Saatnya Beralih! Mampukah Bioenergi Menggantikan Energi Fosil?

Web Editor
28/11/2025
apa-itu-bioenergi

Krisis iklim yang semakin nyata membuat kebutuhan untuk beralih ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan menjadi semakin mendesak. Salah satu sumber energi terbarukan yang menarik perhatian adalah bioenergi.

Energi ini punya potensi besar sebagai sumber energi karena berasal dari bahan organik yang relatif mudah ditemukan dan dapat diperbarui secara berkelanjutan.

Namun, dengan potensi tersebut apakah energi ini mampu menggeser dominasi energi fosil saat ini? Mari temukan jawabannya di artikel ini.

Apa itu Bioenergi?

Bioenergi adalah jenis energi yang berasal dari biomassa, yaitu bahan organik yang dapat dikonversi menjadi energi. Biomassa ini meliputi berbagai sumber seperti:

  • Tumbuhan (misalnya kayu, limbah pertanian, alga)
  • Bahan organik hewani (misalnya kotoran ternak untuk biogas)
  • Berbagai limbah organik yang dapat diproses kembali

Bioenergi digolongkan sebagai energi terbarukan karena bahan bakunya dapat dihasilkan secara berkelanjutan melalui proses alam seperti pertumbuhan tanaman atau pengolahan limbah organik.

Dengan pengelolaan yang tepat, biomassa bisa menjadi sumber energi yang stabil sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Baca Juga: Ini Strategi Cerdas Kelola Boil-Off Gas

Bagaimana Cara Kerja Bioenergi?

Cara kerja bioenergi bergantung pada jenis biomassa yang digunakan, tetapi prinsip dasarnya tetap sama: mengonversi energi kimia yang tersimpan dalam bahan organik menjadi energi yang dapat dimanfaatkan.

Berikut tiga mekanisme utama konversi bioenergi:

  • Pembakaran langsung: membakar biomassa padat, seperti pelet kayu atau sampah pertanian untuk menghasilkan panas dan uap yang berfungsi menggerakkan turbin listrik.
  • Konversi termokimia: proses gasifikasi maupun pirolisis yang mengubah biomassa menjadi gas sintetis (syngas) atau bio-oil (minyak bio) .
  • Konversi biokimia: menggunakan mikroorganisme untuk memecah biomassa, seperti proses fermentasi untuk menghasilkan bioetanol atau pencernaan anaerobik untuk menghasilkan biogas.

Baca Juga: Solusi Energi Ekonomis dengan Natural Gas Liquids

Apa Saja Jenis-jenis Bioenergi?

Bioenergi memiliki beberapa jenis yang diklasifikasikan berdasarkan bentuk akhirnya dan pemanfaatannya di sektor energi.

Berikut ini adalah jenis-jenis bioenergi yang banyak digunakan:

  • Biomassa padat: digunakan untuk pembangkit listrik, pemanas industri, dan kebutuhan rumah tangga. Contohnya pelet kayu, briket atau bioarang, serta limbah pertanian.
  • Biofuel cair: digunakan dalam sektor transportasi. Contohnya biodiesel dari kelapa sawit, serta bioetanol dari tanaman seperti tebu atau jagung.
  • Biogas: dihasilkan dari penguraian limbah organik dan kotoran ternak dan dapat digunakan untuk menghasilkan listrik atau sebagai sumber panas rumah tangga.

Bioenergi dimanfaatkan secara signifikan di sektor-sektor seperti industri, transportasi, dan pembangkitan listrik.

Hal ini menunjukkan bahwa bioenergi dapat membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mendukung transisi menuju energi yang lebih ramah lingkungan.

Baca Juga: LNG Liquefaction, Ubah Gas Alam Jadi Komoditas Bernilai Tinggi

Apa Manfaat Bioenergi dalam Industri?

Penggunaan bioenergi punya dampak positif terhadap lingkungan, ekonomi, hingga ketahanan energi. Inilah penjelasan lengkapnya.

