Biogas: Pengertian, Kelebihan, Kekurangan, Manfaat, Contoh

Kebutuhan energi di Indonesia mayoritas masih dipenuhi lewat bahan bakar fosil, seperti batu bara dan minyak bumi. Hal ini berdasarkan data dari Pusdatin KESDM dan Ditjen EBTKE tahun 2015 yang menunjukkan bahwa Indonesia menggunakan sebanyak 34,6 persen minyak bumi dan 33,8 persen batu bara untuk keperluan energi.

Ini perlu menjadi perhatian mengingat bahan bakar fosil memiliki banyak dampak negatif terhadap lingkungan, mulai dari menyebabkan pencemaran lingkungan hingga pemanasan global.

Salah satu cara untuk memitigasi penurunan kesehatan lingkungan adalah dengan menggunakan sumber energi baru dan terbarukan (EBT), seperti biogas. Secara sederhana, biogas adalah bahan bakar gas yang tercipta dari proses fermentasi anaerobik limbah organik, seperti kotoran ternak.

Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang EBT satu ini, berikut kami sajikan rangkuman informasi tentang pengertian, manfaat, hingga contoh biogas.

Pengertian Energi Biogas

Merujuk buku Biogas Fermentasi Limbah Peternakan oleh Wahyudi dan Hendraningsih (2020), energi biogas adalah gas yang tercipta dari fermentasi tanpa oksigen (anaerobik) dari bahan-bahan organik, seperti limbah kotoran ternak, tinja manusia, dan limbah pertanian.

Sebagian besar biogas tersusun atas gas metana (CH4) sebanyak 54–70 persen dan karbon dioksida (CO2) sebesar 27-45 persen. Namun, jenis gas lain juga dapat ditemukan, misalnya hidrogen sulfida (H2S), karbon monoksida (CO), dan oksigen (O2).

Secara karakteristik, biogas tidak berbau pun tidak berwarna. Bahan bakar yang satu ini juga mudah terbakar dan memiliki nilai kalor cukup tinggi yang mencapai sekitar 6.400–6.600 kkal/m3.

Manfaat Biogas

Karena berasal dari limbah organik, terdapat sejumlah manfaat yang bisa didapat dari penggunaan biogas. Merujuk buku Biogas: Energi Hijau dari Limbah Organik oleh Ruang Saintek (2023) dan Menghasilkan Biogas dari Aneka Limbah oleh Wahyuni dan Artianingsih (2011), berikut penjelasan selengkapnya:

1. Alternatif Bahan Bakar yang Lebih Ramah Lingkungan

Manfaat paling utama dari biogas tentu saja bahwa energi tersebut mampu menjadi bahan bakar alternatif. Dengan biogas, Anda tak perlu lagi menggunakan minyak tanah untuk memasak. Pembangkit energi listrik juga bisa memanfaatkan biogas untuk menghidupkannya.

Di samping itu, biogas merupakan energi alternatif yang lebih ramah lingkungan. Penggunaannya mampu mengurangi berbagai permasalahan lingkungan, mulai dari polusi udara, polusi tanah, hingga global warming.

2. Mengurangi Gas Rumah Kaca

Metana merupakan salah satu jenis gas yang mampu memerangkap panas dari sinar matahari lebih kuat dibanding karbon dioksida. Namun, kuantitasnya di udara mampu ditekan dengan menangkap dan memanfaatkannya sebagai bahan bakar biogas.

3. Meningkatkan Kualitas Air dan Tanah

Bagaimana bisa biogas mampu meningkatkan kualitas air dan tanah? Jadi, limbah cair yang dihasilkan dari proses pembuatan biogas dapat difungsikan sebagai pupuk untuk lahan pertanian. Alhasil, jumlah limbah yang dapat mencemari perairan pun dapat berkurang.

4. Mengurangi Sampah Organik

Sampah dapur, kotoran hewan, dan limbah lainnya, jika dibiarkan begitu saja, dapat menjadi polutan. Akan tetapi, hal tersebut tidak akan menjadi masalah jika limbah-limbah tadi diolah, misalnya menjadi biogas.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, biogas berasal dari limbah organik. Dengan mengalihkan limbah organik sebagai bahan baku pembuatan biogas, maka zat pencemar di lingkungan pun berkurang.

5. Solusi Pengendalian Limbah dan Bau

Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, limbah yang dibiarkan begitu saja dapat menghasilkan gas metana dan juga bau. Mengolah zat-zat pengotor tersebut menjadi biogas dapat menjadi solusi pengolahan serta pengendalian limbah dan bau.

6. Mendukung Pertanian Berkelanjutan

Manfaat biogas lainnya adalah mendukung pertanian berkelanjutan. Mengapa begitu? Dengan mengolah kotoran hewan dan limbah pertanian menjadi biogas, para petani dapat mengurangi limbah dan bahkan mengurangi biaya operasional.

