Fungsi Cost Structure untuk Supply Chain Perusahaan

Dalam sebuah perusahaan pasti ada yang namanya supply chain dan ada yang namanya cost structure. Lantas apakah keduanya ada kaitannya? Tentu saja kedua komponen tersebut memiliki hubungan yang saling terkait karena tujuan perusahaan tidak tercapai tanpa adanya dua komponen tersebut. 

Salah satu tujuan utama perusahaan adalah untuk memproduksi barang atau jasa guna memperoleh keuntungan semaksimal mungkin. Untuk mencapai tujuannya ini harus ada cost structure yang diatur oleh perusahaan sehingga proses produksi hingga distribusi bisa berjalan lancar. 

Pengertian Cost Structure dan Supply Chain

Supply Chain
Sumber: Ilustrasi Supply Chain Image by Freepik

Sebelum berlanjut pada pembelajaran tentang cost structure, Anda harus pahami apa pengertian dari dua istilah besar dalam dunia perusahaan ini. Cost structure merupakan beberapa serangkaian jenis biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan secara terstruktur. 

Biaya yang dimaksud di sini umumnya meliputi biaya variable dan biaya tetap. Sedangkan yang dimaksud dengan biaya variable adalah biaya yang bisa berubah berdasarkan tingkat perubahan produksi. 

Dan biaya tetap merupakan biaya yang pergerakannya konstan yang tidak akan pernah berubah meskipun tingkat produksi berubah. Setiap bisnis pasti membutuhkan dua jenis biaya ini agar kegiatan produksi bahan baku hingga distribusi produk bisa terlaksana dengan baik. 

Selain itu jaringan antara perusahaan dengan supplier pun bisa terus berjalan dengan baik. Hubungan atau jaringan yang mengaitkan antara perusahaan dengan supplier inilah yang dikenal dengan sebutan supply chain. 

Mengenal Fungsi Cost Structure Dalam Perusahaan

Adanya cost structure dalam perusahaan ini pasti memiliki fungsi dan manfaat tertentu. Berikut ini beberapa poin fungsi cost structure dalam sebuah perusahaan yang harus dipahami: 

1. Sebagai Bentuk Evaluasi Bisnis

Dalam sebuah perusahaan salah satu problem yang masih sering sekali terjadi adalah soal ketidak seimbangan antara kualitas hasil produksi dengan biaya yang dikeluarkan. Jika biaya yang dikeluarkan lebih banyak dan kualitas produksi menurun, tentu ini bukan kondisi baik. 

Jika dibiarkan tanpa diperbaiki, maka perusahaan lama kelamaan akan rugi dan bisa saja bangkrut. Untuk mengetahui selisih antara kualitas produksi dan biaya yang sudah dikeluarkan, pengusaha bisa melihat cost structure yang sudah dibuat sebelum produksi berjalan. 

Dengan berpedoman pada laporan cost structure yang dibuat tersebut, Anda bisa lakukan evaluasi bisnis, sehingga merugikan bisa dihindari dan kualitas produksi bisa diperbaiki. 

2. Penentuan Harga Produksi

Sebuah perusahaan tidak bisa menentukan harga hasil produksi atau jasa secara asal-asalan karena akan bertolak belakang dengan prinsip pasar. Untuk bisa menentukan harga jual produk atau jasa di pasar, perusahaan bisa mengacu pada cost structure. 

Mengapa mengacu pada cost structure? Perusahaan bisa mengetahui rangkaian biaya yang sudah dikeluarkan selama proses produksi, termasuk supply chain cost yang telah berlangsung. Dari berbagai biaya tersebut bisa dihitung harga tiap produk serta laba yang akan diperoleh. 

Itulah mengapa cost structure ini punya peran yang sangat penting bagi sebuah perusahaan, utamanya berperan dalam penentuan harga di pasar. 

3. Adaptasi Strategi

Untuk mencapai target pasar, perusahaan harus punya strategi jitu. Penentuan strategi yang akan disusun juga tidak boleh sembarangan karena akan langsung berpengaruh pada keuntungan perusahaan tersebut. 

Saat strategi yang dilakukan perusahaan tidak berhasil, maka perusahaan harus bisa menciptakan perubahan strategi yang baru. Untuk bisa membuat perubahan strategi inilah perusahaan membutuhkan cost structure sebagai acuan atau pedoman. 

Dengan adanya cost structure, pengusaha bisa dengan mudah melihat dan memahami jenis biaya apa yang perlu diubah dan dikontrol sehingga nantinya biaya tersebut bisa berimbang atau istilahnya beradaptasi dengan strategi yang barusan saja dibuat. 

4. Mengontrol Biaya

Fungsi ini masih berkaitan dengan fungsi sebelumnya, hanya saja fokus fungsi ini ada pada kondisi keuangan perusahaan. Saat biaya yang tersusun pada laporan cost structure ternyata terlalu berlebihan atau terlalu sedikit, tentu hal ini akan merugikan kondisi keuangan perusahaan. 

