Cek Fakta: Gas Alam Benar-benar Bisa Habis?

Web Editor
25/10/2025
apakah-gas-alam-dapat-diperbarui

Di tengah meningkatnya permintaan global akan sumber energi yang lebih bersih dan efisien, gas alam muncul sebagai solusi transisi energi yang paling siap saat ini.

Namun, dengan eksplorasi dan konsumsi yang terus meningkat, muncul pertanyaan mendasar: bisakah cadangan gas alam yang kita miliki akan habis suatu saat nanti? Yuk, temukan fakta dan jawabannya di artikel ini.

Apakah Gas Alam Bisa Habis?

Ya, gas alam bisa habis karena merupakan sumber energi fosil yang terbatas dan tidak terbarukan.

Gas ini terbentuk melalui proses geologis yang memakan waktu jutaan tahun, sementara konsumsi manusia meningkat jauh lebih cepat, sehingga laju pembentukannya tidak seimbang dengan laju pemakaiannya.

Sebagai sumber daya tak terbarukan, cadangan gas alam tidak dapat diganti dalam skala waktu manusia. Setelah diekstraksi dan digunakan, gas tersebut tidak bisa terbentuk kembali dalam waktu dekat.

Oleh karena itu, pemanfaatan gas alam perlu dilakukan secara efisien untuk memperpanjang umur cadangan sekaligus memberi ruang bagi transisi menuju sumber energi yang lebih berkelanjutan.

Baca Juga: Jenis Gas Alam dan Manfaat untuk Berbagai Industri

Bagaimana Pengelolaan Gas Alam Agar Tetap Berkontribusi?

Mengingat sifatnya yang tak bisa diperbarui, pengelolaan gas alam yang tepat dapat memenuhi perannya sebagai bahan bakar transisi.

Efisiensi Penggunaan

Optimalisasi adalah kunci untuk memperpanjang usia cadangan gas. Ini termasuk mengurangi pemborosan di pembangkit dan industri melalui adopsi teknologi yang lebih efisien.

Pemanfaatan Boil-Off Gas (BOG) yang dihasilkan selama penyimpanan dan transportasi LNG dapat menjadi sumber energi tambahan bila dikompresi atau dikembalikan menjadi cairan.

Sementara itu, Natural Gas Liquids (NGL) yang diperoleh dari proses pemisahan gas alam dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri petrokimia atau bahan bakar alternatif.

Baca Juga: 7 Jenis Limbah Organik Penghasil Energi

Pengembangan Infrastruktur dan Teknologi

Investasi pada infrastruktur yang tepat menjadi kunci untuk memastikan gas alam dapat disalurkan ke konsumen akhir dengan kerugian minimal. Pembangunan jaringan pipa dan terminal LNG memungkinkan distribusi gas yang efisien dan aman.

Selain itu, pengembangan teknologi pemantauan dan pemodelan cadangan yang akurat semakin penting untuk perencanaan energi jangka panjang.

Diversifikasi Energi

Gas alam idealnya diintegrasikan dalam bauran energi bersama sumber terbarukan sebagai bagian dari strategi transisi menuju sistem energi yang lebih bersih.

Dalam konteks ini, gas alam berfungsi sebagai sumber daya cadangan yang andal (dispatchable power), menstabilkan pasokan listrik ketika energi surya atau angin tidak tersedia.

Baca Juga: Air Bisa Jadi Energi Listrik? Ini Penjelasannya!

Apa Keunggulan Gas Alam Dibanding Batu Bara dan Minyak?

Meskipun terbatas, gas alam tetap krusial dalam transisi energi karena dinilai lebih bersih dibanding dengan batu bara maupun minyak bumi.

Emisi Lebih Rendah

Gas alam merupakan bahan bakar fosil yang jauh lebih bersih dibandingkan batu bara. Pembakaran gas alam menghasilkan sekitar 50% hingga 60% lebih sedikit emisi karbon dioksida (CO₂) per unit energi dibandingkan batu bara.

Selain itu, pembakaran gas alam hampir tidak menghasilkan sulfur dioksida (SO₂) dan emisi partikel halus, sehingga berkontribusi pada kualitas udara yang lebih baik.

Baca Juga: Pentingnya Mengurangi Emisi Karbon untuk Masa Depan Bumi

Efisiensi Energi

Gas alam unggul dalam efisiensi konversi energi. Pembangkit listrik tenaga gas alam memiliki efisiensi konversi antara 45% hingga 60%, bahkan dapat mencapai lebih dari 60% pada sistem modern.

Sebagai perbandingan, pembangkit listrik batu bara konvensional umumnya memiliki efisiensi sekitar 33% hingga 40%.

Efisiensi yang lebih tinggi ini memungkinkan penggunaan bahan bakar yang lebih sedikit untuk menghasilkan jumlah listrik yang sama. Jadi, emisi karbon yang dihasilkan lebih sedikit.

Fleksibilitas Penggunaan

Gas alam dikenal sangat fleksibel karena dapat dimanfaatkan di berbagai sektor energi dan industri. Dalam pembangkit listrik, gas alam menjadi bahan bakar utama bagi turbin dan sistem combined-cycle.

Di sektor industri, gas alam digunakan sebagai sumber panas sekaligus bahan baku penting untuk produksi amonia, metanol, dan hidrogen.

Baca Juga: Kupas Tuntas Minyak Bumi lewat Jenis dan Pengolahannya

Seperti Apa Peran LNG dalam Pemanfaatan Gas Alam?

LNG berperan penting dalam memungkinkan gas alam disimpan dan diangkut jarak jauh dengan aman. Proses pencairan gas hingga suhu sekitar −162°C mengurangi volumenya sekitar 600 kali lipat, sehingga gas alam dapat dikirim melintasi lautan dan menjangkau area yang tidak tersentuh infrastruktur pipa.

LNG turut memperkuat keamanan pasokan energi global dengan membuka perdagangan lintas benua. Negara yang tidak memiliki cadangan gas domestik tetap dapat mengakses sumber energi ini, sementara negara produsen dapat memperluas pasar ekspor mereka.

Selain itu, LNG menawarkan fleksibilitas pasokan yang tinggi, terutama untuk sektor pembangkit listrik dan industri besar, serta mulai berkembang penggunaannya pada transportasi laut dan darat skala berat.

Dalam konteks transisi energi, LNG berperan sebagai bahan bakar jembatan yang membantu mengurangi ketergantungan pada batu bara dan minyak.

 

Referensi: