Kebutuhan batu bara global sebenarnya sempat menurun di tahun 2020, saat pandemi COVID-19. Namun, laporan terbaru menyebutkan bahwa permintaan global kembali meningkat seiring pemulihan ekonomi pasca-COVID dan konflik Rusia-Ukraina.
Menurut laporan Global Energy Review 2025 dari International Energy Agency (IEA), permintaan batu bara global meningkat 1,2% pada 2024. Negara yang paling membutuhkan batu bara ini adalah negara di kawasan Asia, seperti China, India, dan Indonesia.
Meski batu bara punya peran penting, kita tetap perlu memperhatikan dampak penggunaannya. Karena di balik manfaatnya, tersimpan risiko besar bagi lingkungan.
Ingin tahu apa saja kelebihan dan kekurangan batu bara sebagai sumber energi? Simak ulasannya di artikel ini!
Apa Kelebihan Batu Bara sebagai Sumber Energi?
Sebagai sumber energi, batu bara digunakan sebagai bahan bakar agar bisa mencukupi kebutuhan konsumsi listrik demi bisa mendorong pembangunan ekonomi dan populasi yang tumbuh lebih cepat.
Berikut kelebihan batu bara sebagai sumber energi yang harus Anda tahu!
Ketersediaan Melimpah
Batu bara masih tersedia dalam jumlah besar dan tersebar di banyak wilayah dunia. Cadangan globalnya diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan energi selama beberapa dekade ke depan.
Ketersediaan ini menjadikan batu bara sebagai sumber energi yang andal, terutama untuk jangka menengah.
Biaya Produksi dan Distribusi Rendah
Dibandingkan dengan sumber energi alternatif, batu bara memiliki biaya produksi yang relatif rendah.
Infrastruktur pendukung, seperti tambang, jalur distribusi, dan pembangkit listrik, sudah mapan sehingga biaya pengoperasian tetap efisien.
Sumber Energi Skala Besar
Batu bara dapat menghasilkan energi dalam jumlah besar, baik untuk listrik maupun kebutuhan industri.
Pembangkit listrik tenaga batu bara mampu memasok kebutuhan energi nasional dengan daya tahan tinggi dan efisiensi operasional.
Penting untuk Industri Berat
Selain sebagai sumber listrik, batu bara juga digunakan di berbagai sektor industri, seperti produksi baja, semen, dan kimia.
Jenis batu bara tertentu (seperti coking coal) sangat penting dalam proses metalurgi dan sulit digantikan oleh sumber energi lain.
Baca Juga: Ini Faktanya! Kelebihan dari Energi Alternatif Dibanding Fosil
Apa Kekurangan Batu Bara yang Merugikan?
Di balik peran batu bara yang vital, ada beberapa hal perlu diwaspadai karena dampak buruknya untuk lingkungan.
Setidaknya, ada 3 kekurangan batu bara yang bisa menjadi perhatian untuk kita semua, antara lain:
Meningkatkan Emisi Rumah Kaca
Proses pembakaran batu bara turut menjadi penyumbang emisi gas rumah kaca yang cukup besar di sektor energi, yaitu sekitar 40% emisi CO₂ global dari pembakaran bahan bakar fosil.
Peningkatan emisi gas rumah kaca inilah yang kemudian akan memicu kenaikan suhu bumi, mencairnya es di kutub, dan perubahan cuaca esktrem.
Menciptakan Polusi Udara
Pembakaran batu bara tidak hanya menghasilkan gas CO₂, tetapi juga melepaskan berbagai polutan berbahaya ke atmosfer yang kemudian dapat memicu terbentuknya hujan asam.
Hujan asam berkontribusi besar terhadap polusi udara dan penurunan kualitas udara secara keseluruhan. Tak hanya itu, kabut asap juga akan muncul dan jika terhirup dapat membahayakan kesehatan.
Merusak Ekosistem
Aktivitas penambangan batu bara, khususnya yang menggunakan metode tambang terbuka, dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius.
Habitat alami flora dan fauna di sekitar lokasi tambang sering kali hancur, mengganggu keseimbangan ekosistem.
Selain itu, penambangan juga memicu erosi dan sedimentasi di sungai-sungai terdekat. Akibatnya, logam berat dan zat beracun dapat mencemari air tanah. Kondisi ini berpotensi mengancam kelangsungan hidup.
Baca Juga: Alternatif Energi sebagai Pengganti Batu Bara
LNG sebagai Alternatif Pengganti Batu Bara
Meningkatnya kebutuhan energi global, terutama yang bersumber dari batu bara, menjadi salah satu kontributor utama emisi karbon dan pemanasan global.
Untuk menekan dampak pemanasan global yang semakin mengancam, dunia membutuhkan sumber energi alternatif yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Liquefied Natural Gas (LNG) hadir sebagai solusi yang relatif ramah lingkungan dan andal. Dibandingkan dengan batu bara, LNG menghasilkan emisi karbon 40% lebih sedikit karbon dioksida (CO2).
Dan dibanding minyak bumi, LNG menghasilkan emisi 30% lebih sedikit. Tak hanya itu saja, proses pengolahan LNG tidak meninggalkan limbah padat seperti abu.
Selain itu, efisiensi energi LNG yang lebih tinggi menjadikannya pilihan yang lebih baik dalam mendukung transisi energi bersih.
Bagi negara-negara yang selama ini bergantung pada batu bara, kehadiran LNG membuka jalan menuju sistem energi yang lebih hijau tanpa mengorbankan keandalan pasokan.
Referensi:
- IEA. Diakses tahun 2025. Coal – Global Energy Review 2025
- Britannica. Diakses tahun 2025. Coal
- World Resources Institute. Accessed 2025. Where Do Emissions Come From? 4 Charts Explain Greenhouse Gas Emissions by Sector
- National Grid. Accessed 2025. What is Liquified Natural Gas