5 Tahapan Cost Control dan Tujuannya Bagi Perusahaan

Untuk bisa menjalankan bisnis, perusahaan pasti membutuhkan yang namanya cost control. Cost control adalah istilah yang digunakan untuk sebuah tindakan pengendalian biaya. Jadi cost control bisa diartikan sebagai metode mengendalikan biaya keluar dan masuk dalam suatu perusahaan. 

Cost control juga bisa diartikan sebagai tindakan meminimalisir kebangkrutan usaha. Contoh cost control yang paling nyata adalah manajemen keuangan yang mengatur alokasi dana perusahaan dan bekerjasama dengan bidang operasional secara langsung. 

Mengenal Tujuan dan Aspek Cost Control Adalah

Cost control dalam sebuah perusahaan, pasti memiliki maksud atau tujuan tertentu. Adapun tujuan utama dilakukannya cost control ini diantaranya adalah untuk melindungi harta atau asset kekayaan perusahaan agar digunakan sebagaimana mestinya dan menghindari keborosan pengeluaran finansial perusahaan. 

Selain itu, tujuan cost control ini adalah sebagai sarana evaluasi kinerja akuntansi dan memastikan kebijakan perusahaan. Dengan manajemen cost control ini perusahaan juga jadi lebih mudah mengendalikan risiko kebangkrutan yang dominan disebabkan pengeluaran berlebihan. 

Selain tujuan cost control, ada beberapa aspek yang harus dipahami untuk mengaplikasikan metode cost control ini. Berikut ini beberapa aspek atau elemen yang ada dalam cost control: 

  1. Memahami Tugas

Agar bisa mengaplikasikan cost control dengan baik, maka perusahaan harus memastikan performa pengukuran taksiran anggaran perusahaan. Taksiran anggaran ini harus detail dan terperinci. 

Dalam taksiran anggaran ini juga harus ada profil lacak dengan basis pengendalian dan daftar biaya di dalamnya. Profil lacak ini bisa diperoleh dari informasi manajemen biaya yang sudah pernah ada sebelumnya. 

Dengan adanya aspek ini maka perusahaan bisa dengan mudah mengetahui anggaran yang pasti dalam operasional perusahaan. 

  1. Identifikasi dan Koreksi

Aspek ini terbilang sangat penting dalam sebuah tindakan cost control. Perusahaan harus bisa mengidentifikasi sekaligus mengoreksi rincian biaya yang disusun atau dianggarkan. Apabila terdapat pemborosan biaya yang memang fungsinya tidak diperlukan, bisa direvisi. 

Perusahaan harus memastikan pembelian barang, jasa hingga proyek perusahaan sudah menerapkan pengeluaran biaya sesuai dengan rincian yang dibuat dan tidak boleh melebihi anggaran yang telah dirancang. 

Jika memang ada kelebihan anggaran pengeluaran perusahaan, harus ada tindakan identifikasi mendalam terkait alasan dibalik pengeluaran anggaran tersebut apakah memang diperlukan atau tidak. 

  1. Merinci Tindakan Yang Sudah Dilakukan

Aspek ini ada dengan tujuan agar pelaku usaha jadi sadar dan paham bagian apa saja yang sudah dilakukan dalam rangkaian cost control. Cara merincinya bisa dilakukan dengan membuat serangkaian data kinerja yang sifatnya aktual dan konsisten berdasarkan anggaran. 

Istilah singkatnya adalah dengan membuat audit keuangan berupa laporan. Dengan begitu bisa diketahui jumlah pengeluaran untuk operasional usaha beserta kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan sebagaimana laporan data yang ada. 

  1. Membandingkan Antara Kinerja Aktual Dan Norma Kinerja 

Selanjutnya ada aspek yang bentuknya perbandingan antara kinerja aktual dan norma kinerja. Aspek ini bisa diwujudkan dengan membuat analisa performa finansial dari perusahaan tersebut yang berkaitan dengan kondisi saat ini. 

Nantinya hasil analisa ini bisa jadi pedoman pihak manajemen untuk meningkatkan performa kinerja dan menghindari atau memperbaiki segala kesalahan yang ada dan berdampak pada perusahaan tersebut.

  1. Memproduksi Kinerja Yang Masih Harus Dilakukan

Dalam hal memperkirakan tindakan kinerja, Anda bisa mengacu pada perkiraan hasil potensial keuangan dari perusahaan saat ini. 

Dari perkiraan yang dilakukan tersebut nantinya Anda bisa lebih mudah mengetahui tindakan kinerja apa yang masih harus dilakukan agar kondisi keuangan perusahaan tetap dalam posisi aman. 

