Gas alam kerap disebut sebagai jembatan menuju masa depan energi yang lebih berkelanjutan, terutama di tengah sorotan global terhadap isu lingkungan dan transisi energi.
Perannya sebagai bahan bakar beremisi rendah menjadikannya sebagai alternatif yang lebih ramah dibanding batu bara dan minyak bumi.
Keunggulannya tak berhenti pada minimnya polusi saja, melainkan menyimpan berbagai potensi yang menjadikannya pilihan strategis dalam memenuhi kebutuhan energi dunia, baik kini maupun di masa mendatang.
Lantas, apa saja keunggulan lain yang membuatnya semakin relevan dalam peta energi global? Simak ulasan lengkapnya di artikel ini!
Mengapa Gas Alam Menghasilkan Polusi Lebih Rendah?
Gas alam merupakan sumber energi fosil yang menghasilkan polusi paling rendah dibandingkan batu bara dan minyak karena kandungan kimianya yang lebih bersih.
Komponen utama gas alam adalah metana (CH₄), yang memiliki rasio hidrogen terhadap karbon lebih tinggi. Ketika dibakar, metana menghasilkan lebih banyak uap air dan lebih sedikit karbon dioksida (CO₂) per satuan energi, sehingga emisi gasnya lebih rendah.
Selain itu, pembakaran gas alam menghasilkan jauh lebih sedikit polutan udara seperti sulfur dioksida (SO₂), nitrogen oksida (NOₓ), dan partikel padat yang biasanya ditemukan dalam pembakaran batu bara dan minyak.
Proses pembakarannya juga lebih bersih karena bentuknya yang berupa gas memungkinkan pencampuran yang lebih merata dengan udara, sehingga menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna dan efisien.
Baca Juga: Contoh Energi Terbarukan, Manfaat dan Implementasinya
Apa Saja Keunggulan Gas Alam Dibanding Sumber Energi Lainnya?
1. Keadaan Pasokan dan Infrastruktur yang Matang
Gas alam merupakan salah satu sumber energi yang punya pasokan relatif stabil serta infrastruktur yang telah mapan. Jaringan pipa gas alam pun terbentang luas di berbagai belahan dunia. Kemudahan inilah yang memungkinkan transportasi gas dari sumbernya ke pusat-pusat konsumsi dengan efisien.
Teknologi pencairan gas alam atau (Liquefied Natural Gas atau LNG) juga memungkinkan pengiriman gas melalui kapal tanker ke area yang tidak terjangkau oleh pipa. Tentu saja, ketersediaan pasokan ini memberikan kepastian bagi industri dan konsumen, sehingga dapat mengurangi resiko gangguan energi di kemudian hari yang dapat menghambat aktivitas ekonomi.
2. Fleksibilitas dalam Pembangkitan Listrik
Di Indonesia, Pembangkit Listrik Tenaga Gas atau PLTG telah dikenal memiliki fleksibilitas operasional yang tinggi.
PLTG juga dapat dihidupkan dan dimatikan dengan cepat, sehingga menjadikan PLTG menjadi mitra yang ideal bagi sumber energi terbarukan yang sifatnya intermiten sebagaimana tenaga angin dan tenaga surya.
Saat produksi listrik dari energi terbarukan menurun karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan, PLTG dapat sigap mengisi kekosongan serta menjaga stabilitas jaringan listrik. Ini adalah kemampuan krusial dalam transisi menuju sistem energi yang didominasi oleh energi bersih.
Baca Juga: Macam-macam Energi Alternatif dan Contohnya
3. Efisiensi Pembakaran yang Tinggi
Secara termodinamika, pembakaran gas alam cenderung lebih efisien jika dibandingkan dengan bahan bakar fosil lainnya. Proses pembakaran yang lebih sempurna pada pembangkit listrik tenaga gas juga menghasilkan lebih banyak energi per unit bahan bakar yang akan digunakan.
Efisiensi ini tidak hanya mengurangi biaya operasional tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca keseluruhan. Teknologi turbin gas yang terus berkembang juga semakin meningkatkan efisiensi PLTG.
