Mengenal LNG Bunkering di Indonesia Serta Tipe-tipenya

Sebagai negara dengan basis maritim, Indonesia perlu memperkuat rute transportasi yang menggunakan laut. Selama ini, industri maritim secara global mengandalkan berbagai macam bahan bakar untuk digunakan oleh kapal mereka, salah satunya adalah LNG. Dengan mulai maraknya penggunaan LNG sebagai bahan bakar secara global, kini Indonesia berencana untuk  membangun fasilitas LNG bunkering sendiri. Harapannya, fasilitas LNG Bunkering tersebut dapat memenuhi permintaan kapal internasional maupun domestik.

Untuk mengetahui lebih dalam seputar LNG bunkering, baca ulasan lengkapnya berikut ini.

Apa Itu LNG Bunkering?

LNG bunkering sendiri merupakan sebuah proses pengisian bahan bakar LNG. LNG merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang saat ini sudah mulai banyak digunakan untuk bahan bakar kapal. Metode bunkering dapat dilakukan melalui  Shore to Ship, Ship to Ship, dan sebagainya.

Sebagai bahan bakar, LNG memiliki ciri yang berbeda dengan jenis bahan bakar lainnya yang juga digunakan untuk industri transportasi kapal, di mana salah satunya LNG menghasilkan emisi yang lebih rendah dibandingkan bahan bakar lainnya.

LNG Bunkering Pertama di Indonesia dari PGN LNG Indonesia

Lokasi Proyek

Indonesia memiliki proyek untuk membangun fasilitas LNG bunkering pertama di wilayah Bontang, Kalimantan Timur. Proyek ini diinisiasi oleh  PT PGN LNG Indonesia (PLI). PLI juga bekerjasama dengan para pihak yang terkait dengan penggunaan bahan bakar LNG  untuk menyukseskan pembangunan ini, seperti pemilik kapal serta pemilik komoditas LNG itu sendiri. 

Pemilihan lokasi untuk membangun bunkering di Indonesia ditetapkan di Bontang karena lokasi ini dilalui  rute kapal internasional yang strategis, di mana kapal berlayar dari Australia ke negara-negara di Asia Timur, seperti Jepang, Korea, dan Cina. Kapal-kapal tersebut tentunya berpotensi untuk dijadikan pelanggan. 

Target Market

Target market pembangunan bunkering adalah industri maritim domestik maupun internasional.. Selain untuk LNG bunkering market trends domestik, PLI juga menyasar kapal-kapal internasional yang rute pelayarannya melalui perairan Indonesia.

Menaikkan nilai LNG

Adanya LNG bunkering di Indonesia juga membantu negara untuk menaikkan nilai dari LNG itu sendiri. Bahan bakar ini dikenal irit dan ramah lingkungan, sehingga dinilai cocok untuk membantu para pemilik kapal dalam menurunkan emisi yang dihasilkan oleh kapal mereka.

Tipe-tipe LNG Bunkering

Ada beberapa tipe LNG bunkering yang dapat Anda ketahui, di antaranya:

1. Shore to Ship

Bunkering jenis ini membutuhkan tangki storage darat dan menggunakan pipa dalam melakukan proses pengisian bahan bakar ke kapal.  Beberapa keuntungan yang didapat jika memilih menggunakan metode ini adalah cenderung memiliki kapasitas transfer yang lebih besar, infrastruktur yang dibangun untuk jangka panjang, dan dapat digunakan untuk melakukan bunkering industri lain. Namun, metode ini membutuhkan biaya investasi yang tinggi dan juga terbatas dari segi fleksibilitasnya. 

2. Truck to Ship

Bunkering jenis ini menggunakan bantuan truk dan ISO tank sebagai media penyimpanan LNG, sehingga menjadi opsi yang lebih fleksibel jika dibandingkan dengan metode Shore to Ship. Penggunaan pipa tetap dibutuhkan dalam melakukan pengisian bahan bakar ke kapal. Dengan memilih metode ini, biaya investasi yang dibutuhkan lebih rendah, memiliki fleksibilitas cukup tinggi, dan truk dapat digunakan untuk kebutuhan lainnya, sehingga efisiensi penggunaan truk juga dapat meningkat. Namun, kapasitas transfer tentunya akan lebih terbatas karena penggunaan ISO tank sebagai wadah penyimpanan LNG.