Langkah ini dilanjutkan dengan peningkatan hasil potensial terkini apabila memang masih ada yang perlu diperbaiki. 

Tahapan Penerapan Cost Control Dalam Perusahaan

Keputusan yang diambil oleh perusahaan bisa berpengaruh terhadap cost control. Maka agar tujuan perusahaan tercapai sesuai target, cost control perlu diatur dengan menerapkan beberapa tahapan yang berkaitan dengan cost control ini sendiri. Diantaranya beberapa penerapan cost control adalah: 

  1. Penggunaan Anggaran Statis Serta Biaya Standar

Kegiatan proyek yang diadakan oleh perusahaan umumnya memanfaatkan biaya standar maupun anggaran statis. Selain untuk proyek, baik biaya standar maupun anggaran statis ini digunakan untuk perencanaan dan pengendalian kegiatan perusahaan. 

Dalam hal ini pimpinan perusahaan tidak lagi melakukan perbandingan antara kegiatan yang laku dengan kegiatan terkini, melainkan fokus pada pengendalian kegiatan saat ini. 

  1. Pertanggung Jawaban Cost Control

Tanggung jawab terhadap cost control yang diterapkan pada perusahaan memang seharusnya berpusat pada pimpinan pusat, namun untuk perusahaan yang sudah besar dan punya banyak Departemen atau unit tentu akan kesulitan mengendalikan secara fisik. 

Itulah mengapa, tanggung jawab cost control ini harus diberlakukan untuk semua bidang atau unit kerja dalam perusahaan. Dengan begitu setiap unit bisa melakukan cost control yang nantinya tetap akan dipertanggung jawabkan ke pusat. 

Manajemen pusat tersebut bertanggung jawab untuk membandingkan realisasi penggunaan financial di lapangan dan laporan data anggaran yang sudah tersusun. Untuk melakukan perbandingan ini, manajemen pusat harus mengutamakan efisiensi waktu dan keakuratan. 

  1. Historis Akuntansi

Tahapan penerapan ini masih berkaitan erat dengan pertanggung jawaban yang dibahas sebelumnya. Historis akuntansi maksudnya adalah pemanfaatan catatan historis dari data akuntansi yang diperoleh dari data lama dan data-data dari tiap pimpinan unit. 

Dari berbagai catatan historis akuntansi tersebut nantinya pimpinan pusat bisa lebih mudah melakukan cost control atau pengendalian finansial dan kebutuhan untuk proyek atau kegiatan mendatang. 

  1. Pengendalian dan Pengawasan Secara Fisik

Baik pengendalian maupun pengawasan secara fisik ini secara langsung akan dilakukan oleh pihak pimpinan yang juga merupakan seorang pemilik perusahaan. Sebagaimana namanya, proses pengawsan dan pengendalian ini dilakukan secara langsung atau secara fisik oleh pusat. 

Penerapan cost control ini umumnya hanya digunakan oleh perusahaan yang skalanya masih kecil dan unitnya tidak banyak. Sedangkan untuk perusahaan yang skalanya sudah besar biasanya pengendalian maupun pengawasan akan dilakukan bidang manajemen keuangan. 

  1. Penggunaan Anggaran Fleksibel Serta Biaya Standar

Jika sebelumnya ada penerapan anggaran statis serta biaya standar, maka kali ini ada penerapan anggaran fleksibel dengan biaya standar. Saat menyusun rencana kegiatan, perusahaan pasti sudah punya susunan anggaran sekaligus. 

Namun pada saat-saat tertentu anggaran tersebut tidak digunakan atau bahkan dana yang digunakan melebihi anggaran tersusun karena kegiatan yang direncanakan tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya. Dalam kasus ini pimpinan perusahaan harus melakukan cost control. 

Cost control yang dijalankan adalah dengan memperbaiki anggaran yang sudah disusun. Pimpinan harus melakukan perbaikan terhadap sistem yang berjalan sehingga cost control ini juga dapat berjalan semestinya. 

Anggaran fleksibel nantinya akan dijadikan sebagai indikator capaian yang sesuai dengan harapan perusahaan. 

Untuk lebih memudahkan proses kerja cost control maka biasanya perusahaan akan menggunakan software khusus. Software cost control merupakan software yang mengatur jalannya kinerja akuntansi perusahaan. Dengan menggunaka software ini pengendalian finansial perusahaan akan lebih teratur. 

Setelah mengetahui apa itu cost control beserta tujuan, aspek, dan penerapannya, perusahaan bisa lebih aware untuk menerapkan pengendalian ini baik secara langsung dari pusat atau pada tiap unit bidang kerja dalam perusahaan tersebut.