PT Perusahaan Gas Negara (Pesero) Tbk. kembali mendatangkan satu kargo gas alam cair (Liquified Natural Gas/LNG) untuk kebutuhan Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Lampung, dan Sumatera Selatan. LNG ini akan dipasok ke fasilitas penyimpanan dan regasifikasi terapung (floating storage and regasification units/FSRU) Lampung.
Direktur Strategis dan Bisnis Development PGN Wahid Sutopo mengatakan dengan tambahan ini jumlah pasokan LNG untuk FSRU Lampung sudah mencapai tujuh kargo. Targetnya jumlah LNG yang akan dipasok ke FSRU ini sebanyak delapan kargo dari Kilang Tangguh di Papua. Masih ada satu kargo lagi yang akan dikirim sebelum tahun ini berakhir.
Hingga saat ini jumlah kargo LNG yang dipasok ke FSRU Lampung, jauh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Pada 2016, PGN hanya mengirim satu kargo. Meningkatnya jumlah LNG yang dipasok ini disebabkan kebutuhan gas untuk Lampung, Banten, Jawa Barat meningkat.
Sutopo mengatakan jumlah delapan kargo LNG tersebut memang sudah sesuai dengan perencanaan Perusahaan pada 2016. “Kami salurkan ke Jawa Barat dan Lampung karena digabung juga dengan (kebutuhan) gas pipa, listrik banyak industri juga,” ujarnya di Jakarta, Senin (7/11).
FSRU merupakan kapal yang dilengkapi fasilitas penampungan gas alam cair (LNG) dan mengubahnya dari bentuk gas menjadi cair. Kapasitas fasilitas terapung ini sekitar 170 ribu meter kubik. FSRU Lampung dibangun oleh Konsorsium Hoegh asal Norwegia dan PT Rekin. Dari informasi yang dikumpulkan Katadata, PGN menyewa kapal tersebut senilai US$ 300 juta selama 20 tahun. FSRU ini selesai dibangun pada April 2014.
Pada tahun lalu, kapal ini sempat mangkrak sekitar tujuh bulan, tidak bisa menyalurkan gas karena tidak ada pembeli. Salah Pada 6 Oktober tahun lalu, FSRU Lampung kembali bisa menyalurkan gas karena ada permintaan dari industri di Jawa Barat, Jakarta dan Banten. FSRU Lampung mampu beroperasi kembali karena sudah jaringannya sudah terkoneksi dengan industri yang tersebar di Lampung dan Jawa Barat.
Sekitar 73 persen area yang dialiri gas dari FSRU Lampung meliputi area Jabodetabek, Jawa Barat, Lampung dan Sumatera Selatan. Di Lampung gasnya telah dialirkan ke sejumlah industri, seperti ke makanan dan minuman, pertanian, produk kehutanan, dan pakan ternak.
Selain menambah pasokan LNG untuk kebutuhan Lampung hingga Jawa Barat, PGN juga akan memasok gas ke wilayah lain, salah satunya Sulawesi. Saat ini PGN berencana membangun infrastruktur kilang mini LNG di Sulawesi. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan listrik dan smelter di daerah tersebut. “Masih ada proses tender, negosiasi prosesnya sudah berjalan dari awal tahun ini,” kata Wahid.