Dalam rantai distribusi LNG, ada satu tantangan yang sulit dihindari: Boil-Off Gas (BOG). Meskipun LNG diangkut dalam tangki bersuhu sekitar −162°C, selalu ada potensi terjadinya penguapan.
Kondisi ini sekilas tampak sebagai kelemahan dalam proses penyimpanan dan transportasi LNG, tetapi dengan strategi pengelolaan yang tepat, BOG justru dapat menjadi peluang baru yang menguntungkan.
Apa Itu Boil-Off Gas (BOG)?
Boil-Off Gas (BOG) merupakan sebagian kecil dari LNG (Liquefied Natural Gas) yang menguap menjadi gas akibat penyerapan panas selama proses penanganan, mulai dari:
- Pemuatan
- Penyimpanan
- Transportasi
- Pembongkaran
Sederhananya, BOG adalah gas hasil penguapan dari LNG.
Pembentukan BOG dapat dipicu oleh tiga faktor utama:
- Perpindahan panas (heat leak) melalui dinding tangki
- Peningkatan tekanan gas di dalam tangki
- Agitasi atau pergerakan cairan selama transportasi laut.
Akumulasi BOG meningkatkan tekanan dalam tangki, sehingga perlu dikelola agar tetap berada di bawah batas aman.
Dalam praktik operasional, BOG tidak selalu dibuang. Umumnya, BOG dimanfaatkan kembali sebagai bahan bakar untuk mesin kapal atau direkondensasi menjadi LNG guna menjaga efisiensi energi.
Baca Juga: FSRU Bikin Harga LNG Lebih Murah, Fakta atau Mitos?
Apa Resiko Jika BOG Tidak Dikelola dengan Benar?
Jika BOG tidak ditangani dengan sistem yang memadai, risiko yang timbul dapat bersifat multidimensi.
Kerugian Ekonomi dan Komersial
LNG yang menguap adalah kargo yang hilang dan setiap kubik meternya bernilai tinggi di pasar global. Artinya, saat BOG dibiarkan menguap dan dilepaskan ke atmosfer (venting), perusahaan pengangkut atau terminal kehilangan volume produk yang seharusnya dapat dijual.
Saat LNG menguap dalam skala besar pada seluruh titik penyimpanan, seperti fasilitas likuefaksi, kapal pengangkut, hingga terminal regasifikasi, maka potensi kerugian ekonomi yang ditimbulkan dapat mencapai jutaan dolar per tahun.
Baca Juga: Terminal LNG Tak Lagi Efisien? Simak Faktanya
Bahaya Lingkungan dan Keselamatan
Ketika Boil-Off Gas (BOG) tidak dikelola dengan baik, gas akan menumpuk dab meningkatkan tekanan di dalam tangki kriogenik.
Jika tekanan berlebih tidak diatasi, dampaknya dapat merusak tangki, memicu kegagalan katup pengaman, atau bahkan menyebabkan ledakan yang berbahaya bagi pekerja dan fasilitas sekitar.
BOG juga menimbulkan dampak lingkungan serius. Karena komposisinya didominasi oleh gas metana (CH₄), pelepasan BOG ke atmosfer dapat mempercepat perubahan iklim.
Baca Juga: 5 Keunggulan Floating LNG yang Tak Dimiliki Terminal Darat
Strategi Mengelola Boil-Off Gas Agar Lebih Bermanfaat
Untuk mengubah BOG dari ancaman menjadi sumber daya yang bernilai diperlukan strategi pengelolaan yang tepat. Inilah beberapa solusi yang bisa diterapkan:
Re-Liquefaction (Mengembalikan Gas Jadi LNG)
Re-Liquefaction merupakan solusi teknologi yang dirancang untuk memulihkan kargo LNG yang menguap menjadi Boil-Off Gas.
Tujuannya adalah menangkap sebagian besar gas BOG dan mengembalikannya ke bentuk cair. Kemudian, LNG hasil reliquefaction dialirkan ke tangki penyimpanan utama.
Sistem ini dapat mengurangi kehilangan LNG secara drastis, sehingga nilai ekonomi produk tetap terjaga, dan emisi metana ke atmosfer dapat diminimalkan.
Baca Juga: 5 Peran Penting Small Scale LNG
Pemanfaatan Sebagai Bahan Bakar
Boil-Off Gas juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk operasional, baik di terminal maupun di kapal pengangkut LNG.
BOG dapat dikompresi dan dialirkan ke sistem mesin kapal untuk digunakan sebagai bahan bakar utama, menggantikan bahan bakar minyak konvensional.
Pendekatan ini meningkatkan efisiensi biaya operasional karena memanfaatkan gas yang seharusnya terbuang, sekaligus mengurangi kebutuhan bahan bakar tambahan.
Baca Juga: Mengenal LNG Hub, Kunci Infrastruktur Pusat Distribusi Gas
Integrasi dengan Jaringan Gas
Integrasi BOG dengan infrastruktur gas yang sudah ada adalah strategi yang efektif untuk mengubahnya menjadi aset pasokan regional.
Alih-alih dibuang atau hanya dimanfaatkan secara lokal, BOG yang telah dikompresi dan dimurnikan dapat dialirkan langsung ke sistem pipa gas darat.
Praktik ini umum dilakukan di terminal regasifikasi, di mana BOG disuntikkan ke jaringan distribusi gas kota maupun industri, sehingga membantu menjaga kontinuitas suplai dan efisiensi operasional.
Dengan penerapan strategi-strategi ini, BOG yang sebelumnya dianggap sebagai produk sampingan kini bertransformasi menjadi sumber energi tambahan yang stabil, andal, dan bernilai strategis bagi pasar lokal.
Referensi:
- EJP. Diakses Tahun 2025. Modelling of Boil-Off Gas in LNG Tanks: A Case Study
- Timera Energy. Diakses Tahun 2025. Getting to grips with LNG shipping costs
- Howarth and Marino Lab. Diakses Tahun 2025. The Greenhouse Gas Footprint of Liquified Natural Gas (LNG) Exported from the United States
- ENTSOG. Diakses Tahun 2025. Gas Quality Monitoring Report