Seringkali kita mengira bahwa sampah atau limbah adalah akhir dari suatu siklus. Padahal, banyak potensi energi yang bisa dihasilkan jika tahu bagaimana cara mengolah limbah organik dengan tepat.
Limbah organik bisa dijumpai dari sampah rumah tangga hingga pertanian. Sifatnya yang mudah terurai membuat jenis limbah ini bisa dimanfaatkan sebagai energi terbarukan, seperti biogas.
Lantas, apa saja sampah organik yang berpotensi menjadi sumber energi? Yuk, temukan jawabannya di artikel ini.
Mengapa Limbah Organik Bisa Jadi Sumber Energi?
Hampir semua lini kegiatan manusia menghasilkan sampah organik tanpa terkecuali. Penumpukan limbah organik ini bisa menjadi masalah serius jika tidak segera ditanggulangi.
Padahal, dibalik limbah organik yang hanya dianggap sebagai sampah, kita bisa memanfaatkan menjadi sumber energi biogas.
Sebut saja, limbah cair dan limbah padat yang berasal dari rumah tangga, pertanian, dan industri, semuanya bisa diolah menjadi biogas melalui proses anaerobik atau tanpa oksigen.
Produksi secara masif, biogas ini bisa digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil sebagai upaya pengurangan emisi gas rumah kaca dan menciptakan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Baca Juga: Mengapa Biogas Dapat Menghemat Energi? Ternyata ini Faktanya!
7 Jenis Limbah Organik yang Bisa Menghasilkan Energi
Mau tahu apa saja limbah organik yang bisa dimanfaatkan sebagai biogas? Berikut jenis-jenisnya yang umum digunakan sebagai penghasil energi.
1. Sisa Makanan
Sisa makanan dari dapur seperti nasi, sayuran, buah-buahan, hingga tulang lunak termasuk dalam kategori limbah organik karena sifatnya yang mudah terurai.
Limbah ini sangat potensial untuk diolah menjadi biogas karena mengandung karbohidrat, protein, dan lemak yang mudah difermentasi oleh mikroorganisme.
Baca Juga: Energi Terbaik Pengganti Bahan Bakar Fosil, Apakah Itu LNG?
2. Kulit Biji dari Buah Sayur
Jangan buru-buru membuang kulit dan biji dari buah serta sayuran! Limbah dapur seperti kulit pisang, kulit semangka, biji mangga, hingga kulit kentang seringkali dianggap tidak berguna.
Padahal, limbah ini termasuk jenis sampah organik yang mudah terurai dan dapat menghasilkan gas metana saat mengalami fermentasi anaerob.
3. Tulang Ikan
Tulang ikan termasuk dalam kategori limbah organik hewani yang sering dihasilkan dari dapur rumah tangga maupun restoran seafood. Karena kandungan kalsium dan fosfornya yang tinggi, tulang ikan dapat diolah menjadi biogas.
Baca Juga: Ini Pentingnya Sumber Energi Listrik Alternatif untuk Masa Depan Kita!
4. Kayu
Limbah kayu, seperti serpihan kayu, serbuk gergaji, ranting pohon, atau potongan kayu bekas bangunan, seringkali hanya dibuang atau dibakar secara terbuka.
Padahal, kayu mengandung selulosa, hemiselulosa, dan lignin, yang mana ketiga komponen ini bisa dimanfaatkan sebagai sumber bioenergi.
5. Kotoran Hewan dan Manusia
Meskipun terdengar menjijikkan, kotoran hewan (seperti sapi, kambing, dan ayam) maupun manusia merupakan jenis limbah organik yang sangat potensial sebagai sumber energi terbarukan.
Jenis kotoran ini bisa diolah melalui proses fermentasi anaerob menjadi biogas yang menghasilkan gas metana sebagai bahan bakar alternatif.
Baca Juga: Tak Hanya Minim Polusi, Ini Deretan Keunggulan Gas Alam
6. Limbah Pabrik Kulit
Industri pengolahan kulit, seperti penyamakan kulit hewan, menghasilkan limbah dalam jumlah besar.
Limbah padat seperti potongan kulit, serpihan daging, dan jaringan sisa seringkali dibuang begitu saja, padahal limbah ini masih mengandung protein dan zat organik lainnya yang bisa dimanfaatkan menjadi bioenergi maupun biogas.
7. Bangkai Hewan
Bangkai hewan, baik yang berasal dari peternakan, rumah potong, maupun hasil limbah rumah tangga, seringkali hanya dianggap sebagai sumber bau tak sedap serta penyebaran penyakit. Jika dikelola dengan teknologi yang tepat, bangkai hewan dapat diolah menjadi biogas.
Baca Juga: Mengapa Harus Beralih ke Energi Hijau? Ini Dampaknya Bagi Masa Depan Bumi
BioLNG: Energi Bersih dari Limbah Organik
Limbah seperti kotoran hewan ternak, sisa makanan, atau limbah pertanian dapat diolah melalui proses anaerobik menjadi biogas. Biogas ini utamanya mengandung metana dan karbon dioksida.
BioLNG itu sendiri diperoleh dengan memurnikan biogas untuk memisahkan metana dari gas lainnya, sehingga menghasilkan biometana berkadar tinggi.
Selanjutnya, biometana ini dicairkan melalui proses pendinginan ekstrem dan kemudian jadilah BioLNG.
BioLNG memiliki sejumlah keunggulan, antara lain:
- Mengurangi emisi karbon dioksida
- Emisi nitrogen oksida lebih kecil
- Emisi partikel padat sangat minim
Karena diproduksi dari limbah organik yang dapat diperbarui, BioLNG bukan hanya membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga mendorong pengolahan limbah secara berkelanjutan.
Referensi:
- Paiton Energy. Diakses tahun 2025. Potensi Limbah Organik untuk Energi Bersih di Indonesia
- DLH Kabupaten Buleleng. Diakses tahun 2025. 10 Contoh Sampah Organik di Sekitar Kita
- Green Create. Diakses tahun 2025. Our Green Solution: Bio LNG
- Nordsol. Diakses tahun 2025. What is bio-LNG and How Is It Made?