Deforestasi Menggila! 7 Dampaknya yang Mengancam Kita Semua

Web Editor
07/07/2025

Isu deforestasi saat ini tidak lagi bisa dilihat sebelah mata karena faktanya dari tahun ke tahun angkanya terus meningkat. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), luas hutan yang hilang pada 2023 mencapai 121,1 ribu hektare. Di tahun 2024, angkanya melonjak menjadi 175,4 ribu hektare.

Hutan adalah penyangga kehidupan yang punya peran penting dalam menyerap karbon dan menjaga iklim tetap stabil. Bayangkan, bagaimana jika fungsi ini terus menurun dari tahun ke tahun, tentu akan muncul ancaman seperti perubahan cuaca ekstrem dan longsor.

Meski kerusakan ini sulit dicegah sepenuhnya, ada solusi yang bisa membantu mengurangi dampaknya, yaitu beralih ke energi yang lebih bersih, seperti LNG. Lantas, kenapa LNG punya potensi besar bagi kelangsungan bumi kita? Temukan jawabannya di artikel ini.

Mengapa Deforestasi Terjadi?

Sederhananya, deforestasi adalah berubahnya fungsi hutan menjadi non hutan. Di Indonesia, deforestasi terjadi karena beberapa faktor, antara lain pembukaan lahan perkebunan, kebakaran hutan, pertambangan, dan pengeboran sumber daya alam yang berlebihan.

Tak hanya itu saja, angka penebangan hutan yang tinggi juga menjadi penyebab hilangnya lahan hutan secara besar-besaran. Eksploitasi area hutan yang dialihkan menjadi berbagai macam sektor membuat banyak hutan harus kehilangan fungsinya.

Pembukaan lahan kelapa sawit juga turut berkontribusi langsung terhadap angka penyusutan hutan. Selain itu, peningkatan program transmigrasi juga mendorong terjadinya deforestasi karena berubahnya lahan hutan menjadi kawasan pemukiman.

Baca Juga: 5 Tanda Pemanasan Global yang Gejalanya Makin Parah

Apa Dampak Deforestasi yang Mengancam Kita Semua?

Hutan perlu dijaga kelestariannya karena ekosistem hutan sangatlah kompleks dan punya andil besar bagi kehidupan manusia dan kelangsungan bumi. Maka tak heran, isu deforestasi menghadirkan ancaman kerusakan yang perlu menjadi perhatian bersama.

1. Kehilangan Keanekaragaman Hayati

Habitat alami yang terbentuk di hutan, perlahan akan hancur akibat deforestasi. Jutaan spesies flora dan fauna akan mati karena kehilangan tempat tinggalnya. Belum lagi, punahnya hutan bisa mengganggu keseimbangan ekosistem yang telah ada.

Inilah awal kerusakan alam yang akan berdampak luas pada kehidupan manusia. Sumber makanan yang mulai hilang dan obat yang bersumber dari tanaman pun akan mulai langka ditemukan.

2. Perubahan Iklim yang Semakin Parah

Saat deforestasi terjadi, hutan kehilangan perannya sebagai penyerap karbon alami dan tidak lagi bisa menangkal karbon yang dilepas di udara. Akibatnya, bumi akan semakin panas karena emisi gas rumah kaca yang meningkat.

Itulah alasan kenapa deforestasi kemudian memunculkan ancaman perubahan iklim dan pemanasan global terhadap bumi. Hutan juga akan kehilangan keseimbangan dan menyebabkan banjir, tanah longsor, kekeringan hingga badai yang mengganggu kehidupan manusia.

Baca Juga: Ini Penyebab Utama Perubahan Iklim yang Makin Merusak Bumi

3. Gangguan Sumber Air

Keberadaan hutan sangatlah penting untuk mengatur siklus air. Jika hutan kehilangan fungsinya akibat deforestasi, hutan tidak akan lagi bisa menyerap air hujan dan meningkatkan limpasan air di permukaan tanah. Dan ini akan berdampak pada kekeringan jangka panjang saat musim kemarau panjang dan banjir saat musim hujan datang.

