Emisi Karbon: Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Cara Menguranginya 

Data yang dikeluarkan World Meteorological Organization (WMO) perihal WMO Global Annual to Decadal Climate Update 2022-2026 menunjukkan bahwa ada kemungkinan besar lonjakan tinggi suhu permukaan Bumi. Diperkirakan jika suhu Bumi akan naik lebih dari 1,5 derajat Celsius dalam rentang waktu 2022-2026. Mengapa ini bisa terjadi?

Naiknya suhu Bumi tersebut sedikit-banyaknya dipengaruhi oleh emisi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida. Tidak muluk-muluk sampai kepada pencairan es di kutub, dalam skala lebih kecil, peningkatan emisi karbon menuntun peningkatan suhu yang menyebabkan hari menjadi semakin panas.

Berikut ini kami telah merangkum berbagai informasi yang perlu Anda ketahui tentang emisi karbon, mulai dari pengertian, penyebab, dampak, hingga cara menguranginya. Simak penjelasannya di bawah ini.

Pengertian Emisi Karbon

Ada banyak pengertian emisi. Menurut KBBI, kata emisi bisa diterjemahkan sebagai “kandungan gas mesin yang dibuang ke udara”. Dalam hal ini, emisi karbon, atau emisi karbon dioksida (CO2), merujuk pada pelepasan gas karbon dioksida ke atmosfer Bumi.

Berbagai kegiatan manusia, misalnya pembakaran bahan bakar fosil, menjadi penyumbang besar lepasnya gas CO2 ke atmosfer. Besarnya karbon dioksida yang dihasilkan tersebut dapat dihitung melalui carbon footprint atau jejak karbon.

Berdasarkan buku Advances in Agronomy (2022), jejak karbon adalah jumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang terlepas ke atmosfer, baik karena perorangan, organisasi, proses, produk, maupun kejadian, dalam satu lingkup tertentu.

Penyebab Emisi Karbon

Perlu Anda ketahui, emisi karbon sebenarnya tidak semata-mata disebabkan oleh aktivitas manusia. Sejumlah proses di alam juga melepaskan gas karbon, contohnya adalah proses pembusukan.

Ketika manusia bernapas pun, ada gas CO2 yang dilepaskan ke udara. Hanya saja, konsentrasi karbon dioksida di atmosfer semakin meningkat dan diperparah oleh aktivitas manusia.

Laman CO2 Human Emissions menyatakan, sumber emisi global yang menghasilkan gas karbon dioksida terbesar adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti minyak, batu bara, dan gas. Aktivitas tersebut berkontribusi sebanyak 87 persen terkait melonjaknya kuantitas CO2 di udara.

Di samping itu, deforestasi dan penebangan hutan juga punya andil dalam peningkatan emisi karbon. Ketika pepohonan ditebang, maka hilanglah agen yang bertugas sebagai penyerap alami CO2 dari atmosfer.

Lebih lanjut, proses industri, seperti produksi semen, pembuangan limbah, hingga penggunaan pupuk nitrogen juga secara signifikan menghasilkan emisi CO2.

Dampak dari Emisi Karbon

Emisi karbon memiliki dampak serius pada lingkungan dan manusia. Merujuk laman National Geographic dan situs resmi PBB, beberapa dampak emisi karbon adalah sebagai berikut:

1. Perubahan Iklim

Emisi karbon adalah penyebab utama perubahan iklim global. Ini menyebabkan peningkatan suhu rata-rata di seluruh dunia, yang dapat mengakibatkan cuaca yang lebih ekstrem, naiknya permukaan laut, dan kerusakan ekosistem.

Dijelaskan dalam National Geographic, GRK mampu menyebabkan peningkatan suhu bumi karena gas tersebut mampu menyerap dan memperangkapkan energi panas dari Matahari. Panas yang terperangkap tersebut lantas menyebabkan suhu Bumi meningkat. 

2. Kerusakan Lingkungan

Perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi karbon dapat merusak ekosistem laut dan daratan, seperti terjadinya kebakaran hutan dan melelehnya es di kutub.

