Di tengah meningkatnya permintaan global akan energi yang lebih bersih dan efisien, Natural Gas Liquids (NGL) muncul sebagai solusi ekonomi yang menarik karena tidak hanya andal sebagai bahan bakar, tetapi juga sebagai bahan baku vital bagi industri petrokimia.
Agar NGL tetap kompetitif dan efisien secara ekonomi, pengelolaannya harus dilakukan secara strategis. Dengan manajemen yang tepat, NGL dapat terus berkontribusi sebagai elemen penting dalam transisi menuju sistem energi yang lebih berkelanjutan.
Apa Itu Natural Gas Liquids (NGL)?
Natural Gas Liquids (NGL) adalah kelompok hidrokarbon yang lebih berat dari metana dan secara alami terdapat dalam gas alam mentah.
NGL termasuk dalam keluarga molekul yang sama dengan gas alam dan minyak mentah, namun berbentuk cair pada kondisi suhu dan tekanan tertentu.
Secara sederhana, NGL merupakan hidrokarbon cair yang diekstrak dari aliran gas alam mentah di fasilitas pemrosesan gas (gas processing plants).
Kemudian, gas alam dipisahkan menjadi komponen-komponen utamanya melalui serangkaian proses pendinginan, kompresi, dan fraksionasi yang kompleks.
Baca Juga: LNG ISO Tank: Solusi Pintar Distribusi Fleksibel
Apa Komposisi Natural Gas Liquids?
Natural Gas Liquids terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing memiliki sifat, kegunaan, dan nilai ekonomi yang berbeda dalam industri energi dan petrokimia. Komponen utama NGL meliputi:
- Etana: Digunakan hampir sepenuhnya sebagai bahan baku untuk memproduksi etilena, yang diolah menjadi plastik seperti polietilena.
- Propana: Komponen utama LPG yang umumnya digunakan untuk pemanasan, memasak, dan bahan bakar kendaraan.
- Butana: Bersama propana membentuk LPG, digunakan sebagai bahan bakar portabel, pengisi korek api, dan campuran bahan bakar otomotif.
- Isobutana: Digunakan dalam produksi aditif bensin (isooctane) dan sebagai refrigeran.
- Natural Gasoline (Pentana Plus): Fraksi paling berat NGL, digunakan sebagai bahan pencampur bensin atau bahan baku petrokimia.
Secara keseluruhan, komposisi NGL mencerminkan peran pentingnya sebagai jembatan antara sektor gas alam dan industri minyak, sekaligus sumber energi dan bahan baku bernilai tinggi bagi pasar global.
Baca Juga: Mengulik Mesin Utama LNG: Liquefaction Plant
Apa Keunggulan Natural Gas Liquids?
Dari sisi ekonomi, Natural Gas Liquids memiliki keunggulan biaya yang signifikan dibandingkan bahan bakar minyak konvensional. Harga komponen NGL, terutama propana dan butana yang digunakan sebagai LPG, umumnya lebih kompetitif dibandingkan solar atau diesel.
Hal ini membuat NGL menjadi pilihan menarik sebagai bahan bakar alternatif yang mampu menekan biaya energi bagi industri maupun rumah tangga.
NGL juga menawarkan nilai guna ganda, yaitu digunakan sebagai bahan baku utama di pabrik petrokimia, sumber energi untuk pemanasan dan memasak, serta campuran dalam bahan bakar kendaraan.
Kombinasi fungsi energi dan industri ini menjadikan permintaan terhadap NGL lebih stabil, sekaligus memperkuat posisinya dalam rantai pasokan energi global.
Baca Juga: Kenapa FSU Jadi Game Changer di Industri LNG? Kenali Faktanya
Catatan Penting Agar NGL Tetap Murah
Meskipun NGL memiliki biaya komoditas yang menguntungkan, ada beberapa faktor strategis, teknis, dan pasar yang harus diperhatikan agar keunggulan ekonominya tetap terjaga.
Efisiensi Infrastruktur
NGL memerlukan infrastruktur pemrosesan dan penyimpanan khusus yang dirancang untuk menjaga stabilitas cairannya.