4. Peran Krusial dalam Industri Petrokimia
Di dunia industri petrokimia, gas alam bisa menjadi salah satu bahan baku penting yang bisa dimanfaatkan sebagai plastik, pupuk, cat, dan juga tekstil. Semua produk tersebut berasal dari senyawa kimia yang diekstrak dari gas alam.
Apalagi, mengingat ketersediaan gas alam yang terjangkau dan stabil begitu penting perannya untuk menjaga kelancaran rantai pasok industri petrokimia dan memenuhi kebutuhan konsumen.
5. Potensi sebagai Bahan Bakar Transportasi Alternatif
Bukan hanya bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi, gas alam juga memiliki potensi yang besar sebagai bahan bakar transportasi alternatif yang lebih bersih, yakni Compressed Natural Gas (CNG) atau Liquefied Natural Gas (LNG). Gas alam ini bisa digunakan untuk kendaraan bus, truk, kendaraan pribadi dan juga kapal laut.
Pembakaran gas alam di dalam mesin kendaraan ini akan menghasilkan emisi partikulat dan nitrogen oksida yang jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan bensin dan solar, sehingga dapat menghasilkan kualitas udara perkotaan.
Baca Juga: Emisi Karbon: Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Cara Menguranginya
6. Mendukung Pengembangan Teknologi Hidrogen Baru
Di dunia pengembangan teknologi hidrogen biru, gas alam juga memegang peranan penting. Faktanya, hidrogen biru diproduksi dari gas alam melalui proses yang disebut dengan steam methane reforming (SMR) dengan penangkapan dan penyimpanan karbon dioksida (CCS) yang dihasilkan.
Teknologi ini memungkinkan produksi hidrogen dalam skala yang besar dengan memanfaatkan infrastruktur gas alam yang sudah ada, sekaligus mengurangi emisi karbon. Di sinilah hidrogen biru berpotensni menjadi bahan bakar masa depan yang lebih bersih untuk diaplikasikan di dunia industri dan transportasi.
7. Sumber Energi yang Relatif Terjangkau
Jika dilihat dari sejarahnya, gas alam memiliki harga yang cenderung lebih stabil serta kompetitif dibandingkan dengan minyak bumi lain. Ketersediaannya yang berlimpah di berbagai wilayah dunia pun turut berkontribusi pada stabilitas harga ini.
Tentu saja, ketersediaan gas alam menjadi pilihan yang menarik untuk negara berkembang yang tengah berupaya memenuhi kebutuhan energi mereka tanpa harus membebani perekonomian secara berlebihan.
Baca Juga: Jenis Bahan Bakar Fosil, Manfaat dan Dampaknya Terhadap Lingkungan
8. Peran dalam Transisi Energi yang Bertahap
Gas alam juga bisa berperan sebagai bahan bakar transisi yang penting. Jika dibandingkan dengan batu bara dan minyak, gas alam memiliki emisi yang lebih rendah.
Inilah yang menjadikan gas alam dapat mengurangi jejak karbon sektor energi sambil menunggu teknologi energi terbarukan menjadi jauh lebih terjangkau dan lebih matang.
Itu dia berbagai macam keunggulan dari gas alam yang banyak masyarakat belum tahu. Faktanya, gas alam bukan sekadar alternatif bahan bakar fosil yang lebih bersih.
Berkat fleksibilitas dan keandalannya, gas alam berpotensi sebagai bahan bakar transportasi serta pembangkitan listrik dan industri petrokimia.
Salah satu gas alam yang bisa dijadikan sumber alternatif adalah LNG yang dapat membantu mengurangi resiko gangguan energi di kemudian hari yang dapat menghambat aktivitas ekonomi.
Namun, dari banyaknya keunggulan gas alam, yang perlu kita ingat adalah gas alam ini harus digunakan secara bijak agar bisa mencapai sistem energi yang lebih aman, andal, serta berkelanjutan di masa depan.
Meskipun transisi menuju energi terbarukan adalah tujuan utama, gas alam akan terus memainkan peranan penting dalam menjembatani kesenjangan serta memastikan ketersediaan energi bagi semua.