Reservoir Air, Minyak dan Gas Beserta Fungsi dan Komponennya

Bagi Anda yang bekerja dalam bidang pertambangan, tentu sudah cukup familiar dengan istilah reservoir. Istilah ini sangat berkaitan erat dengan keilmuan atau wawasan bawah tanah yang lebih tepatnya berhubungan dengan industri minyak gas. Biasanya istilah ini dipakai pada pengeboran dan eksplorasi.

Dalam proses pengeboran dan ekplorasi, biasanya fosil binatang maupun tanaman akan tertimbun di dasar tanah daratan maupun lautan. Untuk mengumpulkan endapan berupa minyak dan gas tersebut dibutuhkan teknologi perangkap khusus. 

Apa Itu Reservoir Beserta Fungsinya

Reservoir Energy
Ilustrasi Reservoir Energy. Sumber: Photo by 정 규송 Nui MALAMA

Sebagaimana sekilas gambaran di atas, bisa diambil sebuah arti bahwa istilah reservoir adalah istilah untuk menyebutkan suatu wadah perangkap yang akan dipakai sebagai tempat menampung minyak, gas, hingga air bersih. 

Tempat penampung ini digunakan tepatnya sebelum dilakukan proses distribusi air kepada masyarakat secara meluas. Ada banyak tipe-tipe tempat penampung ini meski fungsi utamanya sama, yaitu menampung cairan seperti air, minyak, dan gas. 

Namun setiap tipe wadah ini punya karakteristik yang berbeda-beda, terutama pada tempat penampung minyak dan gas. 

Contohnya, tempat penampung air dan penampung minyak gas tentu berbeda. Wadah penampung khusus air ini berwujud sebuah bangunan yang biasanya diletakkan di area yang dekat dengan distribusi air.

Bangunan ini dibuat dengan ukuran yang tinggi bertujuan mengalirkan air secara merata. Meskipun fungsi utama dari komponen penampung air ini sudah jelas, namun perlu diketahui bahwa ada beberapa fungsi lain juga yang dari komponen ini, di antaranya adalah: 

1. Memberikan tambahan tekanan air

Fungsi komponen penampung ini akan menambahkan tekanan air pada jaringan pipa untuk distribusi. Utamanya tekanan air ini akan diberikan pada penampung yang bentuk atau wujudnya seperti menara.  

2. Menyeimbangkan debit produksi dan pemakaian air

Pada prakteknya, sering kali di waktu yang sama debit pemakaian air ini lebih kecil dibandingkan nilai debit produksi air. Jika hal ini terjadi, maka wadah penampung akan mengatur supaya debit dengan jumlah yang lebih banyak berpindah ke penampung bagian debit yang lebih sedikit. 

Pemindahan tempat debit air berlebih ini hanya dilakukan untuk sementara waktu saja. Nantinya debit air yang lebih besar akan dimanfaatkan lagi untuk menyediakan air bersih, tepatnya saat produksi debit air lebih kecil dari total pemakaian air. 

3. Menstabilkan tekanan air

Selain menambah tekanan air, komponen penampung ini juga bisa dimanfaatkan untuk menstabilkan distribusi tekanan air dalam jaringan pipa yang digunakan. 

4. Penampung persediaan air

Saat dalam kondisi darurat, tidak menutup kemungkinan dibutuhkannya penampung persediaan air. Komponen tempat penampung ini sangat mendukung pemanfaatannya sebagai penampung cadangan air.

5. Media penyampur larutan kimia dan air

Pada proses pencampuran disinfektan, tempat penampung sejenis komponen ini memang sangat penting. Pasalnya komponen penampung bisa menjadi wadah untuk mencampur air dengan lautan kimia. 

Proses penampilan dua bahan ini dilakukan dalam reservoir dengan tujuan agar hasilnya bisa lebih merata. Adapun proses pencampuran ini butuh waktu yang sedikit lebih lama. 

Dengan durasi yang lama ini, pencampuran dalam tempat penampung diharapkan bisa menurunkan nilai kadar zat kalor yang berlebihan. 

6. Mengendapkan kotoran dan pasir

Sumber air yang didapatkan dari sumur bagian terdalam maupun tempat instalasi pengolahan pasti sedikit banyak membawa kotoran dan pasir. Agar air bersih bisa didapatkan, maka air ini harus diendapkan lebih dulu. Pengendapan bisa dilakukan dengan wadah penampung ini. 

7. Menghemat energi listrik

Pengisian air pada tempat penampung ini dilakukan dengan memanfaatkan pompa khusus. Hal ini dilakukan agar air yang ditampung bisa lebih merata. Penggunaan pompa ini diharapkan bisa menjadi salah satu langkah tepat untuk menghemat energi listrik. 