Cadangan Energi yang Dapat Diperbarui

Bioenergi merupakan sumber energi terbarukan yang dapat diproduksi secara berkelanjutan melalui penanaman tanaman energi maupun pemanfaatan limbah organik yang terus dihasilkan.

Dengan karakteristik tersebut, bioenergi mampu membantu mengurangi tekanan pada sumber daya fosil yang jumlahnya terbatas dan mendukung transisi menuju sistem energi yang lebih berkelanjutan.

Mengurangi Emisi Karbon dan Limbah

Bioenergi berpotensi mendekati karbon netral apabila biomassa ditanam, dipanen, dan dikelola secara berkelanjutan.

Karbon dioksida yang dilepaskan saat pembakaran dapat diserap kembali oleh tanaman baru melalui proses fotosintesis, sehingga membantu menyeimbangkan siklus karbon.

Selain itu, pemanfaatan limbah organik sebagai bahan baku bioenergi turut mengurangi penumpukan sampah dan menghambat pelepasan metana dari tempat pembuangan.

Baca Juga: Gas Alam Benar-benar Bisa Habis? Cek Faktanya

Kemandirian Energi Nasional

Pengembangan bioenergi lokal, seperti biodiesel berbasis kelapa sawit, dapat meningkatkan ketahanan energi nasional.

Pemanfaatan biodiesel membantu mengurangi ketergantungan pada impor minyak solar yang biayanya fluktuatif, memperkuat neraca perdagangan, serta meningkatkan stabilitas pasokan energi dalam negeri.

Peluang Ekonomi Baru

Bioenergi dapat menciptakan rantai nilai baru yang mendorong peluang ekonomi dan membuka lapangan kerja, terutama di sektor pertanian, pengolahan limbah, dan teknologi biorefineri.

Pengembangannya juga dapat mendukung desentralisasi energi melalui pemanfaatan sumber daya lokal, sehingga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya di wilayah pedesaan penghasil biomassa.

Baca Juga: Ini Komponen Penyusun Gas Alam yang Bikin Bernilai Tinggi

Apakah Bioenergi Bisa Menggantikan Energi Fosil?

Bioenergi belum dapat menggantikan energi fosil secara keseluruhan, tetapi memiliki potensi besar untuk mengambil sebagian perannya, terutama dalam mendukung transisi menuju energi yang lebih bersih.

Saat ini, kontribusi bioenergi global masih terbatas dan hanya mencakup porsi kecil dari total konsumsi energi dunia.

Ketersediaan biomassa, limbah organik, serta minyak nabati juga belum cukup untuk memenuhi kebutuhan energi secara masif, sekaligus dibatasi oleh isu regenerasi bahan baku dan potensi persaingan penggunaan lahan.

Selain itu, infrastruktur dan logistik bioenergi masih kalah matang dibandingkan rantai pasok energi fosil yang telah mapan selama puluhan tahun.

Dalam realitas saat ini, memang banyak tantangan jika ingin menjadikan bioenergi sebagai sumber utama. Karena itu, muncul alternatif seperti LNG (Liquefied Natural Gas).

LNG di Indonesia sudah cukup berkembang dari sisi infrastruktur dan distribusi, sehingga bisa menjangkau wilayah yang sulit dijangkau pipa gas.

Dibanding batu bara dan minyak bumi, LNG termasuk pilihan energi yang lebih bersih karena pembakarannya menghasilkan emisi CO₂ dan polutan udara yang jauh lebih rendah, serta hampir tak menghasilkan partikulat dan abu.

 

Referensi:

  • Department of Energy. Diakses Tahun 2025. Bioenergy
  • IEA. Diakses Tahun 2025. Bioenergy
  • ESDM. Diakses Tahun 2025. Ini Peranan Bioenergi dalam Usaha Transisi Energi Nasional
  • ESDM.  Diakses Tahun 2025. Bioenergi, Energi Terbarukan Paling Komplit