energi.
3. Sequis Tower
Berlokasi di SCBD, gedung pencakar langit satu ini menerapkan konsep green building, seperti sistem peredupan dan cahaya otomatis serta sistem pengolahan dan daur ulang limbah. Kedua sistem tersebut membantu mereka mengurangi penggunaan listrik dan air hingga 28 persen.
Alhasil, tak heran jika Sequis Tower dinobatkan sebagai salah satu dari tujuh gedung terbaik di dunia kategori Best Tall Office versi Council on Tall Building and Urban Habitat Award 2022.
4. Alamanda Tower
Green building di Indonesia lainnya yang menerima rating platinum dari GBCI adalah Alamanda Tower. Konsep bangunan hijau pada gedung 30 lantai ini dapat dilihat pada sistem pengolahan dan daur ulang airnya.
Di samping itu, Alamanda Tower juga menerapkan sistem ventilasi dan pencahayaan yang baik sehingga intensitas sinar UV yang masuk ke gedung berkurang.
Selain keempat contoh di atas, gedung berkonsep bangunan hijau lainnya dengan rating platinum adalah sebagai berikut:
- Gedung Utama Kementerian PUPR
- Sampoerna Strategic Square
- The Body Shop Indonesia Office
- Wisma Mulia 2
- Wisma BCA Foresta
- Menara Bank Danamon
- Pacific Century Place
- United Tractors Head Office
- Dusaspun Gunung Putri
- Green Office Park
- Gedung PMBS UNiversitas Prasetya Mulia
- Green Office ESPI
- Toto Building
- Grha Unilever
- Sopo Del Office Tower A
- HK Tower
- JB Tower
- RDTX Place
- Plaza BNI
Dapat dipahami bahwa konsep green building bukanlah sebatas bangunan berkelanjutan, tetapi juga mencakup pembahasan bagaimana sebuah bangunan dapat mengurangi dampak pendirian dan pemakaiannya terhadap lingkungan. Dan green building terbukti memiliki dampak baik pada lingkungan, seperti mengurangi jejak karbon.
Bukan hanya green building, gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) juga bisa menjadi solusi untuk mengurangi emisi gas karbon (CO2). Ini karena emisi CO2 berkurang secara signifikan sekitar 25 persen pada pemakaian bahan bakar LNG.
Maka dari itu, jangan ragu menghubungi kontak PGN LNG yang tersedia di situs web untuk informasi lebih lanjut tentang bagaimana Anda dapat berperan dalam menjaga lingkungan dan energi yang lebih bersih.