Agar terhindar dari kerugian dan kondisi keuangan perusahaan tetap dalam kondisi stabil, harus ada tindakan kontrol biaya atau cost control. Pada saat cost control inilah perusahaan butuh laporan cost structure untuk diidentifikasi. 

Dengan begitu pihak perusahaan jadi bisa lebih paham mana jenis biaya yang terlalu berlebihan atau terlalu minim. Dan dengan begitulah perusahaan jadi bisa memperbaiki keseimbangan biaya yang harus dikeluarkan. 

5. Pendukung Proses Pengambilan Keputusan

Mengambil langkah atau keputusan dalam sebuah perusahaan harus dilakukan dengan penuh pertimbangan. Hal ini dilakukan agar perusahaan tidak salah langkah dan justru merugi kedepannya. 

Untuk itu perusahaan harus punya pedoman atau acuan sebelum mengambil keputusan atau langkah besar usaha. Salah satu pedoman atau acuan yang bisa digunakan untuk mengambil keputusan ini adalah cost structure. 

Saat melihat cost structure, pihak perusahaan jadi bisa memakai kondisi finansial beserta kebutuhan produksi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dengan begitu perusahaan akan lebih mudah mengambil langkah tepat tanpa menimbulkan kerugian dalam hal finansial. 

Indikator Penyusun Cost Structure 

Setidaknya ada 4 jenis elemen atau indikator yang membentuk cost structure. empat indikator tersebut adalah: 

1. Produk

Produk sebagai indikator cost structure
Sumber: Ilustrasi Produk Image by jcomp on Freepik

Untuk biaya tetap yang berkaitan dengan produk ini cost structure dibagi menjadi dua, yaitu biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead perusahaan. Sedangkan untuk biaya variablenya ada 4 pembagian biaya, yaitu gaji borongan, bahan langsung, komisi dan perlengkapan produksi. 

2. Lini Produk

Dalam indikator lini produk, yang termasuk dalam rangkaian biaya tetap adalah administrasi, produksi, hingga tenaga kerja secara langsung. Sedangkan yang termasuk biaya variable dalam lini produk ini diantaranya komisi, bahan langsung, hingga perlengkapan produksi. 

3. Pelanggan

Biaya tetap untuk elemen pelanggan dalam perusahaan meliputi biaya tambahan administrasi serta biaya klaim garansi yang merupakan layanan khusus pelanggan. Sedangkan biaya variabelnya meliputi biaya barang atau jasa yang dijual, kredit diterima dan retur dari penjualan. 

4. Layanan

Terakhir ada elemen atau indikator yang berkaitan dengan layanan perusahaan. Indikator ini butuh biaya tambahan administrasi sebagai biaya tetapnya. Serta biaya variable yang dibutuhkan diantaranya ada biaya gaji pekerja, perjalanan atau hiburan, dan bonus pekerja. 

Contoh Implementasi Cost Structure 

Perusahaan Jaya Wijaya ingin menentukan biaya overhead terhadap produksi perusahaan. Untuk bisa menghitung jumlah alokasi biaya dari kumpulan biaya yang ada, perusahaan Jaya Wijaya akan berpedoman pada jam kerja. 

Tahapan awal yang dilakukan perusahaan Jaya Wijaya adalah menghitung akumulasi biaya overhead yang ada pada periode waktu tertentu. Dari biaya overhead yang didapat dari perhitungan tersebut, lantas perusahaan membaginya dengan total jumlah jam kerja.

Dari sini nantinya bisa diperoleh hasil biaya overhead per jam kerja. Kemudian hasil biaya per jam kerja ini harus dikalikan dengan total jam kerja yang sudah dipakai untuk proses produksi. 

Jadi agar bisa mencapai biaya overhead tertentu, biaya per jam ini harus dilipat gandakan dengan total jam kerja produksi. 

Implementasi pada cost structure lebih dominan digunakan untuk perhitungan alokasi biaya di luar aktivitas supply chain management yang pembahasannya lebih luas terkait jaringan kegiatan produksi hingga sampai ke konsumen. Keduanya tetap terkait karena ada hubungannya dengan produksi bisnis. 

PGN LNG Indonesia menyediakan solusi yang lebih bersih dan hemat biaya untuk kebutuhan energi Anda. Dengan mengurangi emisi karbon, Anda turut berkontribusi dalam menjaga lingkungan kita tetap hijau. Jadi, jangan tunda lagi. Hubungi kontak PGN LNG sekarang juga dan mari bersama-sama menciptakan perubahan positif untuk generasi mendatang.

Baca juga: Perbedaan Cost Saving dan Cost Reduction, Lebih Efektif Apa?