Kelebihan dan Kekurangan Biogas

Berdasarkan buku Menghasilkan Biogas dari Aneka Limbah oleh Wahyuni dan Artianingsih (2011) serta laman Homebiogas, berikut kelebihan dan kekurangan dari energi biogas:

a. Kelebihan Energi Biogas

  • Merupakan energi alternatif yang eco-friendly
  • Merupakan sumber energi yang bersih dan dapat diperbaharui
  • Membantu mengurangi pencemaran air dan tanah
  • Hasil sampingan biogas dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik
  • Mendorong terciptanya ekonomi sirkular dan memunculkan peluang usaha ekonomis
  • Mewujudkan peternakan yang bersih dan ramah lingkungan
  • Membantu memperlambat laju pemanasan global
  • Membantu membuka lapangan pekerjaan
  • Tidak memiliki risiko meledak sehingga aman digunakan

b. Kekurangan Energi Biogas

  • Memerlukan biaya yang cukup tinggi untuk melakukan produksi dalam skala besar
  • Belum ada teknologi terbaru untuk menyederhanakan proses produksi biogas
  • Masih mengandung zat pengotor sehingga bisa menyebabkan korosi pada mesin
  • Produksi biogas sensitif terhadap suhu lingkungan karena bakteri fermentasi mampu bekerja optimal pada temperatur tertentu
  • Pabrik pengolahan biogas kurang cocok untuk daerah padat penduduk

Contoh Bahan Baku Biogas dalam Kehidupan Sehari-hari

Bahan baku biogas berupa bahan-bahan organik yang kebanyakan mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Berikut contoh bahan baku biogas berdasarkan buku Biogas: Energi Hijau dari Limbah Organik oleh Ruang Saintek (2023):

  • Kotoran manusia
  • Kotoran hewan: kotoran sapi, babi, atau ayam
  • Limbah dapur: sisa makanan, kulit buah, atau sayuran
  • Limbah pertanian: sisa tanaman atau jerami
  • Limbah pabrik: bahan organik hasil proses produksi
  • Limbah agroindustri: limbah dari industri makanan atau pabrik minyak kelapa sawit

Setelah semua limbah organik tadi diolah menjadi biogas, maka nantinya dapat digunakan sebagai gas memasak, pemanas air, bahan bakar kendaraan, pupuk organik, dan juga pembangkit listrik.

Cara Membuat Biogas

Proses pembuatan biogas dilakukan melalui fermentasi yang dapat memakan waktu selama 7–10 hari. Di bawah ini merupakan cara membuat biogas dari kotoran manusia seperti dikutip dari buku Biogas: Hemat Energi Pengganti Listrik, BBM, dan Gas Rumah Tangga yang disusun Wahyuni (2018):

a. Alat dan bahan

  • Limbah kotoran manusia
  • Air
  • Bak pengisi dan bak penampung
  • Digester
  • Pipa PVC diameter 4 inci
  • Selang plastik diameter ¾ inci
  • Keran gas
  • Knee ½ inci
  • Knee L drat
  • Klem paralon
  • Klem selang
  • Lem paralon
  • Alat kontrol fiber glass
  • Semen, pasir, dan batu bata

b. Langkah-Langkah

  1. Buat saluran yang menghubungkan kloset dengan tangki digester untuk mengalirkan bahan ke dalam tangki digester.
  2. Diamkan bahan campuran selama 30–45 hari untuk menghasilkan gas yang diinginkan. Gas akan terbentuk setelah 30–45 hari. Gas pertama yang terbentuk tidak dapat langsung digunakan atau dibakar karena masih mengandung campuran gas udara. Sebaiknya, gas tersebut dikeluarkan sampai tidak mengeluarkan bau.
  3. Lakukan pengecekan gas secara rutin dengan membuka keran kompor yang terhubung dengan gas, lalu menyalakannya. Kompor akan menyala bila gas telah terbentuk dan sudah dapat dimanfaatkan.

Biogas merupakan sumber energi alternatif yang berpotensi besar, mengubah limbah organik menjadi sumber daya yang bernilai. EBT satu ini memiliki banyak kelebihan, mulai dari mampu mengurangi limbah hingga emisi gas rumah kaca. Hanya saja, hambatan menggunakan biogas terletak pada produksinya yang cenderung memerlukan biaya besar.

Terlepas dari itu, juga ada bahan bakar bersih lain yang mampu membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida. Itu adalah Liquefied Natural Gas (LNG) atau gas alam cair.

Lewat penggunaan (LNG) sebagai bahan bakar, emisi karbon dapat berkurang hingga 25 persen. Dalam hal ini, PGN LNG Indonesia dapat menjadi solusi pengurangan emisi karbon.

Maka dari itu, jangan ragu menghubungi kontak PGN LNG yang tersedia di situs web untuk informasi lebih lanjut tentang bagaimana Anda dapat berperan dalam menjaga lingkungan dan energi yang lebih bersih.