Menurut laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyebutkan bahwa dalam 100 tahun terakhir ini, suhu permukaan bumi mengalami peningkatan sebesar 0,6 °C.
Meski peningkatan tersebut terbilang sedikit, nyatanya berdampak serius pada isu pemanasan global. Jika kondisi ini terus memburuk, bisa dipastikan akan menimbulkan ancaman bagi kehidupan manusia.
Mau tahu seperti apa proses terjadinya pemanasan global ini dan apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi risikonya? Yuk, temukan jawabannya di sini.
Apa Itu Pemanasan Global?
Pemanasan global atau global warming adalah suatu istilah yang menggambarkan peristiwa kenaikan suhu rata-rata permukaan bumi. Para ilmuwan menyimpulkan bahwa penyebab utama pemanasan global ialah efek rumah kaca (ERK).
Laporan European Commission mencatat konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) di atmosfer pada tahun 2020 telah meningkat 48% di atas rata-rata dibandingkan pada masa pra-industri, sebelum tahun 1750.
Gas-gas ini tercipta karena pembakaran bahan bakar fosil, seperti minyak bumi dan batu bara. Selain itu, kondisi ini juga diperparah dengan aktivitas manusia dalam penebangan hutan dan pembakaran hutan.
Baca Juga: Mengapa Krisis Energi Menjadi Ancaman Serius untuk Ekonomi Dunia?
Bagaimana Proses Terjadinya Pemanasan Global?
Berikut ini adalah penjelasan mengenai terjadinya pemanasan global dan apa saja faktor yang mempengaruhi kondisi ini.
Emisi Gas Rumah Kaca
Pada dasarnya, segala bentuk aktivitas manusia yang melibatkan pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, serta kegiatan industri yang kompleks akan menyebabkan pelepasan gas karbon dioksida (CO2), metana, dan beberapa jenis gas lainnya.
Gas-gas ini memang tidak langsung menyebabkan suhu meningkat, namun akan memperkuat efek rumah kaca yang mengakibatkan pemanasan global.
Baca Juga: Ini Pentingnya Mengurangi Emisi Karbon untuk Masa Depan Bumi
Efek Rumah Kaca dan Perangkap Panas
Bumi punya lapisan atmosfer yang berperan penting dalam menjaga suhu stabil melalui efek rumah kaca alami.
Saat cahaya matahari masuk ke bumi dalam bentuk radiasi gelombang pendek, maka permukaan bumi akan menghangat dan kemudian akan dipantulkan kembali ke luar angkasa berbentuk radiasi gelombang panjang (inframerah).
Gas rumah kaca kemudian akan menyerap sebagian radiasi inframerah dan segera memantulkannya ke permukaan bumi, sehingga suhu bumi tetap hangat seperti yang kita rasakan.
Sayangnya, saat konsentrasi gas rumah kaca berlebihan, maka akan menyebabkan lebih banyak panas terperangkap di atmosfer dan membuat suhu bumi meningkat secara bertahap hingga terjadilah pemanasan global.
Baca Juga: Mengapa Harus Beralih ke Energi Hijau? Ini Dampaknya Bagi Masa Depan Bumi
Dampak Pemanasan Global
Bicara tentang dampak dari pemanasan global, ada begitu banyak hal yang terpengaruh karena kenaikan suhu bumi, seperti:
- Mencairnya gletser yang berimbas pada kenaikan permukaan laut dan menyebabkan seringnya banjir.
- Pola cuaca semakin tidak teratur, seperti curah hujan tidak menentu. Akibatnya, hewan dan tumbuhan kesulitan beradaptasi dan membuat ekosistem berubah total dan cepat.
- Curah hujan yang meningkat dapat menyebabkan penyakit lebih mudah terbawa air hujan dan menyebar.
Baca Juga: Mengapa LNG Krusial dalam Transisi Energi Global? Ternyata ini Faktanya
Peran LNG dalam Mengurangi Dampak Pemanasan Global
Melihat berbagai dampak negatif pemanasan global terhadap kehidupan, seharusnya membuat kita semakin sadar bahwa kita harus beralih ke energi alternatif yang lebih ramah lingkungan untuk menekan gas rumah kaca.
Salah satu energi alternatif yang ramah lingkungan adalah LNG (Liquefied Natural Gas), yakni gas alam cair yang bisa membantu mengurangi dampak pemanasan global.
Meski belum bisa dibilang sebagai bahan bakar nol emisi, pembakaran LNG terbilang menghasilkan CO2 yang lebih rendah jika dibandingkan dengan minyak bumi ataupun batu bara.
LNG juga menghasilkan polutan udara yang lebih sedikit, sehingga bisa memperbaiki kualitas udara dalam mengurangi dampak pemanasan global dari sisi lingkungan.Pengelolaan dan pemanfaatan LNG yang tepat dapat menjadi langkah transisi energi yang penting guna mengurangi ketergantungan pada bahan bakar tak terbarukan yang menjadi penyebab pemanasan global.