3. Hilangnya Keanekaragaman Hayati

Ketika habitat di darat maupun laut rusak karena peningkatan suhu bumi, keberlangsungan hidup berbagai hewan dan tumbuhan terancam punah. Sejumlah spesies mungkin mampu untuk berpindah ke habitat yang baru, tetapi spesies lain bisa saja tidak dapat melakukannya.

4. Terjadinya Bencana Alam

Salah satu dampak perubahan iklim adalah meningkatnya frekuensi badai. Ketika suhu meningkat, banyak uap air yang menguap. Hal ini mengakibatkan curah hujan ekstrem dan banjir dan akhirnya menimbulkan badai yang bersifat lebih merusak.

5. Menipisnya Ketersediaan Air dan Makanan

Perubahan iklim dapat mempengaruhi siklus air, mengancam pasokan air bersih dan keberlanjutan pertanian. Selain itu, sektor perikanan dan peternakan juga turut terdampak sehingga memicu penurunan pasokan makanan bagi manusia.

6. Kesehatan Manusia

Perubahan lingkungan juga punya pengaruh terhadap kesehatan manusia. Polusi udara hingga cuaca ekstrem tentu punya pengaruh terhadap imun tubuh. Selain itu, perubahan cuaca juga mendorong penyebaran bakteri, virus, hingga peningkatan populasi nyamuk.

Cara Mengurangi Emisi Karbon

1. Menghemat Penggunaan Energi

Cara paling mudah untuk mengurangi emisi karbon adalah dengan menghemat energi. Listrik yang Anda gunakan bisa bekerja berkat suplai pembakaran bahan bakar, seperti batu bara atau minyak.

Untuk menekan jumlah batu bara atau bahan bakar fosil lainnya dibakar untuk kebutuhan energi, maka Anda dapat menghemat listrik dengan mematikan lampu atau perangkat elektronik jika tidak digunakan.

2. Beralih ke Transportasi Umum

Kendaraan, seperti mobil dan motor, juga melepas karbon dioksida ke udara. Hal ini bisa diatasi dengan Anda menggunakan transportasi umum.

Ketika orang-orang lebih memilih transportasi umum, jumlah kendaraan pribadi di jalan pun akan menurun. Jalan menjadi tidak macet dan udara pun menjadi lebih besar.

Alternatif lain, Anda juga bisa menggunakan transportasi lain yang lebih bersih, misalnya mengendarai sepeda, mobil/motor listrik, atau dengan berjalan kaki.

4. Menanam Pohon

Menghentikan deforestasi dan menanam pohon dapat membantu mengurangi emisi karbon dengan menjaga kemampuan hutan untuk menyerap CO2.

5. Menggunakan Energi Terbarukan

Beralih ke sumber energi terbarukan, seperti matahari, angin, dan air, dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Mengurangi Emisi Karbon dengan Menggunakan LNG dari PT PGN LNG Indonesia

Liquefied Natural Gas (LNG) merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang dapat membantu mengurangi emisi karbon. LNG sendiri adalah gas alam yang didinginkan hingga mencapai suhu -162 derajat Celsius sehingga bentuknya berubah menjadi cair.

Ada banyak keuntungan yang didapat dari pemakaian LNG sebagai bahan bakar. Dari segi lingkungan, emisi CO2 dari LNG 25 persen jauh lebih sedikit dibandingkan bahan bakar lain.

Sementara itu, jika melihat efeknya terhadap kesehatan mesin, gas alam cair ini mampu mengurangi frekuensi perawatan sehingga biaya yang dikeluarkan menjadi lebih sedikit. Ini karena pembakaran LNG lebih sedikit dan minim jelaga.

Sebagai produsen LNG, kami, PT PGN LNG Indonesia, juga berkomitmen untuk membangun dan mengoperasikan fasilitas dan infrastruktur LNG di seluruh Indonesia dengan tujuan mendukung program pemerintah dalam mengurangi konsumsi bahan bakar minyak.

Jangan ragu untuk menghubungi kontak PGN LNG yang tersedia di situs web untuk informasi lebih lanjut tentang bagaimana Anda dapat berperan dalam menjaga lingkungan dan energi yang lebih bersih.