Energi fosil masih menjadi primadona sumber energi saat ini. Meski punya peran yang penting, energi ini juga menimbulkan masalah yang cukup serius, yaitu polusi.
Dampaknya tidak hanya mengganggu masalah kesehatan saja, tetapi lebih jauh lagi ada masalah ekonomi. Yuk, kita pahami dampak dari penggunaan energi fosil ini dan apa solusi terbaiknya.
Apa Itu Polusi?
Polusi adalah pelepasan zat-zat berbahaya yang mengganggu keseimbangan alam. Pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara dan minyak bumi adalah salah satu penyebab utama polusi.
Pengolahan batu bara dan minyak bumi melepaskan karbon dioksida. Gas ini dapat memerangkap panas di atmosfer, sehingga menyebabkan efek rumah kaca.
Peningkatan konsentrasi karbon dioksida mempercepat pemanasan global dan perubahan iklim ekstrem.
Selain itu, penggunaan bahan bakar fosil juga kerap menimbulkan masalah lingkungan lain, seperti tumpahan minyak yang merusak ekosistem laut.
Baca Juga: Apa Itu Dekarbonisasi dan Kenapa Penting?
5 Jenis Polusi dari Energi Fosil
Proses pembakaran batu bara dan minyak bumi dapat memicu beberapa masalah polusi. Berikut jenis-jenis polusi yang terjadi.
1. Polusi Udara
Pembakaran bahan bakar fosil melepaskan berbagai zat pencemar ke udara, seperti:
- Karbon dioksida (CO₂)
- Karbon monoksida (CO)
- Sulfur dioksida (SO₂)
- Nitrogen oksida (NOx)
- Partikulat halus (PM2.5)
- Senyawa organik volatil (VOC)
Karbon dioksida menjadi gas rumah kaca utama penyebab pemanasan global, sementara SO₂ dan NOx berkontribusi pada hujan asam dan pembentukan kabut asap.
Partikel PM2.5 sangat berbahaya karena dapat masuk ke paru-paru hingga aliran darah, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan paru.
Baca Juga: Dampak Polusi Udara yang Paling Merugikan Tubuh dan Lingkungan
2. Polusi Air
Industri bahan bakar fosil dapat mencemari air melalui tumpahan minyak, limbah produksi, serta fenomena hujan asam yang terbentuk dari SO₂ dan NOx.
Hujan asam meningkatkan keasaman danau serta sungai, membunuh organisme air dan merusak ekosistem.
3. Polusi Tanah
Polusi tanah tidak hanya disebabkan oleh hujan asam, tetapi juga kebocoran minyak, limbah pengeboran, dan sisa pembakaran batu bara seperti abu terbang. Kontaminasi ini menurunkan kesuburan tanah dan mengganggu pertumbuhan tanaman.
4. Polusi Suara
Aktivitas pengeboran, operasi tambang, dan transportasi bahan bakar dapat menimbulkan kebisingan.
Pada satwa, polusi suara dapat menghambat komunikasi, migrasi, dan reproduksi. Pada manusia, kebisingan berlebih dapat menyebabkan stres, gangguan tidur, dan masalah kesehatan.
5. Polusi Termal
Pembangkit listrik berbahan bakar fosil menggunakan air untuk pendinginan mesin. Air ini kemudian dialirkan kembali ke perairan dengan suhu lebih tinggi.
Polusi termal ini menurunkan kadar oksigen terlarut dan mengganggu keseimbangan ekosistem perairan. Dampaknya dapat memicu kematian ikan secara massal.
Baca Juga: Ini Faktanya! Kelebihan dari Energi Alternatif Dibanding Fosil
Apa Dampak Polusi dari Energi Fosil?
Penggunaan energi fosil tidak hanya menyebabkan kerusakan lingkungan, tetapi juga menimbulkan dampak serius terhadap kesehatan manusia dan stabilitas ekonomi secara global.
Menurut data Greenpeace tahun 2020, polusi udara dari bahan bakar fosil diperkirakan menyebabkan 4,5 juta kematian prematur setiap tahun. Dan sekitar 3 juta kematian disebabkan karena partikulat halus, 1 juta akibat ozon, dan lebih dari 500 ribu akibat nitrogen dioksida. Anak-anak menjadi kelompok paling rentan, mengingat sekitar 40 ribu anak meninggal sebelum usia lima tahun, serta 2 juta kelahiran prematur setiap tahunnya.
Laporan yang sama mencatat bahwa polusi dari energi fosil menimbulkan kerugian ekonomi hingga US$2,9 triliun per tahun, mencakup beban layanan kesehatan, kehilangan produktivitas akibat 1,8 miliar hari kerja yang hilang, hingga kerugian akibat bencana iklim. Jika dilihat secara geografis pun, negara dengan beban terbesar adalah China (US$900 miliar per tahun), Amerika Serikat (US$600 miliar), dan India (US$150 miliar).
Fakta di atas menegaskan bahwa polusi dari energi fosil bukan hanya ancaman lingkungan, tetapi juga krisis kesehatan masyarakat dan penghambat pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Baca Juga: Alternatif Pengganti Minyak Bumi, Ini yang Paling Ramah Lingkungan!
LNG sebagai Alternatif Bahan Bakar yang Lebih Bersih
Pembakaran batu bara dan minyak bumi bisa menimbulkan dampak lingkungan yang besar. Karena itu, diperlukan alternatif energi yang jauh lebih ramah lingkungan, seperti LNG (Liquified Natural Gas).
LNG adalah gas alam yang didinginkan hingga menjadi cair sehingga membuatnya lebih efisien untuk disimpan dan didistribusikan secara jarak jauh.
Dibandingkan batu bara dan minyak, LNG menghasilkan emisi karbon dioksida lebih rendah dan hampir tidak melepaskan sulfur dioksida maupun partikulat, yang selama ini menjadi penyebab polusi.
Karena keunggulan inilah, LNG dianggap sebagai bahan bakar transisi menuju sistem energi yang lebih ramah lingkungan.
Referensi:
- Client Earth. Diakses Tahun 2025. Fossil fuels and climate change: The facts
- EESI. Diakses Tahun 2025. Climate, Environmental, and Health Impacts of Fossil Fuels
- EPA. Diakses Tahun 2025. Sources and Solutions: Fossil Fuels
- Greenpeace. Diakses Tahun 2025. Toxic Air: The Price of Fossil Fuels