Terminal LNG Tak Lagi Efisien? Simak Faktanya

Web Editor
10/10/2025
Apa Itu LNG Terminal?

Hadirnya teknologi FSRU (Floating Storage and Regasification Unit) dinilai sebagai solusi fleksibel untuk penyimpanan dan distribusi LNG.

Lantas, apakah ini berarti terminal LNG darat tak lagi efisien atau bahkan tidak dibutuhkan? Mari kita telusuri penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.

 

Apa Itu Terminal LNG dan Fungsinya? 

Terminal LNG adalah fasilitas vital yang menghubungkan wilayah penghasil gas dengan pasar konsumen global. Secara umum terdapat dua jenis utama:

  • Terminal Likuefaksi: berlokasi dekat ladang gas, mendinginkan gas hingga -162°C untuk jadi LNG, volumenya menyusut 1/600 sehingga bisa diangkut dengan kapal. 
  • Terminal Regasifikasi: berada dekat pasar, menerima LNG, menyimpan di tangki kriogenik, lalu memanaskan kembali agar kembali jadi gas untuk dialirkan ke konsumen (pembangkit listrik, industri, rumah tangga).

Tanpa kedua jenis terminal ini, perdagangan LNG skala besar tidak akan mungkin dilakukan, karena tidak ada fasilitas yang mampu mencairkan, menyimpan, maupun mengubah kembali gas untuk konsumsi.

Baca Juga: Penyebab Utama Perubahan Iklim yang Makin Merusak Bumi

 

Peran Kunci Terminal LNG dalam Rantai Pasok Global 

Terminal LNG memiliki peran yang fundamental dalam menjaga keberlangsungan pasokan energi dunia sebagai penghubung produksi LNG dengan pasar global dan memastikan stabilitas serta keandalan pasokan.

Di sinilah, terminal likuefaksi yang akan menjadi titik awal rantai pasok global untuk mengubah gas lokal menjadi LNG untuk diekspor. Sedangkan terminal regasifikasi menjadi buffer pasokan di pasar konsumen, memberi cadangan strategis dan memastikan stabilitas energi.

Baca Juga: Penyebab Terjadinya Pencemaran Udara dan Cara Mengatasinya

 

Apakah Terminal LNG Darat Masih Efisien di Era Modern? 

Ya, terminal LNG darat masih efisien dan bahkan tetap krusial di era modern. Ada beberapa alasan kenapa ini bisa terjadi.

Perbandingan dengan Teknologi Terapung (FSRU/FLNG) 

FSRU unggul dari sisi fleksibilitas, kecepatan implementasi, dan biaya awal (CapEx) yang lebih rendah. Namun, keunggulan ini terutama cocok untuk proyek jangka pendek, lokasi terpencil, atau solusi darurat.

Sebaliknya, terminal darat memiliki kapasitas penyimpanan jauh lebih besar dan dapat mendukung operasional berkelanjutan. Skala ekonomis jangka panjang inilah yang membuat biaya operasional (OpEx) per unit gas cenderung lebih rendah.

Keuntungan Jangka Panjang dan Ketahanan Energi 

Meskipun biaya pembangunannya lebih tinggi, terminal darat adalah investasi jangka panjang yang memberikan stabilitas energi permanen. Infrastruktur ini bukan hanya mendukung pasokan listrik dan industri, tapi juga bisa menjadi pusat distribusi LNG regional.

Terminal darat juga berpotensi mampu diintegrasikan dengan teknologi masa depan seperti Carbon Capture and Storage (CCS), yang mana sulit diterapkan pada fasilitas terapung. Hal ini menjadikannya pilar penting dalam strategi dekarbonisasi.

Baca Juga: 5 Bahan Bakar Ramah Lingkungan

 

Tantangan dan Peluang Efisiensi Baru

Tantangan utama bagi terminal darat adalah biaya dan waktu konstruksi yang lama. Namun, hal ini mendorong inovasi baru. Terminal modern kini dirancang untuk:

  • Meningkatkan efisiensi energi
  • Mengurangi emisi
  • Mengintegrasikan teknologi seperti penangkapan dan penyimpanan karbon

Selain itu, terminal darat juga memiliki peluang untuk berkembang menjadi pusat multi-fungsi, mengolah gas menjadi hidrogen atau amonia, sehingga mendukung transisi energi jangka panjang.

Terminal darat tetap menjadi pilar utama untuk proyek berskala besar berkat stabilitas dan kapasitasnya yang besar, sementara FSRU menawarkan fleksibilitas dan kecepatan implementasi.

Keduanya bukanlah pesaing, melainkan mitra yang saling melengkapi dalam rantai pasok LNG global, guna memastikan pasokan energi tetap handal sekaligus adaptif terhadap kebutuhan yang terus berubah.

 

Referensi:

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *