Pada tahun 2023, World Air Quality Report mencatat bahwa Indonesia menempati peringkat 1 negara dengan kualitas udara terburuk di Asia Tenggara.
Masalah polusi udara bukan lagi masalah remeh yang bisa dibiarkan begitu saja. Kualitas udara yang buruk dapat mengancam kesehatan masyarakat, seperti menyebabkan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Selain gangguan kesehatan tersebut, masih banyak dampak negatif yang lebih merugikan lagi. Yuk, kenali apa saja pengaruh buruk polusi udara serta apa solusi energi terbaiknya untuk menekan isu ini.
Apa Itu Polusi Udara dan Sumber Utamanya?
Polusi udara merupakan sebutan untuk kontaminasi udara oleh zat-zat berbahaya yang beresiko untuk terhirup manusia maupun organisme hidup lainnya.
Polusi udara dapat berasal dari berbagai sumber, seperti asap pembakaran batu bara, asap tembakau, maupun asap knalpot kendaraan yang kita gunakan sehari-hari.
Dalam aktivitas rumah tangga, polusi udara bisa dihasilkan dari pembakaran sampah, hingga proses pengolahan makanan, daging dan ikan..
Bisa dibilang, pencemaran udara menjadi salah satu indikator kerusakan lingkungan karena adanya polusi yang berlebihan. Dan ini menandakan adanya penurunan kualitas udara karena masuknya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfer bumi.
Baca Juga: Tak Hanya Minim Polusi, Ini Deretan Keunggulan Gas Alam
Dampak Polusi Udara Terhadap Tubuh Manusia
Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia yang terpapar polusi udara secara terus menerus akan merasakan dampak buruk pada kesehatannya, terutama pada saluran pernapasan.
Berikut ini dampak polusi udara terhadap tubuh dan kesehatan manusia.
Masalah Pernapasan yang Serius
Pencemaran udara berasal dari berbagai macam, seperti asap kendaraan, asap rokok, dan asap pabrik. Kondisi ini bisa memicu gangguan pernapasan serius, seperti asma, ISPA, hingga kanker paru-paru.
Ancaman gangguan kesehatan ini bisa terjadi karena polusi udara mampu mengurangi kadar oksigen pada tubuh manusia, sehingga berdampak serius pada kesehatan.
Baca Juga: Dekarbonisasi, Mengapa Dunia Harus Beralih ke Energi Bersih?
Menghambat Oksigen di Dalam Darah
Selain saluran pernapasan, polusi udara juga dapat mengganggu sistem peredaran darah. Paparan karbon monoksida (CO) dari polusi udara dapat mengikat hemoglobin dalam darah, sehingga mengurangi kemampuan darah mengangkut oksigen.
Selain itu, polusi udara juga mengandung partikel halus (PM2.5) dan zat berbahaya lain yang dapat memicu peradangan sistemik.
Kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan kekentalan darah dan merangsang pelepasan protein-protein inflamasi. Inilah yang pada akhirnya bisa menimbulkan peradangan pada pembuluh darah.
Menjadi Penyebab Keguguran
Bagi ibu hamil, polusi udara dapat membawa risiko serius, baik bagi kesehatan ibu maupun janin yang dikandung. Paparan polutan seperti partikel halus (PM2.5), karbon monoksida, dan nitrogen dioksida dapat memicu stres oksidatif dan peradangan dalam tubuh.
Kondisi ini dapat mengganggu perkembangan janin, meningkatkan risiko kelahiran prematur, dan dalam beberapa kasus, dapat menyebabkan keguguran.
Meningkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular
Paparan polusi udara yang tinggi dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kardiovaskular. Zat-zat berbahaya yang terbawa polusi dapat memicu peradangan sistemik, mempercepat pengerasan pembuluh darah, dan mengganggu fungsi jantung.
Jika kondisi ini berlangsung terus menerus dapat menyebabkan gangguan serius seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, hingga stroke.
Baca Juga: Ini Pentingnya Mengurangi Emisi Karbon untuk Masa Depan Bumi
Dampak Polusi Udara Terhadap Lingkungan
Tak hanya berdampak pada kesehatan saja, polusi udara juga bisa merugikan lingkungan, seperti:
Hujan Asam
Polusi udara dapat menyebabkan terjadinya hujan asam. Hujan ini bersifat korosif dan berbahaya bagi tumbuhan, karena dapat merusak daun, mengganggu penyerapan nutrisi di tanah, serta membuat tanah dan perairan menjadi lebih asam.
Ketika keasaman meningkat, kondisi ini dapat mengganggu kehidupan berbagai spesies hewan, termasuk satwa darat dan ikan.
Baca Juga: Ini Pentingnya Sumber Energi Listrik Alternatif untuk Masa Depan Kita!
Penipisan Lapisan Ozon
Ozon atau lapisan atmosfer bisa mengalami penipisan seiring dengan pekatnya polusi udara. Saat lapisan ozon menipis, radiasi UV yang berbahaya akan menembus ke permukaan bumi dan bisa menyebabkan kerusakan pada kulit manusia dan ekosistem makhluk hidup.
Pemicu Pemanasan Global
Polusi udara mengandung gas-gas rumah kaca seperti karbon dioksida dan metana yang berkontribusi pada peningkatan emisi gas rumah kaca di atmosfer.
Gas-gas ini menyerap dan memerangkap panas dari sinar matahari. Akibatnya, temperatur rata-rata bumi meningkat dan terjadilah pemanasan global. Pemanasan ini berdampak luas, mulai dari perubahan iklim, mencairnya es kutub, hingga naiknya permukaan air laut.
Baca Juga: Catat! Ini Proses Terjadinya Pemanasan Global dari Awal hingga Dampaknya
Peran LNG dalam Mengurangi Dampak Polusi Udara
Untuk bisa menanggulangi kondisi udara yang semakin memburuk yang mengancam kesehatan masyarakat, diperlukan penanganan yang serius dari berbagai pihak, terutama Pemerintah dan pelaku industri.
Salah satu upaya yang bisa mulai dilakukan adalah dengan mengurangi penggunaan batu bara dan mulai beralih ke energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan, seperti LNG (Liquefied Natural Gas)
LNG dinilai sebagai sumber energi alternatif yang menghasilkan emisi karbon lebih rendah, sehingga dapat mengurangi polusi udara secara signifikan.
Dengan memanfaatkan LNG, tentunya akan membantu menjaga lingkungan dan mendukung sektor industri bisa bergerak lebih maju tanpa khawatir akan memberikan dampak buruk terhadap kehidupan manusia.