3. Ship to Ship

Bunkering dengan metode Ship to Ship menggunakan kapal atau yang biasa disebut LNG Bunkering Vessel (LBV) dalam melakukan pengisian bahan bakar ke kapal. Metode ini biasanya digunakan untuk kegiatan bunkering yang memerlukan fleksibilitas tinggi. Namun tentunya diperlukan biaya investasi yang tinggi dan metode ini sangat bergantung pada cuaca dalam mengeksekusi kegiatannya, seperti kecepatan angin dan ketinggian gelombang.

Hal Penting yang Harus Diperhatikan dalam Melakukan LNG Bunkering

1. Risiko kebocoran 

Meskipun klaimnya menyatakan bahwa LNG adalah bahan bakar yang lebih aman, potensi terjadinya kebocoran  masih tetap ada. Pasalnya, pemindahan LNG dari fasilitas bunkering ke kapal menggunakan pipa, yang mana  memiliki risiko seperti patah, retak, atau bahan kendur yang dapat menyebabkan potensi kebocoran. Risiko-risiko tersebut yang membuat LNG juga rentan untuk mencemari air laut saat pengisian LNG ke kapal sedang berlangsung. 

2. Potensi bahaya ke manusia

Proses pengisian bahan bakar tetap membutuhkan peran manusia di dalamnya. Saat bahan bakar ditransfer ke kapal, LNG harus berada pada suhu -162 derajat Celcius yang membuatnya berbahaya apabila terkena kulit. Kulit akan tersengat dan menghasilkan luka bakar kriogenik.

3. Potensi ledakan dan terbakar

Potensi ini juga tidak bisa dihindari karena LNG juga mudah terbakar meskipun bentuknya adalah likuid, karena  LNG bisa menguap dan berubah fase kembali menjadi gas. LNG yang tersebar ke udara memiliki potensi terbakar karena sebab lain di lingkungan sekelilingnya.

4. Potensi rollover

Saat pengisian bahan bakar dilakukan, ada juga potensi rollover yang terjadi akibat adanya perbedaan densitas yang signifikan pada LNG yang dimuat dalam satu tangki yang sama. Hal ini akan menyebabkan timbulnya Boil off Gas yang berlebih dan berimbas pada kenaikan tekanan tangki. 

5. Membutuhkan persiapan yang ketat

Dibutuhkan personil yang berpengalaman untuk bisa mengawal proses transfer bahan bakar dari bunkering ke kapal. Mereka perlu memahami alur pipa dan juga memperhatikan aspek keselamatan yang ada di kapal, terutama cuaca dan keadaan gelombang di laut.

Personil yang terlibat juga harus memahami potensi bahaya apa saja yang mungkin terjadi ketika pengisian bahan bakar LNG sedang berlangsung. Instruksi dasar dalam keadaan normal dan darurat harus mereka kuasai untuk meminimalisir risiko yang ada.

6. Perlengkapan keselamatan

LNG bunkering juga wajib dilengkapi berbagai perlengkapan keselamatan untuk menunjang proses pengisian bahan bakar, baik yang digunakan oleh operator kegiatan bunkering ataupun peralatan operasionalnya. Beberapa di antaranya adalah perlengkapan darurat pencegah kebocoran dan perlengkapan untuk memadamkan api, serta alat pelindung diri yang sesuai dengan standar yang berlaku.

7. Bunkering Tidak Boleh Terkontaminasi

Komposisi LNG terdiri dari berbagai layer dan wajib bebas dari beragam kontaminasi bahan lainnya. Kontaminasi yang ada di dalam LNG berpotensi menjadi penyebab fatal karena LNG tidak bisa menjadi bahan bakar yang sempurna.

Pengecekan wajib dilakukan oleh personil yang sudah profesional dalam mengetahui karakteristik LNG dan berbagai masalah yang bisa timbul. Selain itu, LNG juga perlu melewati berbagai pengujian untuk memastikan  kualitas dan komposisinya sebelum ditransfer ke kapal.

LNG Bunkering Terpercaya di Indonesia

Sebagai sebuah fasilitas yang diproyeksikan sebagai LNG bunkering pertama di Indonesia, fasilitas  ini diharapkan dapat memenuhi  permintaan LNG bunkering, baik pasar domestik maupun internasional. LNG bunkering yang rencananya akan dihadirkan di Indonesia adalah upaya negara untuk bisa memaksimalkan potensi LNG yang ada di Indonesia.

PGN LNG Indonesia hadir untuk menyediakan LNG bunkering yang aman dan terpercaya. Pelajari lebih lanjut seputar bagaimana PGN LNG Indonesia berkomitmen dalam menyediakan bahan bakar LNG dan proses penyimpanannya yang terbaik di Indonesia. Cari tahu selengkapnya.