Berbeda dengan LNG (Liquefied Natural Gas) yang harus disimpan pada suhu kriogenik ekstrem, NGL (termasuk LPG) dapat disimpan dalam bentuk cair dengan memberikan tekanan moderat pada suhu relatif rendah.
Kondisi ini membuat pengelolaan NGL lebih hemat energi dan biaya, karena tidak memerlukan sistem pendinginan ekstrem seperti halnya fasilitas penyimpanan LNG.
Baca Juga: 5 Peran ORF dalam Menjaga Stabilitas Pasokan Gas
Skala Produksi
Keuntungan ekonomi dari NGL sangat bergantung pada skala produksinya. Produksi dalam volume besar dapat menurunkan biaya per unit dan menjaga harga tetap kompetitif di pasar energi.
Dengan menjaga tingkat produksi yang berkelanjutan, industri dapat memenuhi permintaan pasar global tanpa mendorong kenaikan harga yang tajam.
Stabilitas Pasar
Harga NGL umumnya memiliki korelasi kuat dengan harga minyak mentah karena keduanya berasal dari rantai hidrokarbon yang saling berkaitan.
Fluktuasi harga minyak mentah secara langsung dapat memengaruhi nilai jual NGL di pasar internasional. Oleh karena itu, diperlukan strategi perdagangan dan manajemen risiko yang cerdas agar harga NGL tidak terlalu bergantung pada volatilitas pasar minyak dunia.
Baca Juga: AGRU Jadi Penentu Sukses Produksi LNG? Ini Fungsi Pentingnya
Pengelolaan Emisi & Regulasi
Industri NGL dihadapkan pada regulasi lingkungan yang semakin ketat, terutama terkait emisi karbon dioksida, metana, dan praktik flaring di fasilitas produksi.
Untuk itu, pengelolaan emisi yang efisien harus menjadi prioritas utama. Upaya yang umum dilakukan antara lain menangkap dan memanfaatkan kembali gas buang, menerapkan teknologi gas recovery system, serta mengurangi flaring melalui optimalisasi proses produksi.
Integrasi dengan Energi Lain
Efisiensi NGL dapat ditingkatkan melalui integrasi logistik dan pemanfaatan yang cerdas di sepanjang rantai pasok energi.
Meski tidak dapat menggunakan fasilitas LNG secara langsung karena perbedaan suhu dan tekanan penyimpanan, NGL dapat memanfaatkan infrastruktur pendukung yang sama, seperti pelabuhan, jaringan pipa, dan terminal gas untuk menekan biaya distribusi dan investasi.
Baca Juga: Nuklir untuk Energi, Jalan Menuju Kemajuan atau Penuh Risiko?
Apa Perbedaan Antara LNG dan Natural Gas Liquids?
Perbedaan utama antara Liquefied Natural Gas (LNG) dan Natural Gas Liquids terletak pada komposisi kimia serta tujuan penggunaannya.
LNG adalah gas alam yang didominasi metana (sekitar 90%) dan dicairkan pada tekanan atmosferik dengan suhu sekitar −162°C. LNG digunakan untuk transportasi jarak jauh dan sebagai bahan bakar bagi pembangkit listrik serta industri berskala besar.
Sementara itu, NGL terdiri dari hidrokarbon yang lebih berat seperti etana, propana, butana, isobutana, dan pentana. Komponen NGL memiliki fungsi beragam, misalnya etana sebagai bahan baku petrokimia, sedangkan propana dan butana digunakan sebagai bahan bakar dalam bentuk LPG.
Dari sisi infrastruktur, LNG memerlukan penyimpanan dalam tangki kriogenik berbiaya tinggi, sedangkan NGL dapat disimpan dalam bentuk cair dengan tekanan moderat.
Hal ini menjadikan NGL, khususnya LPG, lebih fleksibel dan ekonomis untuk distribusi dan penggunaan skala kecil hingga menengah.
Referensi:
- Kementerian ESDM. Diakses Tahun 2025. Pertamina Rintis Pemanfaatan LNG untuk Transportasi dan Rumah Tangga
- EIA. Diakses Tahun 2025. Short-Term Energy Outlook
- EIA. Diakses Tahun 2025. Natural Gas Basic
- Kindermorgan. Diakses Tahun 2025. The Role of Natural Gas Liquids (NGLs) in the American Petrochemical Boom