Komponen dan Bagian Tempat Penampung Pada Minyak dan Gas

Secara harfiah sudah dijelaskan pengertian dari istilah tempat penampung beserta fungsinya di atas. Namun perlu diketahui bahwa bentuk tempat penampung air dan minyak gas ini berbeda. 

Pada lingkup minyak dan gas, tempat penampung terletak di tanah bagian bawah yang mana tempat penampung ini berisi kandungan minyak bumi. Penampung migas ini bentuknya seperti bebatuan yang terdapat pori-pori di dalamnya. Setiap pori-pori tersebut mengandung minyak mentah. 

Tempat penampung untuk minyak dan gas ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu offshore dan onshore. Offshore adalah tempat penampung yang letaknya di laut, sedangkan onshore adalah tempat penampung yang letaknya di daratan. 

Bentuk tempat penampungan minyak gas ini tidak beraturan atau tidak pasti bentuknya. Di tempat satu dengan tempat lainnya kemungkinan memiliki tempat penampung migas yang berbeda. 

Adapun karakteristik tempat penampung ini sangat dipengaruhi oleh kondisi komponen, batuan penyusun, dan karakteristik fluida. 

Agar lebih jelasnya, berikut ini ada beberapa komponen struktur dari tempat penampung minyak dan gas yang perlu dipahami: 

• Perangkap

Pertama ada komponen perangkap yang merupakan unsur pembentuk. Perangkap ini digunakan untuk membentuk lapisan dan penutup tempat penampung menjadi konkaf ke bawah. 

• Batuan Penampung

Selanjutnya ada komponen batuan yang fungsi utamanya untuk menampung gas, minyak serta jenis fluida lainnya yang berpengaruh terhadap besaran permeabelitas dan porositas. 

Sebagai informasi, permeabelitas bisa diartikan sebagai kemampuan pori-pori perantara dalam menyalurkan fluida. Kemampuan ini dipengaruhi oleh faktor distribusi, bentuk, serta ukuran butiran. 

Sedangkan porositas bisa diartikan sebagai perbandingan antara volume pori-pori dengan volume batuan secara menyeluruh. 

Adapun batuan yang digunakan ini adalah batuan sedimen. Bisa dibilang komponen batuan ini adalah komponen Inti dari tempat penampung minyak gas. Batuan yang digunakan sebagai komponen tempat penampung ini punya beberapa jenis, diantaranya: 

  • Shale yang terdiri dari serpih arkose dan serpih silika. 
  • Batu karbonat dolomite dan limestone. 
  • Dan batu pasir yang terdiri dari arkose, orthoquartzites, dan graywacke. 

• Kondisi

Tempat penampung untuk minyak dan gas ini harus punya komponen kondisi yang sesuai. Kondisi yang dimaksud di sini adalah tekanan temleratur tempat penampung tersebut. Minyak dan gas yang akan ditampung ke permukaan punya sifat yang berbeda-beda. 

Itulah mengapa reaksi wujud minyak dan gas ini tergantung kondisi tempat penampung tersebut. 

• Lapisan Penutup

Selain 3 komponen di atas, ada juga komponen lapisan penutup pada tempat penampung minyak dan gas ini. Lapisan penutup ini akan berfungsi untuk menahan pergerakan fluida yang ada dalam tempat penampung. 

Lapisan penutup ini juga biasa dikenal dengan sebutan penyekat fluida karena fungsi utamanya tersebut. Lapisan penutup atau penyekat fluida ini bersifat kedap atau dikenal dengan istilah impermeable. 

Lapisan penutup diletakkan di tepi atau bagian atas tempat penampung. Lapisan penutup memiliki kemampuan untuk akumulasi minyak yang terletak di bagian bawah. 

Reservoir minyak gas dengan air sangat berbeda karena tempat penampung khusus minyak ini ada pada pori-pori batuan. Mulai dari bentuk, ukuran, hingga luas tempat penampung khusus migas ini kondisinya berbeda-beda. Saat ditemukan tempat penampung migas, maka tempat tersebut bisa jadi sumur minyak. 

Baca juga: Mengenal Jenis Bahan Bakar Kapal Laut dan Cara Kerja

PGN LNG (Lembaga Penyediaan dan Pengembangan Infrastruktur Gas Bumi Cair) adalah pilihan cerdas untuk bahan bakar yang lebih bersih. Dengan mengadopsi LNG sebagai alternatif bahan bakar, Anda dapat mendukung pasokan energi yang reliabel sambil melindungi lingkungan. Jangan ragu untuk menghubungi kontak PGN LNG yang tersedia untuk informasi lebih lanjut tentang LNG sebagai alternatif bahan bakar.