4. Tanah Longsor dan Erosi

Deforestasi juga meningkatkan risiko tanah longsor dan erosi, terutama di wilayah pegunungan dan perbukitan tempat lereng-lereng bergantung pada akar pohon untuk menjaga kestabilannya. Ketika pohon-pohon ditebang, daya ikat tanah pun melemah sehingga membuat lapisan tanah mudah tergerus oleh air hujan dan rentan longsor.

Baca Juga: Ini Proses Terjadinya Pemanasan Global dari Awal hingga Dampaknya

5. Dampak Sosial dan Ekonomi

Masyarakat yang bergantung dengan hutan dan menjadikan hutan sebagai sumber penghidupan akan kehilangan mata pencaharian. Tentu saja, ini akan memberikan dampak dari segi ekonomi, baik cepat atau lambat.

Dampak sosial ekonomi yang lebih luas mencakup migrasi paksa, konflik sosial, kerugian ekonomi, biaya lingkungan dan gangguan pada sektor pariwisata serta perdagangan global.

6. Peningkatan Resiko Penyakit Zoonosis

Terjadinya deforestasi bisa menyebabkan habitat alami hewan liar terganggu dan membuat hewan berpindah daerah ke pemukiman warga. Hal ini bisa meningkatkan resiko penularan dari hewan ke manusia (zoonosis).

Ini terjadi karena habitat hewan di hutan terenggut dan memaksa mencari makanan maupun tempat tinggal di dekat pemukiman manusia. Ketika hal tersebut terjadi, hewan akan lebih mudah menularkan penyakit ke manusia.

7. Perubahan Iklim Mikro

Tidak hanya berdampak pada global, deforestasi juga berpengaruh terhadap iklim mikro tingkat lokal, seperti perubahan pola angin lokal, peningkatan suhu lokal, serta penurunan kelembapan udara.

Sebagai penyerap karbon alami, hutan berperan penting dalam membantu keseimbangan karbon di atmosfer dan mencegah pemanasan global. Deforestasi akan mengganggu fungsi hutan tersebut sehingga bisa mempercepat efek pemanasan global.

Baca Juga: 6 Penyebab Pemanasan Global dan Dampaknya

Peran LNG dalam Mengurangi Dampak Deforestasi

Deforestasi sudah terlanjur terjadi, mau tidak mau kita harus siap menerima dampak buruknya, salah satunya meningkatnya emisi gas karbon di atmosfer yang mempercepat laju perubahan iklim dan pemanasan global.

Untuk mencegah emisi ini terus membesar, salah satu langkah strategis yang bisa diambil adalah beralih ke sumber energi yang menghasilkan emisi karbon lebih rendah, seperti LNG (Liquefied Natural Gas).

Seperti yang kita ketahui, pembakaran batu bara dan minyak bumi menghasilkan emisi karbon yang sangat tinggi. Di tengah krisis deforestasi, penggunaan energi kotor ini justru memperparah kondisi lingkungan.

LNG hadir sebagai bahan bakar transisi yang lebih ramah lingkungan, karena menghasilkan sekitar 50% lebih sedikit emisi karbon dioksida dibanding batu bara.

Tak heran jika banyak negara maju mulai mengandalkan LNG dalam kebijakan energi berkelanjutan mereka. Sifatnya yang fleksibel dan emisinya yang lebih bersih menjadikan LNG sebagai jembatan energi menuju masa depan yang lebih hijau.

Referensi:

  • Kementerian Kehutanan. Diakses tahun 2025. Hutan dan Deforestasi Indonesia Tahun 2024
  • IEC. Diakses tahun 2025. Mengenal Deforestasi: Penyebab, 5 Bahaya dan Dampaknya
  • Forest Digest. Diakses tahun 2025. Dampak Deforestasi Terhadap Kita
  • Solar Industri. Diakses pada 2025. Mengenal Lingkungan sebagai Gas Alam Ramah Lingkungan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *